Akhir-akhir ini rutinitas menulis saya meningkat. Kesibukan sebagai admin twitter portal media Mama jaman now dan menjadi kontributor di salah satu agregat grupnya Alibaba membuat saya harus rutin menulis secara terjadwal. Mau tak mau, setiap hari saya harus menulis jika ingin mengejar target dollar. Hehehe..Sampai blog sendiri jarang diupdate. Maafkan.
Baiklah, supaya blog saya ini tidak kosong melompong di bulan November, saya akan menuliskan apakah kegiatan menulis cukup berfaedah bagi saya. Jadi, ini murni opini saya saja ya. Apa yang saya alami dan rasakan.
Flash Back
Pada awalnya, saya menulis hanya suka-suka. Kapan saja saat saya mau, saat ada ide, saat ada bahan yang bagus untuk ditulis. Saya tidak punya target harus menulis seminggu berapa kali apalagi harus tiap hari. Membayangkannya saja ngeri. Ngeri-ngeri sedap karena saya sudah menyerah duluan. Aslinya ya karena malas.
Namun suatu hari, saya seperti mendapat wangsit eits bahasanya catet ya : wangsit saat makan pangsit. Wuss..
Baca : Blogger Rasa Editor Dari Seorang Noni Rosliyani
Kalau berani ngaku-ngaku bahwa menulis itu passion saya, maka saya harus konsisten dalam melakukannya. Ada beberapa pertanyaan yang mengusik ketenangan saya : Apa sih tujuan saya menulis? Mau ngapain? Mau dikenal sebagai apa saya?
Ya, meskipun sampai saat ini saya masih mencari-cari jati diri saya sebagai Blogger, saya belum berani menyematkan diri sebagai penulis. Baik, saya ngaku saya belum menerbitkan satu buku pun. Karena memang untuk saat ini, fokus saya belum untuk menulis naskah untuk buku. Saya masih senang menulis tanpa terkonsep. Di blog, media sosial adalah wadah yang tepat untuk menampung tulisan-tulisan saya. Hal remeh temeh sih, nggak penting-penting amat. Yang penting tidak merugikan bagi yang membacanya.
Baca : Lakukan Tips Ini Supaya Tulisan Bisa Menembus Media
Ada rasa lega saat saya berhasil menulis seperti apa yang menjadi gambaran saya pada awalnya. Namun, tak jarang pula ide-ide lain berlompatan saat proses menulis itu terjadi. Pada akhirnya, tulisan saya bisa punya ending yang jauh dari bayangan awal. Namun tak apa, jika tidak terlalu jauh melenceng dari tema yang sudah ditetapkan.
Apakah saya pernah mengalami writer’s block? Pernah dong. Sering malah. Dan itu manusiawi menurut saya. Ibarat pepatah Jawa yang mengatakan witing tresno jalaran saka kulino, demikian juga dengan menulis. Semakin saya sering menulis, semakin kaya ide-ide yang bermunculan karena pasti saya pun akan termotivasi untuk mencari referensi kesana kemari. Namun semakin jarang menulis, maka ide saya untuk menulis pun bisa macet dengan sendirinya. Karena tentu, otak kita pun semakin terasah dan menciptakan suatu kebiasaan jika menulis menjadi rutinitas.
Banyak hal tak terduga yang saya dapatkan dengan kebiasaan menulis terutama di blog. Saya merasakan kepuasan batin ketika ada yang merasakan manfaat dari tulisan saya. Saya pun merasa senang dan gembira ketika blog saya juga laku dilirik agency atau brand untuk menuliskan sesuatu berkaitan dengan produk brand dan membebaskan dengan gaya menulis saya.
Pengalaman paling menyenangkan dengan pihak yang memberi tawaran kerjasama adalah ketika mereka bertanya berapa rate card saya, lalu setuju tanpa menawar lagi. Wow, rasanya luar biasa ketika artikel 500 kata saya dihargai berlipat-lipat dari harga yang ditawarkan oleh agency-agency pada umumnya.
Namun, kepuasan tidak semata-mata diukur dari nominal rupiah saja. Ada juga kok yang saya lakukan dengan tulus tanpa imbalan materi. Saya mau melakukannya karena saya mau belajar dan menjalani prosesnya. Nyatanya, justru dari yang gratisan itu saya mendapatkan bonus dari pihak lain yang menawarkan kerjasama dengan materi yang lebih.
Rejeki dari mana saja kok. Dan rejeki itu bisa berupa keluarga, saudara, relasi, teman, ilmu, dan yang terakhir baru bonus berupa materi . Dengan begitu, saya tidak akan terbebani dalam menjalani kegiatan menulis saya. Lakukan menulis dengan hati.
Menulis, bisa menjadi stress release saya. Saat masalah dan beban hidup terasa berat, saya bisa mencurahkannya dengan menulis. Nggak harus curhat sih, menulis apa saja yang menyenangkan bisa mengurangi kadar stress saya. Karena hormon pembuat rasa senang tentu akan keluar saat saya bersikap relaks.
Baca : Pentingkah Blog Berniche?
Saya menikmati segala proses dari menulis itu. Ketika lagi bengong menunggu anak sekolah, tiba-tiba ada ide melintas. Lalu saya menuliskan ide itu di notes gawai, kemudian menjadikannya draft saat saya sampai di rumah. Lalu proses menulis dimulai. Saya akan lebih mudah menuliskan sesuatu yang benar-benar saya alami dan sedikit banyak saya mengerti dan memahaminya.
Saya juga jarang menulis berdasarkan kerangka pikiran. Langsung menulis saja, mengalir lalu mulai mencari gambar penunjang dan publish setelah melalui proses self editing. Ketika menulis dengan kerangka pikiran, ide saya terasa dibatasi. Tidak bisa improvisasi. Tapi sebenarnya jika secara teori, menggunakan kerangka pikiran dalam membuat tulisan hasilnya akan lebih runut dan terarah. Tapi seringkali, teori dan praktek itu beda. Kalau saya, lebih enjoy menuliskannya langsung tanpa kerangka pikiran. Kalau soal ini, tergantung kebiasaan masing-masing, sih ya. 🙂
Ada beberapa hal yang membuat saya mengalami lonjakan dalam menulis ketika saya berani untuk keluar dari kotak. Berani untuk memulai sesuatu yang baru, termasuk berani untuk keluar dari zona nyaman.
Beberapa hal yang menjadi titik balik saya itu antara lain:
- Masuk Komunitas Para Penulis Dan Blogger
Sampai saat ini saya mengikuti lebih dari 3 komunitas Blogger. Komunitas pertama yang saya ikuti adalah Kumpulan Emak Blogger (KEB). Disini, semangat menulis saya tumbuh dan termotivasi karena banyak Emak hebat di komunitas ini yang meskipun kesibukan dalam mengasuh anak dan rumah tangga begitu crowded, bahkan ada juga yang bekerja di luar rumah, namun masih menyempatkan diri untuk menulis dan blognya sangat aktif. Dari komunitas ini saya juga mulai memberanikan diri mengikuti lomba blog.
Baca : Hore, Masuk Majalah
Lalu saya juga masuk komunitas Warung Blogger, Ibu-Ibu Doyan Nulis, Blogger Perempuan, Blogger Cantik Jogja, Komunitas Blogger Jogja dan komunitas-komunitas Blogger lain yang baru. Tak jarang dari komunitas – komunitas inilah, saya mendapatkan banyak info tenteng event Blogger, info job dan beragam ilmu tentang dunia blogging dan menulis tentunya.
- Ikut Lomba Menulis Di Blog
Saya tahu kapasitas saya tidak sehebat Blogger-Blogger mastah di luar sana. Saya hanyalah Blogger biasa yang haus akan imu dan selalu ingin belajar. Karena memang, masih ceteklah pengetahuan saya. Maka saya coba-coba ikut lomba blog. Saya tahu, pesertanya kebanyakan adalah para jawara lomba, Blogger senior dan Blogger baru potensial. Tapi tanpa melihat itu semua, saya nekat ikut lomba. Motto saya : menang kalah itu biasa.
Baca : Sering Kalah Lomba Blog?
Jika menang, berarti saya sedang hoki. Jika kalah, ya sudah wajarlah. Lha wong apalah saya ini. Blogger biasa saja. Tapi paling tidak, ketika ikut lomba, trafik blog saya lumayan nambah. Apalagi jika antar peserta yang rata-rata adalah teman sendiri di komunitas Blogger, meski saling bersaing tapi saling support. Persaingan sehat terjadi ketika saling blog walking dan meninggalkan komen di tulisan peserta. Sungguh, pertemanan ini terasa sangat indah. Dan ketika tiba saatnya diumumkan siapa pemenangnya, ya saling kasih selamat. Semua ikut senang. Dan bisa saling belajar, oh ternyata yang menang seperti ini kualitas tulisannya. Lalu diambil benang merahnya.
- Ikut Event Blogger
Saat mengikuti event Blogger misalnya peluncuran produk tertentu, adalah waktu yang tepat untuk berteman dengan banyak orang. Kesempatan yang tak boleh disia-siakan karena biasanya orang-orang penting berkumpul disini.
Saatnya membangun personal branding saya ingin dikenal sebagai apa dan siapa. Tentunya tetap dengan gaya yang sopan dan elegan.
Kegiatan menulis ternyata menghantarkan saya pada pergaulan yang begitu luas dan penuh manfaat. Menulis ternyata membuat hidup saya lebih berwarna dan full pengalaman yang luar biasa. Menulis ternyata membuat hidup saya lebih tenang dan sepertinya membuat saya lebih bijak dalam menghadapi segala permasalahan hidup. Menulis membuat saya mendapatkan banyak apresiasi, bonus dan rejeki yang tak disangka-sangka.
Jadi, masih ragu untuk menulis? Segera lakukan dan jangan banyak alasan untuk menundanya. Hidup terlalu sayang jika tidak didokumentasikan dengan tulisan. Karena tulisan adalah abadi.
Jika gajah mati meninggalkan gading, maka Blogger mati meninggalkan tulisan dan kenangan.
Just keep writing! 🙂
Wow asyiknya menang banyak lomba. Jd ngeblog ini bagus untuk kesehatan pemasukan atau untuk pemasukan kesehatan? Hehehe..
Dua-duanya mba Farida, asal fokus dan konsisten 🙂
Daku lagi kepengen ikutan lomba menulis lagi, biar semakin tertantang 🙂
Nah, iya tuh mak Injul..mengasah kemampuan, keberanian dan tantangan juga..wow.. 🙂
makasih sharingnya, banyak teman juga ya jadinya
Iya, mba Hastira..banyak teman adalah rejeki 🙂
Aku dah ga pernah ikutan lomba2 lagi semenjak 2012 , huhuuu..Sekarang mah hadiah2nya juga dah kece ya.Kalo dulu dapet hadiah buku aja senengnya minta ampooon.
Iya niy pengen menulis terus, insyaaallah dengan ato ga dibayar ahhaaa
Iya, teh Nchie..sekarang saja juga jarang banget ngelomba, dah gak kuat, hadiahnya kece2 badai tapi saingannya juga berraatttt..hahahah.. 😀
penting nih poin tentang “mendapatkan pemasukan dengan menulis”..
boleh dibikin tips khusus mba dalam satu topik tulisan.. hehe
Noted. Next time dibuat ya 🙂