Anakku Hiperaktif ?

Dari sejak bayi, saat usianya masih beberapa hari, anak saya termasuk tipe yang tidak bisa diam. Kaki dan tangannya selalu bergerak dan baru bisa diam saat matanya terpejam tidur. Awalnya, saya menganggap hal ini biasa namun lama kelamaan saya mulai merasakan adanya perbedaan sikap anak saya dengan anak-anak lain seusianya.

 

Dari berbagai sumber yang saya baca, Andro mempunyai ciri-ciri seperti anak yang hiperaktif. Saat usia 3 bulan, saat sudah bisa tengkurap, saya extra keras membolak balik badannya yang tak henti tengkurap untuk sekedar memasangkannya pampers. Saat ditelentangkan, dalam hitungan detik sudah balik tengkurap lagi. Dibalik lagi, sudah rubah posisi lagi. Sampai-sampai saya dan suami harus berkolaborasi untuk memegangnya supaya ritual memasang pampers bisa berjalan sukses dan lancar. Luar biasa..tenaganya besar sekali.

 

Saat usianya menginjak 7 bulan, sudah bisa merangkak, cepat sekali merangkaknya. Sampai saya sering kehilangan jejaknya berada dimana, ternyata sudah ada di bawah kolong tempat tidur atau pernah saat saya kebingungan mencarinya ternyata dia sudah berada di dapur dekat kompor dan tabung gas. Duh..

 

Lalu, ada cerita lagi saat dinaikkan baby walker, ternyata gerakannya lincah luar biasa. Gerak sana-sini sampai ngebut segala. Ya ampyun..sampai-sampai saya khawatir kalau baby walkernya terjungkal karena kelakuannya yang tidak bisa berhenti barang beberapa detik. Untung baby walkernya sengaja dipilih yang berbentuk kotak sehingga kemungkinan terjungkalnya kecil bila dibandingkan yang bentuk bundar. Sudah begitu, kami sebagai orang tua wajib melakukan pengawasan extra ketat mengingat kelakuannya yang lain dari biasa itu.

 

Semakin bertambah usia, sifat ingin tahu dan keaktifannya semakin bertambah. Andro sudah bisa berjalan saat usianya 11 bulan. Saat dia sudah bosan pakai baby walker ( saat usia 10 bulan ), alat itu didorong-dorongnya yang ternyata bisa menstimulus untuk cepat bisa berjalan.

 

Sejak bisa berjalan, otomatis daerah jelajahnya semakin luas. Perhatiannya juga mudah berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Apapun yang menarik hatinya, pasti akan dengan senang hati diikutinya. Mudah bosan, tidak fokus dan kesannya semau gue begitu. Kalau duduk, mana bisa betah duduk diam selama berjam-jam. Paling lama 5 menit, dia akan bangkit kemudian jalan-jalan tak tentu arah sehingga harus diikuti kemana saja perginya. Capek deeehhh…

 

Lain lagi ceritanya saat sudah bisa bicara, apa saja menjadi bahan pertanyaan. Kalau yang ditanya tidak bisa menjawab akan terus dikejar sampai memberikan jawaban yang cukup memuaskan. Gayanya ekspresif sekali. Saat dia ingin berlari, langsung berlari tak peduli itu jalan raya. Namun saat diberitahu bahwa harus hati-hati berjalan di jalan, dia akan menurut dan berjalan pelan-pelan di pinggir sekali. Saat ingin memanjat, langsung dia memanjat tanpa berpikir panjang. Meskipun sudah diingatkan untuk berhenti, dia tidak akan berhenti sebelum dia sendiri yang menghentikannya atau saat dialihkan perhatiannya dengan sesuatu yang menarik baru dia berhenti. Sebagai orang tua saya dituntut untuk kreatif dalam hal ini.

 

Soal hobby, Andro suka menyanyi. Saat usianya 1,5 tahun sudah hafal 30 lebih lagu anak-anak yang ditonton maupun yang didengarkannya dari CD lagu anak-anak. Kemampuan musiknya lebih menonjol bila dibandingkan dengan menggambar atau ketrampilan lainnya.

 

Saat diberi permainan pasang puzzle, dalam sekali diajari sudah langsung bisa memasang sendiri. Namun untuk mainan yang lain seperti mobil-mobilan kerapkali berubah bentuk atau rusak karena dibanting. Belum terlalu paham sebenarnya.

 

Tapi seringkali saya perhatikan, jika diberitahu baik-baik Andro akan mendengarkan dan fokus, matanya menatap mata saya. Tapi saat dikerasi, dia akan semakin berontak, protes, teriak-teriak dan menangis meraung-raung. Saat melihat CD lagu-lagu kesukaannya, dia bisa diam duduk dalam jangka waktu yang cukup lama. Dan saat diberitahu, sepertinya dia tetap sibuk dengan kegiatannya, tapi pada saat ditanya dia bisa menjawab dengan baik. Cukup membuat saya tenang, karena ternyata dia masih bisa fokus dan tidak cuek begitu saja seperti kebanyakan anak hiperaktif lainnya.

 

Dalam interaksi sosial dengan teman sebaya, Andro bisa bekerjasama tapi gampang sekali bosan. Temannya ada yang bawa bola, ikut-ikutan pegang bola, saat ada yang bawa mainan lain, ikut lagi. Tapi sejauh ini masih bisa diarahkan sehingga tidak mengarah ke sifat anarkhis seperti merebut mainan teman. Masih bisa diberi pengertian. Saat moodnya bagus tentunya. Saat bete, wah..jangan ditanya. Makanya saya selalu berusaha menjaga agar moodnya bagus selalu.

 

Sering saya salurkan kelebihan energinya dengan kegiatan naik sepeda, berenang, berlari kejar-kejaran di lapangan yang luas dan kegiatan olahraga lainnya. Karena saya sadar, selain menyehatkan, anak saya jadi tidak melakukan hal-hal lain yang di luar dugaan bisa membahayakan dirinya dan orang lain.

 

Saya mencoba menelaah apa penyebab dari sifatnya yang hiperaktif ini. Kemungkinan, dari sumber yang saya baca, bisa disebabkan dari proses melahirkan yang lama. Bisa jadi begitu, karena Andro lahir telat dari HPL dokter kurang lebih seminggu sehingga harus diinduksi supaya keluar dan saya mengalami kesulitan mengejan saat melahirkannya sehingga Andro lahir selamat secara normal setelah hampir satu setengah jam saya berjuang mengejan. Tepat di saat Dokter hampir memberikan keputusan Andro lahir secara di vacum atau caesar. Wah..dapat dibayangkan berapa biaya dan sakit yang sudah dirasakan jika akhirnya harus caesar. Untung akhirnya bisa lahir normal..

 

Kemungkinan lain, dari makanan. Menurut sumber yang saya baca, makanan saat hamil yang mengandung logam berat bisa mempengaruhi perkembangan otak anak. Bisa jadi begitu, karena saya suka makan ikan laut terutama saat hamil dulu. Kemungkinan ikan yang saya makan ada yang mengandung logam berat sehingga berpengaruh pada otaknya.

 

Memang harus extra sabar jika diberi titipan oleh Tuhan anak yang luar biasa ini. Luar biasa harus ditangani secara luar biasa juga. Yang penting, jika diarahkan dengan benar, anak hiperaktif bisa menjadi anak yang luar biasa cerdas di kemudian hari. Amin..semoga saya dan suami bisa mendidiknya dengan maksimal, semua yang terbaik untuknya..
Share

6 thoughts on “Anakku Hiperaktif ?”

  1. Hai ibu, slm knal. Sy dian. Sy ibu dr anak laki2 brumur 8bln. Anakku sama.sperti ciri anak ibu. Begitu aktif. Smai kewalahan. Skrg anaku sdh bsa berdiri mendorong2 baby walkernya. Sdh bnr2 g bsa diam. Tdk bsa fokus trhdap 1 benda. Tiap lihat benda batu, langsung d hampirinya dan d ambil. Dan msh suka memsaukkan benda ke mulut. Apakah anak sy akan lebih fokus sesuai perkembangan umurnya nanti?

  2. Suka capek sndiri ngikutin ksna kemari. Tp hti senang saat tau anak bsa aktif bergerak. Tumbuh baik. Cma kdng khwatir apakah anak ku bsa fokus nantinya seiring pertumbuhannya. Dan aku jg khwtir jika membaca artikel2 anak hiperaktif yg larinya ke autis. Anak sy jika d ajak bermain merespin, d panggil namanya jg merespon. Dia jg senang skli main petak u.pet sm ayahnya. Namanya seorg ibu, pasti ingin yg tbaik ya bu… Aku jd suka lebay gtu… Hehehe seneng bgt bsa baca tulisan ibu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *