Inspirasi Senyum Bahagia Dari Figur Liya Swandari

senyumbahagia

Anak saya yang sulung (kelas 2 SD) suka menggambar. Di sekolah, dia mengambil ekstrakurikuler melukis. Hasil gambarnya lumayan enak dilihat. Setiap kali ada pelajaran menggambar dan mewarnai nilainya selalu diatas 80.

Padahal, saat TK dulu, cara mewarnai anak saya masih acakadut. Mencong sana mencong sini, warnanya keluar dari garis dan kurang penuh. Namun setelah berlatih sambil minta petunjuk Pakdenya yang seorang pelukis, lama-lama ada progress yang cukup signifikan dalam menggambar dan mewarnainya.

Konon, belajar warna termasuk warni-warni gradasi, bisa mengasah konsentrasi anak. Yup, anak saya termasuk anak yang hiperaktif, kurang bisa diam walau sesaat. Jalan sana jalan sini, mondar-mandir kayak setrikaan, lari sana lari sana, sambil kadang guling-guling di lantai juga. LOL.

Baca : Anakku Hiperaktif ?

Namun semenjak belajar melukis, kelebihan tenaganya bisa tersalurkan. Lebih tenang sedikit dan bisa lebih fokus dibanding sebelumnya yang selalu tertarik pada banyak hal. Ibaratnya, lagi jalan gitu, trus melihat semut beriringan, anak saya bisa langsung ninggal kegiatannya semula hanya untuk mengamati itu semut lagi ada acara apa kok rame-rame. Oh, ternyata ada lalat mati, pantesan dirubung. Semutnya lagi berpesta pora. Begitu rasa ingin tahunya terjawab, baru deh anak sayaΒ  melanjutkan kegiatannya semula atau malah sudah ganti fokus dengan kegiatan yang lain. Ya, begitulah.. πŸ™‚

Bicara tentang hobby menggambar, saya jadi terkesan dengan seorang teman blogger dari Jogja yang mempunyai sanggar menggambar. Namanya Mak Liya Swandari. Mak Liya ini sudah menerbitkan buku tentang teknik mewarnai. Anak saya senang sekali ketika buku Aku Juara Mewarnai karya Kak Liya Swandari yang saya pesan dari penulisnya langsung sampai di rumah. Sampai melonjak-lonjak kegirangan gitu..*swear*

Buku Juara Mewarnai
Buku ini recommended bagi Ortu yang ingin mengasah minat dan bakat anak

Buku ini cukup lengkap membahas tentang cara mewarnai dengan berbagai macam alat warna seperti pastel, crayon, pensil warna, cat air dan lain sebagainya. Saya baru tahu, tenyata ada banyak teknik mewarnai. Perlakuan terhadap macam-macam alat warna itu pun beragam. Maklum, dari SD, saya selalu langganan nilai enam untuk menggambar. Untuk bisa meraih nilai tujuh, butuh perjuangan ekstra.

Pernah sih, saya minta diajari menggambar sama kakak saya, tapi ya namanya bakat itu kan nggak bisa menipu ya. Saya menyerah jika harus menggambar. Apalagi disuruh menggambar orang. Pasti orang bisa salah sangka saya menggambar orang-orangan sawah. Padahal, maksud saya ya itu gambar orang yang sesungguhnya. Duh, susah ya. Jadi, jelas bakat menggambar anak saya tidak menurun dari gen saya. Mungkin dari papanya. Meskipun nggak bagus-bagus amat sih hasil papanya menggambar. Tapi masih mendingan bila dibandingkan dengan gambar saya.

Monggo,Β  bagi yang mau order buku ini, bisa ke Mak Liya langsung. Sangat bermanfaat pokoknya, nggak rugi keluar uang 35 ribu rupiah saja. Banyak sekali keuntungan yang didapat dengan membeli buku ini. Ilmunya dapat, dan ada bonus les gratis belajar mewarnai di sanggar Mak Liya sebanyak satu kali. Tuh, kurang apa lagi coba..

Siapa Liya Swandari ?

Liya Swandari
Maaf, fotonya saya bajak dari akun Facebook Mak Liya Swandari πŸ™‚

Jika ditilik dari arti namanya :

Liya berarti seorang perempuan

Swandari berarti satu bulan purnama

Jadi kalau digabung kurang lebih adalah seorang perempuan yangΒ  mempunyai kharisma / daya tarik seperti satu bulan purnama. Awet kesannya. Bisa juga berarti seorang perempuan yang mempunyai daya tarik di bidang tertentu, salah satunya ya menggambar itu.

Selain dari kiprah menggambarnya yang tak diragukan lagi, Mak Liya ini juga seorang momblogger. Blognya banyak membahas tentang teknik mewarnai yang masuk dalam kategori hobby dan hiburan, parenting dan lifestyle yang berada dalam satu garis merah senyum bahagia. Nampaknya segala passion Mak Liya ini memang mendatangkan senyum bahagia.

Saya cukup terkesan dengan salah satu tulisan Mak Liya di blognya www.senyumbahagia.com

Tulisan itu tentang awal kegalauan Mak Liya yang jenuh hanya berdiam diri di rumah mertua mengurus anak yang masih bayi saja saat menjalani LDR bersama suami. LaluΒ  seijin suaminya, Mak Liya boleh tinggal bersama orang tuanya menemani kedua adiknya. Dan di rumah inilah, Mak Liya akhirnya menemukan kecintaannya pada dunia menggambar, lalu membagi ilmunya dengan membuka sanggar untuk mengajari anak-anak yang mau belajar menggambar. Yes, Mak Liya mematahkan anggapan bahwa belajar menggambar tidaklah harus dengan membayar mahal.

Mempunyai bayi bukanlah alasan Mak Liya untuk tidak berkarya. Bahkan tak jarang anaknya ikut digendong saat mengajar anak-anak menggambar. Dan ternyata anak-anak pun menyukai bayi Mak Liya. Luar biasa ya..

Maka pantaslah jika Mak Liya menyatakan bahwa :

“Kita tidak akan menemukan kebahagiaan jika kita sendiri tidak menciptakannya.”

Wow..keren kan quotenya. Sangat menginspirasi !

Well, Mak Liya..Terima kasih ya, dari segala kiprah Mak Liya kami bisa belajar banyak hal. Bahwa sesungguhnya, senyum bahagia itu bisa kita dapatkan hanya jika kita menciptakannya. Bagaimana cara menciptakannya, hanya kita sendiri yang tahu apa yang bisa membuat diri kita bahagia.

Beberapa faktor pemicu bahagia diantaranya adalah pikiran tenang, tidak stress, aura positif, energi positif dan ikhlas.

Thak You, Mak Liya..I learn..

Share

Author: Juliastri Sn

Mom of two. Lifestyle Blogger. Entrepeneur.

16 thoughts on “Inspirasi Senyum Bahagia Dari Figur Liya Swandari”

  1. Maaak toosss dong beli buku mewarnai punya mak Liya, ihh kereen bangeeet yaa, anakku sukaak banget deh buku ini ^^
    Senang banget bisa kenal mak Liya.. Kalau di Jogja, pengin anakku saya masukin ke sanggar punyanya..

  2. Anakku masih nggak berbentuk kalo surih gambar mak…cuman uwer-uwer. Tapi kalo ditanyain itu gambar apa..pasti dia bilang -ikan-.
    Hahaa…lucu ya, anak-anak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *