Siapa yang tak kenal lemper? Makanan ini jadi makanan wajib di hampir setiap ada hajatan
Cara membuat lemper. Ada yang sudah tahu? Hm, kalau sudah tahu pasti kamu punya catering ya! Secara tidak semua orang bisa membuat makanan tradisional dari ketan ini. Rasanya yang gurih dengan isian daging sapi atau daging ayam ini memang bikin nagih semua kalangan. Suatu hajatan tak akan afdol tanpa kehadiran si mungil berbungkus daun pisang ini.
Selama ini, saya pun tak tahu menahu bagaimana cara membuat lemper. Sebagai penikmat makanan, saya sering menikmati kudapan ini dari acara resepsi pernikahan atau saat njagong manten. Kadang berjumpa pula saat menjadi snack acara rapat. Selebihnya, saya tak pernah berpikir untuk bisa membuat lemper sendiri.
Maka saya sangat senang sekali ketika mendapat kesempatan melihat dan mencoba langsung membuat makanan fenomenal ini. Kebetulan tetangga sebelah rumah saya punya acara menikahkan anak gadisnya. Tetangga dekat itu meminta tolong saya untuk ikut rewang, yaitu kegiatan semacam kerja bakti atau gotong royong mempersiapkan acara hajatan.
Cara Membuat Lemper, Siapkan Bahan-Bahannya
Bahan dasar lemper itu apa sih? Pasti yang sudah pernah makan tahu dong kalau bahan dasar kuliner ini dari beras ketan. Supaya rasanya gurih, ketan ditambah dengan santan kelapa dan garam lalu dimasak sampai matang. Caranya hampir sama dengan membuat nasi gurih itu, bisa dengan cara pengukusan.
Lalu untuk isiannya, bahan dasarnya berupa daging cicang, kelapa goreng dan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, merica, salam, laos, serai dan bumbu-bumbu pelengkap lainnya. Jika perlu tambahkan aroma rempah seperti jinten, cengkeh dan lain sebagainya. Jangan lupa tambahkan garam, gula dan penyedap rasa sesuai selera.
Goreng parutan kelapa sampai kering. Setelah itu lembutkan kelapa goreng dengan cara di alu. Lalu masak kelapa goreng dengan daging cincang yang sudah berbumbu lengkap. Pastikan apinya cukup panas dan aduk-aduk sampai airnya berkurang atau asat. Atur waktu jangan sampai gosong ya Bu Ibu!
Lemper yang original biasanya terbungkus dengan daun pisang yang dikunci ujungnya dengan dengan biting atau lidi yang ujungnya berbentuk lancip atau runcing. Cara membungkusnya sangat unik dengan lekukan di bagian ujung. Coba perhatikan video di bawah ini. Saya juga baru melihat dan mencoba secara langsung dalam membuat lemper ini.
Lemper yang sudah terbungkus dengan daun pisang lalu dikukus dalam kukusan sampai matang. Kebetulan di daerah saya kalau ada hajatan terbiasa memasak dengan tungku dan kayu besar. Alat dandang untuk mengukus pun cukup besar. Maklum, lemper yang dimasak cukup banyak sampai puluhan kilogram.
Serba Serbi Lemper
Terus terang, saya senang sekali mendapatkan ilmu baru dengan kegiatan rewang ini. Saya jadi tahu bagaimana cara membuat lemper yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan oleh saya. Dulu saya berpikir membuat lemper itu rumit dan ribet, lama pula. Memang iya sih, tapi kalau banyak orang yang mengerjakannya tidak akan terasa lama.
Seperti halnya gatot, lemper termasuk makanan tradisional. Dan khas Gunungkidul juga. Dalam setiap acara pernikahan hampir selalu ada makanan ketan berisi daging sapi cincang dan serundeng atau ayam cincang, dan abon ini. Rasanya yang gurih bikin nagih. Apalagi kalau jenis ketannya pulen, lembut dan empuk. Hm, nyamleng..
Setelah bersama-sama membuat lemper, saya jadi terinspirasi untuk membuatnya sendiri suatu hari nanti. Hanya untuk konsumsi sendiri sih. Kalau sudah berhasil dan rasanya tidak mengecewakan, bolehlah mulai berpikir untuk menjualnya sebagai snack rapat misalnya. Kan lumayan daripada beli.
Kandungan beras ketan dalam 1 bungkus lemper itu mempunyai kalori yang cukup tinggi. Ada karbohidrat, protein dan lemak juga. Kira-kira ada 181 kalori dalam 80 gr lemper yang bisa membuat perut kenyang cukup lama. maka tak heran jika makanan ini masuk dalam kategori snack berat. Sekelas dengan arem-arem yang terbuat dari nasi.
Filosofi Lemper
Dalam filsafat Jawa, lemper bermakna “yen dialem, atimu ojo memper”, yang artinya jika ada yang memujimu, jangan membuat kamu sombong. Maka, ada makna yang tersirat bahwa menjadi pribadi yang rendah hati adalah anjuran yang perlu menjadi pedoman hidup. Karena kesombongan hanya akan mendatangkan kehancuran.
Ketan bersifat lengket. Ini artinya lemper menjadi sarana untuk merekatkan hubungan persaudaraan yang tak putus dan lekang oleh waktu. Hubungan yang erat antar sesama menjadi impian semua orang dalam kehidupan nyata sehari-hari. Maka kerjasama gotong royong saat hajatan melambangkan kerukunan dan persaudaraan.
Selain itu kudapan ini juga bisa berarti simbol harapan akan datangnya rejeki. Hidangan berbentuk bulat panjang ini dalam acara ewuh atau pesta akan mengalirkan rejeki yang berlimpah dan tiada henti kepada tuan rumah yang menyelenggarakan hajatan. Rejeki itu akan terus menempel selama acara hajatan berlangsung.
Bentuknya yang tertutup oleh daun pisang dan biting yang tajam, melambangkan bahwa untuk memakan lemper harus dalam keadaan bersih dengan cara membuka daun pisang dan membuka tusuk bambu (biting) terlebih dahulu. Artinya untuk mencapai kemuliaan hidup, seseorang harus membersihkan diri dari segala keburukannya.
Hm, dalam sekali ya makna filosofi dari lemper ini. Semoga dengan mempelajari cara membuat lemper ini ada banyak insight yang kita peroleh. Tak hanya sekedar makanan yang kita santap, membuat kenyang lalu sudah. Tapi ada banyak kesan pesan yang akan membuat hidup kita lebih bermakna dan berwarna.
Salam kuliner!