Tanggal 16 Juli 2012 kemarin, anak saya masuk TK kecil di usianya 4 tahun 9 bulan. Di kelasnya, Andro masuk golongan A2. TK kecil ini dibedakan 2 golongan yaitu A1 dan A2. Golongan A1 untuk usia kurang dari 4 tahun. Sedangkan A2 untuk golongan lebih dari 4 tahun. Pada awalnya, saya bingung mau memasukkan TK kecil setahun yang lalu. Andro yang lahir di bulan Oktober membuat segalanya serba tanggung. Lain kalau lahirnya di bulan Juli atau sebelumnya.
Menurut pengetahuan yang saya baca, perkembangan mental tiap anak berbeda-beda. Selisih beberapa bulan sangat berarti bagi anak kecil, beda dengan orang dewasa. Ketika usia anak kurang dari 4 tahun dimasukkan ke TK, mungkin secara kepandaian bisa mengikuti, namun jiwa dan mentalnya bisa jadi belum siap dalam hal tanggung jawab dan disiplin. Biasanya seperti itu. Namun ada juga sih, anak yang umurnya belum cukup namun mental dan jiwanya sudah siap, tergantung dari perkembangan anak-anak yang berbeda-beda.
Saya menilai, anak saya belum cukup matang mentalnya setahun yang lalu. Anak saya masih cocok ikut PAUD belum TK. Jadi menurut hemat saya, lebih baik mengundur waktu hingga cukup umur masuk TK daripada belum cukup umur namun dipaksakan untuk tetap mengikuti pelajaran. Mengingat di masa sekarang pelajaran anak TK begitu beragam dan cukup sulit bila dibandingkan jaman saya TK dulu. Harapannya, saat lulus TK nanti, anak saya berumur 7 tahun kurang 3 bulan saat masuk SD. Pas waktu dan mentalnya.
Ketika Andro di PAUD, sama sekali tidak mau ditinggal sama mbak pengasuhnya. Maunya ditungguin sampai selesai, ditinggal sebentar ke kamar kecil saja sudah teriak-teriak. Belum lagi acara jalan-jalan sendiri saat ibu guru menerangkan. Pokoknya belum sepenuhnya mengerti bagaimana seharusnya bersikap saat belajar di sekolah. Namun kemarin, saya cukup berbangga hati ketika di hari pertama masuk, Andro sudah mau saya tinggal di lingkungan barunya yang masih asing. Bahkan Andro sudah bisa berbaur dengan teman-temannya dan para guru. Saya menilai Andro cukup antusias dan pro aktif dengan sekolah barunya.
Lalu, kebiasaan baru Andro yang membuat saya semakin bangga adalah Andro sudah bisa bangun pagi sendiri yang biasanya bangun sekitar jam 7 pagi. Kali ini Andro bangun jam setengah enam, kemudian mandi lalu sarapan dan sudah siap sebelum jam tujuh pagi tanpa acara rewel atau menangis. Bahkan berinisiatif memakai baju, kaos kaki dan sepatunya sendiri. Jiwa mandirinya mulai tampak. Saya terharu, tak terasa anak saya sudah besar.
Lalu, jarak 7 kilometer pun mampu ditempuh demi menuntut ilmu. Pulang pergi berarti 14 km. Memakan waktu 15 menit dalam perjalanan dengan sepeda motor atau kadang dengan mobil. Tergantung cuaca. Di TK nya, ada banyak kegiatan extra kurikuler seperti belajar komputer, bahasa Inggris, menari, berenang, dan marching band. Harapan saya, tenaga Andro yang hiperaktif mampu tersalurkan dengan mengembangkan bakat-bakatnya yang terpendam.
Bagi saya, pengembangan bakat di usia dini sangatlah penting karena dengan cepat bisa dilihat bakat mana yang paling menonjol. Sehingga, kita bisa memprioritaskan bakat mana yang paling fokus untuk dikembangkan berdasarkan minat yang besar pada anak. Ya, semoga saja anak saya mampu mengembangkan bakat-bakatnya sesuai dengan yang diminatinya.
Artikel yang bermanfaat
terus berkarya ….
semoga sukses dan terus berkembang usahanya dan karier anda…
Salam SUKSES dari KAmi Produsen cd interaktif anak anak Hp. 085 726 000 123
terima kasih atas kunjungan dan apresiasinya, pak..sukses juga untuk produsen CD edukatif anak.. 🙂
Skrg gmn masuk SD umurnya kan masih 7 kurang . bolehkah?
Cz anak sy jg lahir d bln oktober ,bingung mo masukin PAUD d usia brp, skrg usiax 3 th kurang 3 bln. Sebaikx d masukin usia brp biar gak kelamaan sekolah takutx bosen ntik klo dah masuk SD…
Skrg gmn masuk SD umurnya kan masih 7 kurang . bolehkah?
Cz anak sy jg lahir d bln oktober ,bingung mo masukin PAUD d usia brp, skrg usiax 3 th kurang 3 bln. Sebaikx d masukin usia brp biar gak kelamaan sekolah takutx bosen ntik klo dah masuk SD…
tergantung sekolahnya Bunda Nuning, ada yang membolehkan anak kurang 7 thn masuk SD, ada juga yg ketat menetapkan aturan harus 7 th, alhasil ada anak yg masuk TK lagi atau malah nganggur nunggu usianya cukup karena dah bosen di TK. Kalau saya pribadi sih, melihat mental dan kemampuan anaknya aja, karena anak saya bulan oktober juga lahirnya, masuk Paud 4 th kurang 3 bulan, TK kecil 5 th kurang 3 bulan, TK besar 6 th kurang 3 bulan dan masuk SD 7 tahun kurang 3 bulan. Gitu, bun..saat usia anak sudah siap masuk SD, mentalnya lebih siap seperti punya kesadaran mengerjakan PR tanpa harus disuruh, dan lebih bertanggungjawab. Kalau mentalnya belum siap, nanti ortu yg repot harus membujuk2 n takutnya anak jadi tertekan..*waduh panjang amat yak komentar balasan saya.. 😀 *
Sama donk mom. Anakku alaric juga lahir di 24 okt 2013. Mau masuk toodler ketuaan (2 s.d 3 tahun) mau masuk playgroup kemudaan (3 s.d 4 tahun) karena di tahun ajaran Juli 2016 anakku baru 2 tahun 9 bulan. Rencananya mau masuk playgroup di oktober aja (mudah2an boleh sama sekolahnya).
gak papa bun..6 tahun lebih boleh kok..yang riskan tuh kalo umurnya masih 6 tahun kurang dah masuk SD..
kalo masih PG sih gak papa bun Corry, yang penting kan sosialisasi ma temen2nya n masa bermainnya cukup.. 🙂