Serba Serbi Demam Berdarah Yang Perlu Diketahui

Menjaga kesehatan adalah investasi yang paling berharga dalam hidup

Sumber : koranmadura.com

Halo, semoga semuanya sehat, ya! Di tengah merebaknya pandemi virus Corona, akhir-akhir ini di daerah tempat tinggal saya  juga sedang terjadi wabah Demam Berdarah. Demam berdarah dengue (DBD) adalah sindrom spesifik yang biasanya berpengaruh pada anak-anak di bawah 10 tahun. Komplikasi demam berdarah yang parah dapat menyebabkan berbagai keluahan seperti sakit perut, pendarahan, dan kolaps sirkulasi (syok). DBD juga disebut demam berdarah Filipina, demam berdarah Thailand, deman berdarah Filipina, demam berdarah Asia Tenggara atau sindrom syok dengue.

Gejala DBD terjadi secara tiba-tiba disertai dengan demam tinggi dan sakit kepala terus menerus. Ada juga gejala pernapasan dan usus yang ditandai dengan sakit tenggorokan, batuk, mual, muntah, dan sakit perut. Syok terjadi selama 2 hingga 6 hari setelah dimulainya gejala dengan kolaps mendadak, dingin, ekstremitas lembap (batang sering hangat), denyut nadi lemah, dan tampak warna kebiruan di sekitar mulut (sianosis sirkoral).

Pada saat mengalami gejala DBD, terjadi perdarahan yang ditandai dengan mudah memar, terdapat bintik-bintik darah merah atau ungu di kulit (petechiae), meludahkan darah (hematemesis), darah dalam tinja (melena), gusi berdarah, gusi berdarah, dan mimisan (epistaksis). Pneumonia sering terjadi, dan radang jantung (miokarditis) mungkin ada.

Pasien DBD harus dimonitor sejak beberapa hari pertama syok terjadi atau kambuh dengan cepat (sindrom syok dengue). Para tenaga profesional medis akan memberikan oksigen pasien sianotik (memiliki warna kebiruan pada kulit dan selaput lendir). Kolaps pembuluh darah (syok) membutuhkan penggantian cairan segera. Transfusi darah dapat mengendalikan perdarahan.

Bagaimana dengan angka kematian? Hubungan antara angka kematian (kematian) dengan DBD sangat signifikan. Namun dengan perawatan yang tepat, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan angka kematian 2,5%. Namun, tanpa perawatan yang tepat, angka kematian meningkat hingga 20%. Sebagian besar kematian terjadi pada anak-anak. Terutama bayi di bawah 1 tahun  beresiko meninggal akibat DBD.

Penyebab Demam Berdarah

Ada empat virus dengue (disebut juga DEN-V) yang menyebabkan demam berdarah. Mereka semua disebarkan oleh spesies nyamuk yang dikenal sebagai Aedes Aegypti, dan jarang disebabkan oleh nyamuk Aedes albopictus. Virus itu dapat berpindah dari monyet ke manusia antara 100 hingga 800 tahun yang lalu, menurut CDC, tetapi demam berdarah tetap menjadi masalah kecil sampai pertengahan abad kedua puluh.

Aedes Aegypti yang menjadi penyebab demam berdarah berasal dari Afrika, tetapi saat ini ditemukan di daerah tropis di seluruh dunia, terutama di dalam dan di sekitar wilayah populasi manusia. Virus ini ditularkan dari nyamuk yang terinfeksi ke manusia. Hal ini dapat terjadi ketika seekor nyamuk menggigit orang yang terinfeksi virus dengue, dan virus itu ditularkan ketika nyamuk menggigit orang lain. Kemungkinan demam berdarah yang dialami seseorang dapat terjadi lebih dari satu kali. Infeksi kedua dapat membawa risiko yang lebih tinggi karena bentuk infeksinya yang lebih parah.

Dokter apa yang dapat mengobati demam berdarah?

Penyedia Perawatan Primer (PCP), seperti dokter keluarga atau dokter penyakit dalam, dapat mengobati gejala demam berdarah. Seorang dokter anak bisa merawat anak yang terkena demam berdarah. Apabila gejalanya parah, segera mungkin menemui dokter darurat di departemen darurat rumah sakit. Apabila dokter tersebut tidak terbiasa menangani demam berdarah atau gejalanya parah, sesegera mungkin harus menemui spesialis penyakit menular.

Berapa lama demam berdarah berlangsung?

Fase akut penyakit ini berupa demam dan nyeri otot (mialgia) yang dapat berlangsung sekitar satu hingga dua minggu. Perasaan lemah (asthenia) dan kelelahan menyertai pemulihan.  Pemulihan penuh seringkali memerlukan waktu beberapa minggu.

Apa prognosis untuk demam berdarah tipikal?

Prognosis untuk demam berdarah biasanya baik. Gejala terburuk dari penyakit ini biasanya berlangsung 1 hingga 2 minggu, dan sebagian besar pasien akan pulih sepenuhnya dalam beberapa minggu. Infeksi dengue yang khas dapat berakibat fatal pada kurang dari 1% kasus. Namun, demam berdarah dengue yang lebih parah dapat berakibat fatal pada 2,5% kasus. Sehingga jika demam berdarah dengue tidak diobati, angka kematian (kematian) bisa setinggi 20% -50%.

Keep healthy life! 🙂

Share

Author: Juliastri Sn

Mom of two. Lifestyle Blogger. Entrepeneur.

43 thoughts on “Serba Serbi Demam Berdarah Yang Perlu Diketahui”

  1. Selain Covid-19, kita juga harus mewaspadai penyakit-penyakit lain ya Mak, salah satunya demam berdarah ini. Semoga kita semua terlindungi ya Mak. Semoga sehat selalu.

  2. Duh, wabah Covid 19 entah sampai kapan, sekarang DBD kok merecokin ya. Semoga sehat-sehat semua ya.

    Btw aku kemana aja nih. Kok baru mudeng ada Demam Berdarah Filipina dan sebagainya 🙂

  3. DB ini bikin deg2an. Tahun lalu anakku pernah kena. Dokter gak menyaraarankan opnam, justru kami makin kudu waspada. Syukurlah sudah berlalu

  4. Iya, demam berdarah ini kasusnya lumayan banyak juga, tapi pemberitaannya kalah sama covid-19.
    Di sini hari minggu kemarin juga dilakukan fogging untuk membasmi nyamuk.
    Semoga kita semua tetap sehat ya

  5. Iya bener, DBD juga sekarang lagi wabah nih, tapi memang mungkin penderitanya gak sebanyak yg Covid-19. jadinya perhatian kita agak kurang ya. Semoga kita dijauhkan dari penyakit yg satu ini nih.

  6. karena sekarang lagi disorot banget masalah covid-19, banyak yg lupa kalau skrg lagi musim dbd.

    kemarin kenalan ada yang dbd, langsung suami dan anaknya. jd ngeri banget. alhasil langsung kuras kolam renang biar ga jd sarang nyamuk. beberes rumah dan kamar anak2

    pusing mikirin nyamuk huhu

  7. Anak bungsuku kena DBD ketika usia 13 tahun, dan awalnya malah didiagnosa typus. Jadi udah tiga hari dirawat di RS baru ketahuan kena DBD. Alhamduillah enggak lama juga karena dua hari kemudian diperbolehkan pulang. Tapi tetep ya merasa bersalah napa anak bisa kena DBD, padahal udah rutin nguras tempat air dan ditutup juga. SEmentara kamar mandi nggak ada bak mandi karena kami pakai shower

  8. Ini juga lagi banyak banget dbd :((((
    Mana corona mana dbd hikz. Sudah bersih2 air dll
    Tapi sambil musim hujan juga di sini berasa banyak banget nyamuknya emang. Sehat-sehat sekeluarga ya mbak

  9. Serem banget ya musim dbd lagi…
    Hari senin kemarin anak saya tiba-tiba demam dan sakit kepala… Khawatir dbd, saya bolak-balik nanya “Sakit tenggorokan enggak? Sakit perut enggak?” Alhamdulillah enggak, dan hari selasanya udah sehat lagi, fiuh…

  10. Jadi ingat anaknya artis yang meninggal karena terkena DB.
    Lalu kampanyenya aku inget banget di TV dia bilang “Jangan abaikan bila anak demam sampai 3 hari.”

    Semoga keluarga sehat-sehat selalu yaa, kak.

  11. Ini juga salah satu penyakit yg mematikan nih selain covid 19. Secara waktunya juga sama. Sama2 2 mgg. Ngeri ya, Mba semoga kita jauh dr pemyakit2 spt ini

  12. Sedihnya tuh kadang gejala yang ditimbulkan pada penderita DB tidak segera mendapatkan vonis dari dokter. Malah kadang terdeteksi dengan penyakit lain. Biasanya malah cenderung ke typus gitu ya mba. Padahal pengobatan yang terlambat bisa bikin kondisi makin memburuk.

  13. DB tuh penyakit yang harus kita waspadai banget ya. Kapan hari ada temen yang 3 anaknya kena DB bergantian. Nah, aku jadi takut secara anakku 4 dan masih kecil semuam. Gak kebayang gimana repot dan sedihnya jika anak-anak kena DB bergantian. Hiks.
    Semoga kita semua terhindar dari DB dan penyakit-penyakit lainnya ya, Mbak..

  14. Mengerikan juga ya DBD ini. Tanda dan gejalanya banyak banget. Jadi harus hati-hati ya mbak, kalau mengalami salah satu gejala yang disebutkan. Apalagi sekarang memang lagi musim DBD juga. Mksh mbak, sudah diingatkan..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *