Tips Memberi Obat Pada Si Kecil

Seringkali sebagai orang tua, kita kewalahan saat harus meminumkan obat pada si kecil yang lagi sakit. Mulai dari si kecil yang susah membuka mulut, pakai acara kejar-kejaran, tangisan si kecil yang menyayat hati sampai obat yang disemburkan lagi saat sudah berhasil masuk ke mulut. Wah..harus ada perjuangan yang ekstra keras demi kesembuhan si kecil.

Dan saat putus asa mulai melanda, biasanya hanya ada satu cara : memaksa dengan cara berkolaborasi dengan bapaknya si kecil, satu pegangin tangan, satu pegang kaki, si ibu memasukkan obat dengan paksa ke mulut si anak tanpa menghiraukan tangisannya lagi. Biasanya cara ini cukup berhasil tapi tahukah kita jika cara seperti ini bisa menimbulkan ketakutan dan trauma si kecil pada obat ?

Sebenarnya, yang paling penting adalah bagaimana cara menumbuhkan kesadaran pada si kecil tentang pentingnya obat untuk kesembuhan. Memang nggak gampang, dan saya sendiri sudah merasakannya.

Obat untuk si kecil itu kan macam-macam, ada yang berupa syrup, puyer atau tablet yang harus digerus dulu. Jika obat itu berupa syrup, mungkin si kecil bisa suka karena rasanya manis, tapi untuk obat yang pahit seperti puyer dan tablet ? Nah, ini dia beberapa trik yang mungkin bisa membantu berdasarkan pengalaman yang saya lakukan pada si kecil :

Memakai Pipet Tetes

Biasanya cara ini cukup efektif saat saya memberi vitamin atau obat berupa syrup, dan berhasil juga untuk obat puyer yang sudah dicampur dengan air di taruh di sendok makan, kemudian cairan obat diambil dengan pipet dan diminumkan kepada si kecil. Biasanya saya membujuk si kecil dengan omongan seperti ini,” Ayo Andro sayang, obatnya diminum..sluuurrrrppp…srrruuuuttt…pinter…”. Jika obat itu memang pahit, segera setiap satu pipet diminum, si kecil diberi minum air putih kemudian obat lagi, air putih lagi dan begitu seterusnya sampai obat habis.

Campur dengan Pisang

Sesekali dicoba pula untuk memasukkan obat pahit yang digerus dahulu ke dalam pisang yang sudah dikerok. Si kecil tidak sepenuhnya menyadari jika ada obat di dalam pisangnya. Tahu-tahu, lho kok sakitnya sudah sembuh ? Hehe..

Langsung memberi obat

Saat ini saya sudah tidak kesulitan lagi jika anak saya batuk pilek atau saat alergi karena udara panas sampai badannya bentol-bentol merah dan harus minum obat dari dokter. Andro, anak saya sudah gampang minum obat dan tidak takut jika diajak ke dokter.

Saya tinggal bilang,” Minum obat, yuk, sayang..”

Andro langsung berlari dan segera menunjuk obat yang tersimpan di atas lemari obat.

Jika saya berlama-lama, Andro segera berteriak,” Minum obat, mama..”.

Saya selalu menggoda, “Nanti aja, ya…obatnya mau diminum mama….”

Waaaa…,” Andro segera berteriak dan menangis.

Begitu obat itu saya ambil, Andro sudah membuka mulutnya lebar-lebar..padahal saya harus menggerus obat pahit itu di sendok makan dahulu..wah, sudah nggak sabar ya nak..dan habislah obat itu diminum Andro sampai tetes terakhir dan satu gelas air putih pun ditandaskannya. Saya geleng-geleng kepala. Apalagi kalau obat atau vitamin yang berupa syrup. Saya sudah tidak perlu bantuan bapaknya lagi untuk minum obat si kecil.

Biasanya orang tua yang mengajak anak minum obat, tapi anak saya malah yang bilang duluan mau minum obat supaya sembuh. Wah..beruntungnya saya..

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *