Dulu, saat awal kemunculan ponsel plus kamera, ada kubu yang pro dan kontra. Kubu yang pro merasa kehadiran kamera di ponsel ini praktis, memudahkan jika ada event atau momen yang perlu di capture segera. Tinggal ambil ponsel, cekrek..cekrek..terekam sudah momen itu. Rekaman gambar itu bisa menjadi tabungan kenangan di masa depan kelak. Kualitas kamera belum begitu diperhatikan.
Kubu yang kontra menyatakan bahwa ponsel dan kamera itu punya fungsi yang berbeda. Kalau jaman dulu fungsi ponsel hanya sebatas untuk telepon dan sms, maka tidak perlu include kamera. Kalau mau kamera yang fungsinya untuk memotret ya beli kamera yang bagus sekalian. Yang terpisah dari ponsel. Biarkan ponsel dan kamera menjalani fungsi kodratnya masing-masing tanpa harus berkolaborasi.
Seiring perjalanan waktu, fungsi ponsel mengalami pergeseran. Selain untuk telepon dan sms, sekarang dengan internet kita bisa chat apa saja mengalahkan sms di ponsel pintar kita. Tersedianya beragam aplikasi di ponsel pun, membuat kita bisa semakin banyak hiburan. Ditambah semakin riuhnya dunia media sosial, maka berfoto selfie dari ponsel menjadi hobi baru yang bisa menunjang keeksisan penggunanya. Untuk tujuan ini, kualitas kamera di ponsel mulai diperhitungkan.
Lalu kehadiran media sosial seperti Instagram semakin memperkuat bukti bahwa ponsel dan kamera sejatinya tak dapat dipisahkan. Keduanya saling menunjang keeksisan penggunanya. Bisnis online pun semakin terbantu pemasarannya dengan adanya kamera di ponsel lengkap dengan internet dan media sosialnya. Disini terjadi hubungan semacam simbiosis mutualisme. Saling menguntungkan.
Fungsi Kamera di Ponsel Bagi Saya
Kehadiran kamera di ponsel bisa menunjang kegemaran saya mengoleksi kenangan. Yup, saya suka sekali memotret momen yang saya rasa unik, dan bisa membuat saya tersenyum kelak saat melihat foto itu kembali. Kan bisa jadi bahan cerita kepada anak cucu saya di masa yang akan datang.
Selain itu, kamera di ponsel membantu kegiatan blogging saya. Bisa jadi, saat saya sedang berada di suatu tempat, kemudian terjadi suatu momen langka yang tidak semua orang beruntung untuk melihatnya secara langsung, saya bisa mengambil gambar momen tersebut. Lalu mereportasinya di blog atau upload lalu share ke media sosial. Peristiwa itu bisa menyebar dengan sangat cepat dengan kemudahan ini. Semua orang bisa mengetahui informasi ini tanpa harus berada di tempat kejadian.
Saya pun bisa melatih ingatan saya ketika melihat kembali foto-foto yang telah lampau dari kamera ponsel saya. Kenangan manis, indah, bahkan saat sedih pun bisa terungkap dengan melihat foto-foto yang tertangkap kamera. Coba kalau saya harus menunggu punya kamera bagus dulu baru merekam momen yang terjadi sekarang. Tentu saya tidak akan punya banyak kenangan. Lha kalau sekarang baru mampu punya kamera ponsel yang standart, manfaatkan saja. Lain soal kalau nanti ada rejeki mau ganti ponsel yang kualitas kameranya bagus, atau malah dapat bonus tak terduga dari berkah ngeblog. Amin.

Kendala Memiliki Kamera Ponsel Ala Kadarnya
Memiliki ponsel ala kadarnya seperti yang saya miliki sekarang kadang ada kendalanya. Yaitu masalah internal memory yang terbatas. Maksud hati ingin punya foto-foto yang banyak, ternyata memory sudah penuh sehingga tidak bisa melakukan banyak hal lagi. Alhasil, ada beberapa faktor yang membuat berat memory di ponsel harus dihapus. Salah satunya foto. Padahal saya suka sayang jika ada foto yang harus dihapus. Sehingga saya harus memindahkan semua foto itu ke laptop, kemudian menghapus beberapa foto di ponsel demi menyelamatkan ponsel dari bahaya hank. Iya beberapa, karena saya masih ingin melihat foto-foto itu di waktu senggang saat berada jauh dari laptop. Yang penting ponsel tetap aman.
Kendala yang lain adalah saat harus memotret di malam hari. Minimnya cahaya membuat gambar yang diambil tampak gelap nyaris gulita. Namun kalau pas dekat dengan cahaya lampu di sekitarnya, ya lumayanlah. Ketika tak ada fasilitas tambahan cahaya malam hari, saya kurang maksimal mengabadikan momen yang terjadi saat itu. Saya sempat berpikir, kalau mau hasil foto yang bagus ya beli kamera yang bagus sekalian. Bukan kamera ponsel. Tapi itu dulu. Pemikiran saya saat belum mengenal ponsel yang keren untuk potret memotret. Apa itu ? SSssttt..sabar, ya..masih rahasia!

Berikut beberapa hasil foto yang saya ambil dari berbagai momen dengan kamera ponsel ala kadarnya. Ada beberapa foto yang ketajaman gambarnya kurang maksimal karena memang sangat tergantung dengan kualitas kamera dan ketersediaan cahaya di sekitarnya.
1. Saat saya hamil

2. Saat si kecil lahir

3. Priceless Moment

4. Family time

5. Pemandangan

6. Bunga

Seperti Apa Ponsel Idaman Itu ?
Tadi saya bilang kalau ternyata ada ponsel yang keren untuk urusan potret memotret tapi masih rahasia. Baiklah, rahasia itu akan saya buka tabirnya sekarang. Simak baik-baik ya..
Bentuk atau performa ponsel ternyata berperan penting bagi penggunanya. Ketika ponsel terlalu besar, rasanya kurang praktis jika digembol kemana-mana. Idealnya sih, ponsel itu yang yang simple, sedang-sedang saja tidak terlalu kecil atau besar, kalau bisa yang slim sehingga enak jika digenggam. Selain itu, tentu kameranya berkualitas bagus yang bisa menunjang hobi cekrek-cekrek dong.
Ini dia rahasia itu ! Ponsel Asus Zenfone 2 Laser ZE 550 KL. Tampilannya keren. Slim dan eye catching. Pas digenggam ternyata bisa meningkatkan 80% pesona penggunanya..*uhuk*
Trus kameranya bagaimana ?
Tenang. Semuanya akan dijelaskan disini. Baca, resapi dan pahami. Saya sih yakin, kecanggihan kamera di ponsel ini mampu mengatasi kendala yang saya alami saat menggunakan kamera ponsel ala kadarnya.
Terus soal teknologi dan baterainya bagaimana ?
Penting ini, jangan-jangan aksesnya lelet dan baru beberapa jam dipakai sudah ngedrop! Duh, bisa runtuh dunia saya jika ponsel low-bat.
Tuh, kan. Masih kurang jelas ? Silakan simak video ini :
‘Giveaway Aku dan Kamera Ponsel by uniekkaswarganti.com‘
Waktu hamil anak pertama beda lho Mak sama sekarang. Mana langsing pula hamilnya=)
Haha, iya mak Dian..Kalo hamil gak pernah bisa gemuk.. 😀
Kamera ponsel dulu sama sekarang memang beda ya mbak…dulu mulai dari resolusi vga udah bagus banget menurut saya. Kalo sekarang kamera ponsel berlomba-lomba memperbaiki resolusinya. Kapan hari taunya masih 5 MP eh sekarang ada yang 13 MP
Iya, mba Vety..Dulu rasanya dah keren banget punya kamera yang resolusi VGA.. 😀
kamera ponsel yang bagus emang penting banget ya buat mama blogger, biar gampang capture kegiatan sehari2 :). Btw, jadi makin naksir sama asus zenfone ini..
Iya, mba Zata.. kamera ponsel yang bagus jadi must have item untuk momblogger 😀
Baru ngrasa butuh setelah punya sendiri ponsel kamera. Habisnya, apapun sesuatu yg trlihat menarik utk dipandang, selalu ingin dijepret. cekrak cekrek… seperti itulah bawaannya heee
Iya, Mba Khoirur..penginnya semua momen di jepret ya.. 😀