Banyaknya tugas yang dikerjakan oleh seorang ibu, bukan alasan untuk berhenti mengasah diri menjadi lebih produktif
Anunkaqeela
“Mengurus anak saja sudah repot setengah mati, untuk apa harus belajar tentang fotografi?”
“Pekerjaan rumah tak ada habisnya, mana ada waktu buat ngurusin story telling di social media?”
Setujukah Bunda dengan kedua pernyataan diatas? Benarkah seorang ibu tidak harus mengasah ketrampilan hanya karena sudah disibukkan dengan berbagai tugas rumah tangga? Saya punya pendapat tentang hal ini.
Pendapat saya pribadi, seorang ibu perlu mengembangkan diri. Memang benar, tugasnya seabrek-abrek, namun kesempatan itu tidak datang dua kali. Saya menerapkan skala prioritas dalam hal ini. Selama anak sudah bisa di-handle, suami sudah diurus keperluannya, pekerjaan rumah tangga sudah beres, seorang ibu juga perlu jeda waktu sejenak untuk mengasah potensi yang ada. Kalau setiap hari melakukan rutinitas yang itu-itu melulu pasti ada rasa jenuh juga kan, Bunda? Seorang ibu juga berhak untuk me time dan bahagia.
Nah, supaya rasa jenuh bisa dibuang jauh-jauh, Bunda bisa bersilaturahmi sambil menambah skill yang sangat bermanfaat. Yup, di era serba digital ini, seorang ibu jangan mau ketinggalan jaman. Bunda juga harus mengikuti perkembangan digital yang ada supaya bisa mengimbangi obrolan dengan suami dan dapat mengatasi masalah jika anaknya bertanya tentang gadget.
Seorang ibu yang bahagia, maka ia akan menjalankan segala rutinitas yang multitasking menjadi lebih mudah. Tanpa beban. Aura positif akan terpancar dan menular kepada anak-anak yang dididiknya. Emosinya akan dapat dikelola dengan baik sehingga anak tidak menjadi pelampiasan amarah.
Bagaimanapun, seorang ibu juga harus produktif. Dalam arti, segala bakat dan potensi yang ada dalam kemampuan dirinya harus diasah. Bukankah seorang ibu yang cerdas akan melahirkan anak-anak yang cerdas pula? Demikian menurut Dian Sastrowardoyo.
Nah, berkaitan dengan hal ini, SGM EKsplor mengadakan Kelas Bunda yang diperuntukkan para Mombassador SGM Eksplor yang berdomisili di kota Yogyakarta dan sekitarnya. Acara berlangsung pada tanggal 27 April 2019 yang lalu di Sinergi Coworking Space, Gejayan, Yogyakarta. Dalam kesempatan itu, para Bunda belajar tentang Fotografi dan Storytelling di Social Media bersama influencer yang cantik dan beraura positif yaitu Bunda AnunkAqeela.
Menurut Bunda Anunk, proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Meskipun sudah menjadi seorang ibu, tetap produktif adalah pilihan. Ketika seseorang hanya melakukan sesuatu yang monoton tanpa ada suatu perubahan, tanpa belajar tentang hal baru, ia akan stagnant begitu saja. Tak ada perkembangan yang cukup berarti. Padahal menjadi seorang ibu harus serba bisa karena mempunyai tugas untuk mendidik anak. Meskipun sekolah tinggi jika akhirnya menjadi ibu rumah tangga, bukan alasan untuk tidak belajar hal baru. Justru banyak peluang yang bisa diciptakan oleh seorang ibu rumah tangga dengan berkarya dari rumah.
Bicara tentang fotografi dan storytelling di social media, instagram khususnya, ada banyak hal yang perlu dipelajari. Di era digital seperti sekarang ini, siapa saja bisa berbagi ilmu, berbagi manfaat tanpa harus menunggu menjadi ahli. Berbagi foto yang bagus dengan caption menarik serta konten yang bermanfaat pasti mempunyai daya tarik tersendiri.
Sejatinya, tak perlu menjadi seperti orang lain dalam membangun personal branding di media sosial. Tetap bangga menjadi diri sendiri, dengan menceritakan tentang keseharian yang bermanfaat dan menginspirasi tanpa harus susah mengarang cerita. Karena segala sesuatu yang berdasarkan pengalaman pribadi, lebih mudah untuk dipercaya dan kisahnya lebih mengena. Tak jarang, biasanya dialami pula oleh banyak orang. Yang bagi kita sendiri, mungkin tampaknya biasa saja ternyata malah menginspirasi dan bermanfaat bagi orang lain. Jadi jangan ragu untuk terus berbagi hal positif di dunia nyata maupun di social media.
Di kelas bunda kami juga belajar tentang bagaimana menggunakan aplikasi untuk membuat foto yang bagus. Lalu belajar memotret secara flat lay dan tentu saja belajar membuat caption yang menarik. Semuanya perlu proses dan latihan yang kontinyu. Semua bisa karena biasa.
Ah, iya di kelas Bunda ini kami merasa sangat terbantu karena ada kids corner yang menjadi area bermain anak-anak bersama pendamping dari pihak SGM sementara Bunda-bundanya sedang belajar. Terima kasih sekali kepada pihak SGM yang turut peduli akan kerempongan para Bunda yang seringkali mengalami dilema antara mengasuh anak dan belajar.
Pada akhirnya, seorang ibu yang wawasannya luas, produktif, dan selalu terbuka untuk belajar tentang hal baru demi kebaikan dan perkembangan diri tentu akan merasa lebih bahagia. Dengan berbahagia, maka ia akan sepenuh hati merawat dan mendidik sang buah hati. Diantaranya dengan memperhatikan nutrisi yang terbaik untuk buah hati dengan memberi gizi seimbang dan nutrisi tambahan seperti susu pertumbuhan. Harapannya tentu supaya anak-anak dapat tumbuh tinggi dan kuat, cerdas kreatif, mandiri, supel dan percaya diri. Kelima unsur tersebut adalah potensi prestasi yang harus senantiasa distimulasi sebagai sahabat generasi maju, yaitu generasi yang dapat mencapai apa yang dicita-citakannya kelak.
Happy parenting! 🙂
Setuju,, sebagai ibu, tugasnya kompleks yah mbak, bukan berarti setelah jadi ibu, belajarnya juga berhenti, tapi juga menambah banyak ilmu lainnya yak. uwuhhh seru nih ya ibu-ibu bisa tetap mengikuti kelas SGM, anak enjoy bermain hehehehe
Maacih yah mbak
Sip, mba. Seorang ibu perannya lengkap bingits 🙂
Subhanallah ya, menjadi ibu bukan berarti kita tidak bisa atau berhenti berkarya. Dan berkarya bisa dari mana saja, dari rumah pun bisa.
Yup, betul banget mak Tanti 🙂
Sepakat ini. Meski punya banyak tanggung jawab dan tugas, perempuan jangan lupa akan dirinya sendiri. Tetap mengasah kemampuan dan menambah ilmu. Catatan penting nih buat saya yang belum diberi kesempatan untuk jadi orang tua, hihi 🙂
Sip, mba 🙂
Bener mba, seorang ibu walau di rumah aja juga harus melakukan hal positif. Me time nya dengan belajar fotografi, jadi blogger, dll hal yang positif dan menghasilkan
Iyess, mba. Setuju.. 🙂
Yup, sepakat banget pas sampai di bagian ini:
“… Seorang ibu yang bahagia, maka ia akan menjalankan segala rutinitas multitasking menjadi lebih mudah. Tanpa beban. Aura positif akan terpancar dan menular kepada anak-anak yang dididiknya. Emosinya akan dapat dikelola dengan baik sehingga anak tidak menjadi pelampiasan amarah!”
YES!
Sebagai ibu/istri kita wajib bahagia dulu, agar bisa membahagiakan anggota keluarga!
Nah, itu dia. Sepakat! 🙂
Setuju mak, menjadi ibu bukan berarti tertutup pintu untuk mengembangkan potensi diri dan bersemangat untuk belajar hal-hal baru, siapa tahu keahlian baru bermanfaat untuk mendukung tugas seorang ibu, karena ibu masa kinilah yang akan membentuk generasi masa depan yang berpikiran maju.
Yup, betul banget mba. Apalagi kalo sampai menghasilkan dari rumah ya. Seneng banget
Aku sepakat tuh kalau ibu bahagia adalah yg bisa multitasking aplg melakukan hal2 positif khususnya mengembangkan potensi, minat dan bakat
Nah, cucok mba 🙂
Acara kayak gini nih yang penting banget buat nambah ilmu dan keahlian para Bunda. Soalnya beneran deh, tugas jadi Bunda itu bukan perkara sederhana. Butuh keahlian khusus demi masa depan anak-anak dan keharmonisan rumah tangga.
Yup, benar sekali mba 🙂
Wah seragam batiknya udah dibikin ya Mba, punyaku masih dilemari, kangen ngumpul lagi dan ikutqn acara bergizi kayak Mombas dulu..emak harus apdet dan terus belajar hal baru ya
Nah, betul banget mba Dedew. Iya, ih..kangen ngumpul-ngumpul lagi kayak dulu 🙂
Justru setelah jadi ibu ada tanggubgjawab yang jauh lebih berat sehingfa harus terus belajar dan berkembang yaa
Nah, betul banget 🙂
Luar biasa ya menjadi seorang Ibu. Melihat mereka yang sudah menjadi Ibu dan tetap aktif itu saya sangat salut. Mengurus anak iya, benar, repotnya setengah mati, gimana mau belajar lainnya. Tapi itulah wanita tangguh dan hebat, tetap mau belajar hal lain.
Yes, seorang ibu harus strong 🙂
Sepakat. Kalau nuruti ngurusi kerjaan rumah itu nggak akan ada habisnya. Biar nggak jenuh, ibu juga perlu sesekali keluar rumah. Apalagi kalau kegiatan keluar rumahnya beemanfaat kayak gini.
Iyess, mba. Setuju pisan 🙂
Nah ibu juga butuh bel ajar dan sosialisasi nih memang biar jadi ibu bahagia dan punya bekal untuk membimbing anak dirumah.seru ya Bun kelasnya, dapat ilmu jg bisa silaturahmi sama bunda lainnya
Iyess mba..seneng banget 🙂
Ga hanya dapet ilmu dari talkshow tapi juga ada aktifitas bermanfaat lainnya yg bernilai positif
Iya, mba. Banyak manfaatnya 🙂
Seruu yaa…jadi mombasador SGM.
Aku ingat beberapa kali ngelamar, tapi belum rejeki.
Huhuu~
Acaranya rutin yaa, kak?
Wah, semoga ada kesempatan lagi ya mba kalo rejekinya.. 🙂
Waahhhh ada mba Anunk Aqeela ya, seru nih acaranya. Nggak hanya bunda aja yang ikut kelas parenting. Tapi anak-anak juga bisa eksplor di lokasi event yang udah disiapkan booth permainan dari SGM ya mba
Iya, mba. Dua-duanya bisa jalan 🙂
Setuju bahwa Ibu tuh harus banget ngasah diri biar gak bosen karena ngerjain itu2 aja tiap hari. Kalau kitanya pintar, mau didik anak juga mudah karena kita udah tahu ini itunya
Yup, mba. Betul banget
setuju ibu yang bahagia apapun yang dikerjakan bakalan mudah dan hepi juga nular ke anaknya.,aku sempat mearsakan stress yang ujungnya malah marahin anak wae 🙁
Nah, kadang suasana hati ikut bicara ya mba.. 🙂
Ah jadi kangen bunda-bunda kece Mombassador SGM Eksplor yang aku temui waktu aku ngisi acaranya di Jakarta dan Jogja tahun 2017 lalu.
Seru-seru, produktif dan kreatif banget, gak salah deh SGM memilih mereka semua.
Amin, mba. Semua ibu itu hebat 🙂
Selalu seru ya acara mombassador sgm. Sy mombas batch 4 mba.
Wah, asyik ya mba. Oh, baru tahu kalo mba Rina Mombassador juga yang batch 4, saya batch 5 🙂
Seru banget ya makJuli, acaranya sarat ilmu yg bermanfaat untuk bunda. Seneng jadi ikut belajar juga.
Iyess, Manda 🙂
Dulu sebelum menikah, kerja sambil kuliah aja rasanya udah kayak yang paling capek, ternyata setelah jadi istri dan ibu lebih capek lagi karena tugasnya ngga ada selesai-selesainya, hihi.. Tapi harus disyukuri, yaa.. Sempat merasa insecure juga ketika resign dari tempat kerja, trus “do nothing” as a stay at home mom, tapi alhamdulillah Allah kasih jalan untuk tetap bisa produktif melalui blog ini. Thanks to penemu internet pokoknya. Hehe..
Hehe..I feel you mba Arinta 🙂