Asyiknya Naik Kereta Api Menuju Ragam Budaya Indonesia, Warisan Dunia Yang Diakui UNESCO

Tahukah Anda? Indonesia kaya akan ragam budaya yang diakui sebagai warisan dunia yang harus dijaga kelestariannya oleh UNESCO

Mungkin banyak diantara kita yang belum tahu bahwa ragam budaya Indonesia teruatama yang ada di pulau Jawa sudah diakui oleh UNESCO. Yup, UNESCO adalah singkatan dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization yang artinya organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Maka, perlu sesekali piknik yang murah meriah untuk mengunjungi beberapa tempat ragam budaya Indonesia yang merupakan warisan dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO ini. Naik apa? Salah satu transportasi yang asyik, cukup terjangkau harganya, nyaman dan aman tentu saja kereta api.

Yuk, naik kereta api tut..tut..tut..siapa hendak turut *eh, malah nyanyik*

Penasaran nggak sih, mana saja yang termasuk ragam budaya warisan dunia oleh UNESCO itu? Mari kita bahas satu persatu. Mohon disimak, diresapi dan dicatat dalam hati ya *apa sih*

  • Candi Borobudur
Credit : www.kebudayaan.kemdikbud.go.id

UNESCO menetapkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia yang harus dijaga kelestariannya pada tahun 1991. Candi Budha yang terletak di kota Magelang, tengah-tengah antara kota Yogyakarta dan Semarang ini, dibangun sekitar abad ke-8 dan ke-9 Masehi.

Bagaimana caranya untuk menuju candi yang luasnya sekitar 2.500 meter persegi ini? Cara yang paling gampang dan praktis adalah dengan membeli tiket kereta api ke Yogyakarta. Setelah naik kereta api dan turun di stasiun Yogyakarta, langsung saja melanjutkan perjalanan dengan naik bus TransJogja yang memiliki rute ke Candi Borobudur. Cuss..

  • Candi Prambanan
Credit : www.kebudayaan.kemdikbud.go.id

Tak berbeda jauh dengan Candi Borobudur, UNESCO pun menetapkan Candi Prambanan sebagai warisan dunia di tahun yang sama,  yaitu tahun 1991. Candi Hindu yang terletak di daerah perbatasan antara kota Klaten dan Yogyakarta ini turut dijaga kelestariannya oleh dunia.

Untuk menuju ke Candi Prambanan ini, banyak alternatif kereta api yang bisa digunakan, salah satunya adalah Prambanan Ekspress. Turun saja di stasiun Prambanan. Dari situ, nanti tinggal naik becak saja menuju Candi Prambanan karena lokasinya tak begitu jauh dari stasiun.

Pesan tiket kereta apinya gimana? Gampang. Pesan saja di Traveloka. Saya sudah pesan berbagai macam tiket di Traveloka ini. Dan selama ini cukup memuaskan tanpa keluhan. Ada lho pilihan tiket kereta api ke Candi Prambanan. Pembayarannya pun nggak ribet, bisa diakses kapan saja dan dimana saja. Praktis. Kalau sudah begini booking tiket kereta api semakin mudah dan aman kan? Kan? Kan?

  • Situs Purbakala Sangiran
Credit : @hanungceneel

Saya pernah lho kesini. Di zaman dahulu kala saat saya masih duduk di bangku SMP. Yup, saat study tour dari sekolah. Pertanyaannya, tahun berapakah itu jika saat ini saya sudah berumur 40 tahun? Wah, jadi ketahuan deh berapa umurnya. Hehe..ora popo.

Seseorang bernama P.E.C Schemulling telah berjasa menemukan situs ini di tahun 1883. Setelah dilakukan penelitian bertahun-tahun, akhirnya pada tahun 1977, Pemerintah Indonesia menetapkan situs purbakala Sangiran ini sebagai salah satu Daerah Cagar Budaya.

Di tahun 1996, UNESCO menetapkan Daerah Cagar Budaya Sangiran yang terletak di perbatasan Sragen dan Karanganyar ini sebagai warisan dunia yang harus dijaga kelestariannya.

Untuk bisa sampai ke tempat ini beli saja tiket kereta api ke Solo. Pilih saja tiket kereta api ke Solo Balapan atau Solo Jebres. Kedua tempat ini dekat dengan Sangiran. Lalu naik bus ke tempat wisata purbakala ini.

  • Taman Nasional Ujung Kulon
Credit : www.nusaku.id

Taman Nasional tempat dimana Badak Bercula Satu ini tinggal, memang kaya akan keanekaragaman hayati dan terkenal dengan keindahan alamnya. Di tahun 1991, UNESCO mengakui Taman Nasional Ujung Kulon ini sebagai warisan budaya yang patut dijaga supaya tetap lestari. Disini terdapat pula pulau Peucang yang memiliki pantai berpasir putih nan indah.

Badak Bercula Satu merupakan salah satu hewan yang langka di dunia. Maka Taman Nasional Ujung Kulon dilindungi kelestariannya oleh UNESCO. Pengin nggak melihat Badak Bercula Satu secara live ke tempat ini? Naik saja kereta api jurusan Jakarta, lalu naik bus atau sewa mobil menuju Ujung Kulon. Nggak usah khawatir isi kantong akan terkuras, karena harga tiket kereta apinya cukup terjangkau. Cucok kan?

Nah, kalau bukan kita yang peduli akan warisan dunia, siapa lagi? Sudah selayaknya kita bangga sebagai bangsa Indonesia yang memiliki ragam budaya hingga diakui UNESCO sebagai warisan dunia.

Yuk, ah! Berburu tiket kereta api lalu piknik kemudian 🙂

Share

Author: Juliastri Sn

Mom of two. Lifestyle Blogger. Entrepeneur.

44 thoughts on “Asyiknya Naik Kereta Api Menuju Ragam Budaya Indonesia, Warisan Dunia Yang Diakui UNESCO”

  1. Wah, kalo mau ke Sangiran turun di Solo Jebres rupanya. Penasaran deh sama situs purbakala itu. Thanks sharingnya mba

  2. Heuheuheu mendadak baper soalnya blm ada kesempatan ke semua lokasi yang mbak sebut. Doain ya bisa ke sana2 jg 😀
    Moga2 ada kesempatan dan rejeki bisa ke Yogyakarta dan eksplor lbh banyak lg lokasi2 bersejarah itu plus ke Ujung Kulon 😀

  3. Hiks, aku belum pernah ke Sangiran sama Ujung Kulon. Cuma pernah ke Borobudur aja. Ke Prambanan, cuma melipir ke area di dekatnya dan itu berkali-kali. Yang namanya nginjek candinya langsung belu pernah.

  4. semenjak banyak transportasi yang cepat dan murah, kereta api jadi dilupakan padahal aku pribadi suka naek kereta karena pemandangannya apalagi dipagi dan sore hari. nah kebetulan juga kalau di JAwa kereta api bisa mengakses banyak tempat wisata

  5. Setuju mba, cagar budaya yang merupakan warisan budaya Indonesia memang harus dilestarikan ya mba.. dan kalo bukan bangsa sendiri yang merawat siapa lagi.. ngga mau kan cagat budaya kita diakui oleh negara lain karena kita yang tidak peduli dengan cagar budaya sendiri

  6. Aaaaah aku suka sekali naik kereta api. Pokoknya, selama masih di Jawa, kalau bisa naik kereta meski ortu sering maksa naik mobil aja hehe. Dari kecil emang terbiasa naik kereta sih dan suka banget ngelihat orang-orang beraktivitas di dalemnya, pemandangan di luar jendela. Aduuuh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *