Bayi Lahir Lewat HPL

Bayi lahir lewat hpl

Banyak cerita tentang proses kelahiran yag mengharukan

Bayi lahir lewat hpl, memang meresahkan. Dua anak saya lahir lewat seminggu dari HPL. Saya tidak tahu apa penyebabnya, yang jelas hal itu membuat saya khawatir. Saya tidak merasakan perut mulas secara alami saat HPL tiba. Jadi nggak ada drama kelahiran  tiba-tiba perut mulas tengah malam.

Lalu membangunkan suami untuk antar ke rumah sakit dalam kondisi masih awut-awutan karena emergency. Proses kelahiran kedua anak saya begitu terencana, terstruktur dan otomatis. Saya masih bisa mandi, dandan dan ikut senam hamil di rumah sakit menjelang kelahiran anak pertama saya.

Lha gimana, begitu HPL tiba, namun saya tidak merasakan perut mulas, saya dan suami segera inisiatif pergi ke dokter kandungan. Lalu kata dokter, jika dalam lima hari ke depan tetap tidak merasakan tanda-tanda mau lahiran seperti perut kontraksi, harap segera datang ke rumah sakit untuk proses kelahiran yang harus terjadi.

Ya kelahiran yang kami harapkan sesungguhnya terjadi secara alami. Namun jika tidak kunjung datang yang namanya perut kontraksi, maka perlakuan induksi atau operasi caesar menjadi alternatif cara untuk tindakan. Dengan catatan, kondisi bayi dalam kandungan dan keadaan ibu siap. Karena ada serangkaian tes kelayakan induksi atau tidak.

bayi lahir lewat hpl dengan proses induksi
Anak lanang dan anak wedok 🙂

Baca : Hamil Itu Keajaiban 

Bayi Lahir Lewat HPL dengan Proses Induksi

Saya masih ingat, saat mengandung anak pertama, yaitu anak lanang, saya sudah melakukan banyak hal. Dari usia kandungan tujuh bulan, saya rajin jalan pagi hampir setiap hari. Rutin minum air kelapa, minum VCO saat usia kandungan sembilan bulan keatas, yang konon dapat melancarkan proses kelahiran.

Saya pun sudah menyiapkan satu tas berisi baju saya dan perlengkapannya, beserta perlengkapan si jabang bayi jika tiba-tiba saya harus segera melahirkan di saat genting. Namun, tetap saja saya tidak merasakan apa-apa saat HPL tiba. Saya sampai bingung, resah gelisah, gundah gulana dan harap-harap cemas.

Anak lanang diperkirakan lahir tanggal 3 Oktober. Ternyata lahir tanggal 10 Oktober. Secara normal setelah melalui proses induksi hampir 24 jam yang cukup menyakitkan dan melelahkan. Ya, setelah menjalani serangkaian tes dari cek ketersediaan air ketuban, rekam jantung bayi, saya dinyatakan siap menjalani induksi.

Induksi adalah proses memacu hormon Prostaglandin agar otot rahim berkontraksi secara oral (obat-obatan), infus, atau vaginal. Jadi ketika proses induksi dengan obat atau secara oral sampai 4 kali tanpa hasil, dalam arti saya belum bukaan sedikitpun, maka ditempuh jalan dengan induksi secara infus.

Baca : Perbedaan Kehamilan Bayi Perempuan dan Laki-laki

Jangan ditanya bagaimana rasa sakit kontraksi setiap lima menit sekali. Saya sampai kehabisan tenaga dan sempat muntah dua kali di detik-detik anak lanang mau lahir ke dunia. Sempat diultimatum dokter untuk menjalani operasi di bukaan ke 9 ketika saya salah mengejan. Wah, untung akhirnya anak lanang bisa lahir ke dunia secara normal.

Saya tidak dapat membayangkan sakit dobel yang harus saya rasakan jika harus induksi dan operasi caesar. Yang pasti saya merasakan lega luar biasa ketika anak lanang bisa lahir secara normal setelah menjalani proses induksi yang cukup panjang. Meskipun saya sempat merasa desperate dan kehabisan tenaga.

Bayi Lahir Lewat HPL Tanpa Proses Induksi

Berbekal pengalaman dari anak pertama yang lahir lewat dari HPL, lha kok ndilalah untuk anak kedua juga. Kehamilan ketiga ding tepatnya, karena yang kedua pernah mengalami keguguran, mengalami hal yang sama. Seperti de javu saat anak wedok masih anteng di dalam perut meskipun HPL sudah lewat beberapa hari. Maka saya pun lebih santai menghadapinya.

Sudah sedikit hafal. Saya mematuhi anjuran dokter untuk segera datang ke rumah sakit jika perut mulai kontraksi, atau jika tidak ada gerakan bayi di dalam perut, atau jika lima hari dari HPL tidak ada tanda-tanda mau melahirkan.

Baik, saya tidak merasakan perut kontraksi. Bayi masih aktif menendang-nendang di dalam perut. Tapi tanda-tanda mau melahirkan secara alami tidak ada.  Maka saya segera ke rumah sakit, menemui dokter yang sama, yang membantu saya melahirkan anak lanang saat pertama kali melahirkan dulu.

Saya sudah siap jika harus menjalani proses induksi seperti yang terdahulu. Tapi ternyata dugaan saya salah. Anak wedok tidak lahir melalui proses induksi karena kurang reaktif saat rekam jantung. Lalu keputusannya adalah saya harus melahirkan dengan jalan operasi caesar.  hati ini rasanya tidak karuan tapi harus tetap tenang.

bayi lahir lewat hpl tanpa proses induksi
Persiapan melahirkan anak wedok secara operasi caesar

Mau tak mau saya harus menjalaninya demi kebaikan sang jabang bayi. Dan saya bersyukur, semuanya berjalan dengan lancar dan baik-baik saja. Meskipun ternyata, operasi caesar itu juga sakit lho sesudahnya. Saya merasakan sakit meskipun untuk berbaring ke kiri atau ke kanan. Badan rasanya kaku.

Mau turun dari tempat tidur saja butuh perjuangan ekstra. Proses pemulihannya lebih lama. Sedangkan kalau melahirkan secara nomal, sakitnya saat pas melahirkan saja. Sesudahnya tidak merasakan sakit lagi, bisa beraktivitas kembali.  Lebih cepat pulih seperti sedia kala. Itu yang saya rasakan karena saya mengalami keduanya.

Resiko bayi lahir lewat HPL
Anak wedok 🙂

Baca : Flek Saat Hamil, Ancaman Keguguran?

Resiko Bayi Lahir Lewat HPL

Setiap ibu pasti menginginkan dapat melahirkan secara normal tanpa masalah. Namun kenyataan seringkali berbeda dengan ekspektasi. Ketika bayi tak kunjung lahir, pasti ada rasa khawatir, was-was dan deg-degan. Kondisi psikologis ini dapat berdampak buruk untuk perkembangan bayi di dalam perut. Maka, segala upaya harus dilakukan demi kebaikan untuk sang ibu maupun buah hatinya.

Ketika bayi terlalu lama di dalam perut, ada beberapa kemungkinan yang perlu diwaspadai yaitu :

  • Plasenta tua

Hal ini dapat mempengaruhi asupan nutrisi untuk bayi. Plasenta yang tua tidak dapat maksimal lagi fungsinya dalam mentransfer nutrisi terbaik. Bayi bisa kekurangan nutrisi dan oksigen yang dapat berakibat pada penyusutan berat badan bayi, mempengaruhi gerakan bayi dan kesejahteraan bayi di dalam perut.

  • Masalah gizi

Ketika bayi tidak cukup menerima nutrisi, kebutuhan gizinya tidak dapat terpenuhi dengan baik. Ketika lahir nanti, bayi harus dipantau kebutuhan gizinya supaya tidak ada masalah berkaitan dengan proses tumbuh kembangnya

  • Kesulitan bernafas

Bayi dapat mengalami kemungkinan menghirup dan menelan mekonium (tinja pertama) yang dapat menyebabkan gangguan fungsi paru-paru dan  kesulitan bernafas

  • Lapisan lemak menghilang

Saat lapisan lemak menghilang, kulit bayi dapat mengalami kekeringan, mengerut, pecah-pecah dan kulit mengelupas

  • Keracunan

Saat air ketuban berkurang atau berubah warna menjadi hijau, hal ini dapat membahayakan karena bayi bisa mengalami keracunan. Keracunan  dapat menyebabkan bayi meninggal di dalam kandungan.

Baca : Jenis Makanan Yang Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Hamil

Lakukan Ini Jika Bayi Lahir Lewat HPL

Nah, demi menghindari berbagai resiko diatas, maka beberapa hal ini yang perlu dilakukan jika bayi belum juga lahir melewati HPL :

  1. Berdoa dan pasrah kepada Tuhan
  2. Mohon doa orangtua
  3. Konsultasi dengan dokter
  4. Cek kondisi kehamilan termasuk bagaimana BB bayi, kondisi ketersediaan air ketuban dan bagaimana warnanya
  5. Siap dengan segala kemungkinan apakah harus menunggu melahirkan secara alami, dengan induksi atau operasi caesar
  6. Lakukan yang terbaik untuk menyambut kelahiran sang buah hati

Semoga para ibu diberikan segala kemudahan dari proses kehamilan hingga melahirkan, ya para Bunda. Terus semangat menjalani segala proses yang mungkin tidak cepat. Jaga kesehatan mental, tetap happy dan buat hidup terus berwarna. Bayi lahir lewat HPL bukanlah akhir dari segalanya. Semoga lancar segalanya ya!

Selamat menjadi Ibu! 🙂

Lakukan ini jika bayi lahir lewat HPL
Bersama suami dan kedua anak yang lahir lewat HPL semua 🙂
Share

Author: Juliastri Sn

Mom of two. Lifestyle Blogger. Entrepeneur.

47 thoughts on “Bayi Lahir Lewat HPL”

  1. Anak pertama saya seminggu lebih lewat HPL baru dia lahir Bun, sampai biru lho mukanya, hehehe. Kalau yang kedua sesar karena air ketubannya rembes. Sama ya Bun kita pernah merasakan dua proses kelahiran, normal dan sesar

  2. Anak pertama saya juga lewat HPL, Mbak. Dokter udah mewanti-wanti kalau sampai dalam beberapa ke depan belum ada tanda-tanda melahirkan, maka harus SC. Alasannya udah mulai terjadi pengapuran di plasenta. Gak baik kalau terlalu lama di dalam kandungan

  3. Anak saya juga lewat hpl, dan harus mengalami drama induksi.. Dan karena kecapean menahan sakit, bayi saya harus divakum untuk mengeluarkannya. Pengalaman yang sungguh mendebarkan… Syukurlah sudah terlewati…

  4. Melahirkan baik itu normal maupun caesar tetap bikin deg-degan ya mbak.
    Anakku yang pertama aja kudu nunggu 25 jam baru lahir, tapi sesuai dengan perkiraan HPL dokter. Sementara anak kedua tuh dua hari jelang perkiraan HPL, tapi ngak merasakan apa-apa saat mau lahiran. Kayak mbrojoli gitu, untungnya segera ke rumah sakit. Pengalaman melahirkan membawa kebahagian dan cerita yang tak sama ya mbak

  5. Duh, aku ngilu Mbak, bayangin proses induksinya. Ternyata plasenta pun ada batas umurnya, ya? Kirain sepanjang bayi masih di dalam kandungan dia tetap bekerja optimal (di luar cerita kayak kasus janin kebelit sama plasenta itu ya)

  6. Anakku lahir lewat HPL dan teryata pas di cek terakhir eh lehernya terlilit tali pusar. Sedih banget kan? Akhirnya dokter sarakan caesar dan yang langsung kami lakukan esok paginya. Alhamdulillah semua berjalan lancar

  7. Lucu2 cah lanang sama wedoknyaa, yang penting sekarang sehat2, alhamdulillah yaa.
    Kebalikan sama aku nih, ku malah lahir jauh dr HPL, yg harusnya Mei akhir ini Maret akhir. Meski begitu alhamdulillah lagi, bayinya kegedean soale, lahir 3,2 dpt diet.

    Ahh, perjuangan ibu melahirkan tuh sesuatu yaaa kalo lagi mengenang.

  8. Anak pertama juga lahir setelah melalui proses induksi, karena sudah lebih dari 12 jam tetap saja bukaan 2, padahal udah dipakai jalan-jalan, makan durian, minum minuman bersoda.
    Akhirnya jam 7 an malam di kasih infus, dan mulai deh sebentar-sebentar terasa sakitnya. Menjelang tengah malam, barulah di bocah mbrojol

  9. Mengharukan sekali cerita pengalaman melahirkannya mbak, walaupun saya pengalaman melahirkannya maju dari HPL tapi membaca cerita mbak yang lahirannya lewat HPL jadi inget kakak soalnya lahiran anak pertamanya lewat HPL juga.

  10. Akhir April kemarin teman saya juga akhirnya operasi caesar, karena lewat dari HPL. Pas saya tengok dia, juga bercerita, pas di HPLnya tidak ada tanda-tanda, sampai 2 hari. Jadi pas dia periksa ke RS, dokter langsung menyarankan untuk dipacu atau operasi. Berhubung teman saya tidak sanggup dipacu, jadinya dioperasi caesar.

    Kalau sudah masanya HPL dan bayi belum lahir memang harus segera cek ke dokter ya.. biar ada penanganan yang tepat.

  11. wah sama mbak juli. anak pertama dan kedua saya lewat HPL semua. bedanya, dua-duanya sesar. memang ya, kalau lewat HPL, meski itu dibilang wajar, tetap saja deg2an.

  12. Nyeri dan ngeri mbaaa membayangkan kudu diinduksi gitu. Aku mengalami kontraksi normal aja rasanya udah duuuhhh… warbiyasak deh. Senangnya ya anak2 terlahir dengan sehat, meskipun pernah mengalami keguguran di kehamilan kedua. Semoga mereka tumbuh menjadi anak yang sehat dan bahagia.

  13. Wah sayang banget ya udah bukaan 9 kalau harus operasi akhirnya. Tapi apapun jalan lahirnya yang penting lancar dan sehat2 ya mbak. Aku malah keduanya cesar, kalau yang pertama karena bayinya gak bisa napas.

  14. Aku juga alami ini, bayi lahir lewat hpl.
    Bayi Yasmin sudah agak kuning ketika akhirnya lahir normal dengan induksi infus.
    Mulai diinfus jam 1100am, Yasmin lahir 1030pm.
    Lumayan, kontraksinya^^

    … dan ketika pulang, aku diminta untuk menjemur bayi Yasmin kira-kira antara jam 7 s/d 8 pagi, selama kurang lebih 5 menit.

    Alhamdullillah, kini Yasmin berusia 18 tahun ^^

  15. Jangan abaikan bayi lahir melewati hpl ya krn beresiko. Klo orang tua jaman dulu (jaman ibu saya) biasanya adem2 wae anak lahir hpl katanya nanti juga keluar. Tp kini makin banyak n mudah info bisa diakses jd tahu resikonya klo dibiarin

  16. Mbak aku pernah mengalami kejadian ini pas anak keduaku, krn pas dia mau lahir terlalu banyak libur jadi gk bisa cek, eh ketuban dah keruh. Alhamdulillah msh bisa lahir normal, walau masuk NICU bbrp hari hehe. Emang kudu waspada yaaa kalau dah kelamaan di perut.

  17. Anakku ada yg lewat hpl sampe 10 hari makJul. Eh pas pulang dari dokter malah mules dan lahiran deh, Alhamdulillah. Mungkin karena deg2-an udah mau cesar kali yak

  18. Pernah teman saya cerita bahwa pas hpl anaknya gak lahir-lahir jadi dia buat ngepel jongkok. Eh nggak lama kemudian mules lalu berangkat ke klinik dengan dihantar mobil tetangga, ternyata ketuban pecah di mobil lalu pas sampai klinik, baru aja dibaringkan dan susternya baru balik badan mau ambil sesuatu bayinya udah brol lahir duluan.

  19. Kedua anakku juga lahir lewat HPL, kak…
    Kaka 42 minggu, adiknya kayaknya ga beda-beda jauh.
    Anak pertama juga di induksi dan alhamdulillah lahir.
    Anak kedua, gapake induksi, tapi lamaaaa kluarnya.
    Lahiran kedua teh…masih salah ngeden wae… Sediihnyaa~

    Tapi tiap kelahiran anak, pasti punya cerita untuk dikenang.

  20. Aku ngerasain banget ini kontraksi, masya Allah nikmatnya. Jadi sebenarnya dulu malah aku tuh sudah memilih untuk secar lalu karena h-2 aku ke menipedi jadilah h-1 aku kontraksi. Padahal malamnya baru ngobrol sama teman, gimana tanda-tanda orang kontraksi? Eh taunya malah kontraksi subuh, langsung deh kerumah sakit dan ternyata sudah bukaan 4.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *