Hari Kasih Sayang

hari kasih sayang

Kasih sayang itu universal. Kepada orangtua, pasangan, anak, sahabat, teman, saudara, dan lainnya. Porsinya aja yang beda

Hari Kasih sayang. Bulan Februari identik dengan hari Valentine. Terlepas dari ada yang merayakan dan tidak, kasih sayang itu selalu ada setiap waktu. Setiap hari. Tidak melulu saat diperingati pada tanggal 14 Februari saja. Banyak yang bilang kalau Valentine itu bukan budaya kita, budaya kita itu sering bilang otw padahal masih di rumah. Hehe..Bercanda.

Yeah, meskipun tidak merayakannya secara pasti, waktu jaman muda dulu ada lelaki yang memberi saya coklat dan bunga. Lalu ada juga lelaki lain yang memberi saya surat cinta di hari Valentine.  So sweet ya. Persis dengan kebiasaan anak muda sekarang yang saling memberi surat atau hadiah di hari kasih sayang.

Namun sayang, kedua lelaki itu kurang beruntung. Saya hanya bisa menganggap mereka sebagai teman. Tidak lebih. Saya lebih memilih menjadi jomblo bahagia sebelum bertemu suami kala itu. Kasih sayang tidak harus percintan antara lelaki dan perempuan kan. Bukan cinta amor yang penuh hasrat membara. Eh, gimana? 🙂

Bagi saya, kasih sayang itu adalah kasih yang penuh dengan ketulusan. Cinta tak bersyarat dan tak ada pamrih menyertainya. Murni karena sayang. Memang ingin memberi, tidak mengharapkan imbalan kembali. Selain itu, tak ada intrik dan intimidasi dalam kasih sayang yang sesungguhnya. Mungkin, kasih sayang itu seperti ini.

Kasih sayang

Kasih Sayang itu Sabar

Meskipun harus menunggu, orang yang benar-benar mengasihi akan sabar menunggu tanpa mengeluh. Mungkin bagi sebagian besar orang, waiting for itu kegiatan yang sangat membagongkan eh, membosankan. Namun, selama apapun itu orang sabar akan setia menanti. Dia akan punya cara untuk membuat suasana terasa menyenangkan.

Demikian pula dengan kasih sayang orangtua kepada anaknya. Dengan penuh ketulusan dan kesabaran, orangtua akan merawat anaknya dari bayi sampai besar hingga bisa mandiri. Tak terhitung berapa lama waktu yang ada, dengan penuh sukacita dan harapan, orangtua akan senantiasa mendoakan dan mengupayakan yang terbaik untuk anaknya.

Itulah, orang yang penuh kasih, mempunyai sifat sabar yang tak terbatas. Walaupun mungkin dalam kenyataannya, untuk menjadi sabar itu tidak mudah. Namun seseorang yang mempunyai ketulusan, kasih dan sayang, sabar itu akan datang dengan sendirinya. Ya, seperti satu paket lengkap gitu. Semuanya saling melengkapi.

Kasih Sayang itu Murah Hati

Seperti pasangan baru yang sedang mesra-mesranya, dunia akan terasa indah segala sesuatunya. Apa yang menjadi permintaan kekasihnya pasti akan terkabulkan. Karena kebutuhan akan kasih dan sayang akan mendorong seseorang untuk melakukan apapun untuk menyenangkan hati orang tercinta.

Dorongan itu akan membuat seorang ibu dan ayah tidak memperhitungkan berapa banyak biaya yang telah habis untuk membesarkan anak-anaknya. Orangtua tidak akan membuat nota pengeluaran untuk menagih kepada anak-anaknya kelak jika sudah besar dan mempunyai penghasilan. Tidak. kasih sayang orangtua itu tulus.

Ketulusan itulah yang membuat orangtua rela melakukan apapun untuk kemajuan anak-anaknya. Meskipun harus mengorbankan segalanya. Waktu, tenaga dan biaya yang tak terhitung banyaknya. Namun karena cinta, kasih dan sayang seseorang bisa penuh dengan kemurahan hati. Senantiasa ingin memberi dan memberi.

cinta tak bersyarat

Kasih Sayang itu Lemah Lembut

Akhir-akhr ini tersiar kabar tentang KDRT dalam rumah tangga. Menjadi pertanyaan, jika dalam rumah tangga ada kekerasan, adakah kasih sayang yang tulus di dalamnya? Bisa jadi rasa ego telah mengalahkan rasa cinta yang pernah ada. As You know, menikah bukan hanya soal percintaan antara lelaki dan perempuan saja.

Namun pernikahan adalah tentang janji hidup bersama sehidup semati dan memegang teguh janji perkawinan dan komitmen. Jika dalam keyakinan saya, pernikahan adalah ikatan suci yang tak dapat diceraikan oleh manusia. Dalam keadaan suka dan duka, sakit dan sehat, untung dan malang suami istri harus selalu bersama.

Maka, dalam kasih sayang ada lemah lembut. Penuh dengan kelembutan dan kehati-hatian. Tak ada keinginan untuk saling menyakiti orang terkasih. Tak ada caci maki, bullyan atau pun intimidasi yang mengganggu mental health orang lain. Kasih sayang penuh dengan ketulusan akan membuat keadaan aman, nyaman, damai dan sentosa.

Sejarah Hari Valentine

Ada banyak versi tentang sejarah hari Valentine ini. Asal muasalnya karena seorang bernama Valentine. Waktu itu Valentine membantu orang-orang Kristen melarikan diri dari penjara tentara Romawi. Tentara Romawi yang terkenal kejam kemudian memenjarakan Valentine dan menghukumnya mati dengan memenggal kepalanya.

Namun, sebelum menemui ajalnya secara tragis, Valentine jatuh cinta dengan seorang gadis yang sering mengunjunginya saat di penjara. Konon, gadis itu adalah anak dari sipir penjara. Sebelum meninggal, Valentine memberikan surat kepada gadis itu dengan tulisan “From your Valentine”. Maka sejak itu, setiap tanggal 14 Februari menjadi hari kasih sayang.

Kata-kata “From Your Valentine” menjadi begitu hits di kalangan anak muda yang mengekspresikan rasa kasih sayangnya kepada sang pujaan hati. Kalau jaman saya dulu rata-rata teman saya menyatakan perasaannya kepada gebetannya dengan mengatakan “Let me be your Valentine”. Waahhh..romantis beud ya. Hidup menjadi berwarna. Haha..

Happy Valentine! 🙂

Share

Author: Juliastri Sn

Mom of two. Lifestyle Blogger. Entrepeneur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *