Minat, bakat, passion dan skill adalah modal awal untuk meraih cita-cita
Pentingnya mengenal passion dan skill. Ketika banyak orang menanyakan apa cita-cita saya saat saya masih kecil, saya selalu menjawab ingin menjadi dokter. Entah kenapa, figur seorang dokter terlihat begitu menarik di mata saya kala itu. Pintar, berwibawa, dan rela berkorban untuk menolong dan mengobati orang sakit terkesan begitu heroik.
Seiring berjalannya waktu, cita-cita saya berubah dengan kenyataan hidup yang ada. Saya harus realistis. Untuk menjadi seorang dokter itu butuh effort yang tinggi selain biaya pendidikan yang cukup mahal bagi keluarga saya. Uang darimana? Sedangkan orangtua saya hanyalah seorang buruh kecil yang penghasilannya belum cukup untuk nafkah sehari-hari.
Pada akhirnya, saya tidak terlalu idealis. Bahkan dapat dikatakan hidup saya ini random. SMA masuk jurusan IPA A1 (Fisika), kuliah di Fakultas Biologi, bekerja di bidang sales marketing dan sekarang menjadi seorang Blogger dan Content Creator serta buka usaha dari rumah bersama suami. Tak ada kaitannya dengan cita-cita menjadi dokter.
Bayangkan berapa banyak waktu yang terbuang karena saya mengambil pendidikan yang berbeda-beda tanpa terfokus pada satu bidang? Jika akhirnya saya tahu sekarang akan menjadi seorang Blogger dan Content Creator kenapa saya tidak mengambil ilmu komunikasi, jurnalistik atau yang berhubungan dengan dunia kreatif? Mengapa?
Itulah. Seringkali kita terlambat mengenal minat, bakat, passion dan skill diri sendiri. Selain support system juga sangat berperan penting. Dulu orangtua saya terlalu membebaskan saya untuk mempunyai pilihan sendiri untuk menjadi apa. Ternyata saya malah bingung dan banyak waktu yang terbuang percuma untuk sesuatu yang saya sendiri tidak tahu untuk apa.
Mengenal Passion dan Skill
Apakah passion itu? Passion adalah suatu semangat, motivasi, dan keinginan untuk melakukan sesuatu yang disukai dengan sukarela tanpa ada paksaan. Misalnya belajar memainkan alat musik, rutin olah vokal, rajin berolahraga dan lain sebagainya dengan sungguh-sungguh. Semangat yang menggebu inilah membuat seseorang bisa menjadi ahlinya.
Lalu skill itu apa? Skill adalah kemampuan seseorang dalam melakukan sesuatu yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Skill ini bisa berawal dari bakat. Ketika seorang anak memiliki bakat bernyanyi, tapi anaknya tidak mempunyai passion untuk melakukannya, maka bakat itu akan hilang atau tidak berkembang.
Sedangkan jika seseorang memiliki passion untuk menyanyi meskipun bakatnya biasa-biasa saja, namun dengan gigih mau berlatih vokal maka suatu saat ia akan menjadi seseorang yang pandai bernyanyi dengan baik dan benar. Maka ketika passion dan skill bertemu, dan mau berproses serta konsisten, maka hasilnya akan menjadi cita-cita di masa depan.
Sebagai orangtua, saya mempunyai PR untuk dapat mengenal passion dan skill anak-anak saya sejak dini. Saya tidak ingin kisah random hidup saya menurun kepada kedua anak saya. Tidak. Saya ingin hidup anak-anak lebih tertata sejak kecil. Sehingga saya dan suami harus bisa lebih fokus untuk mengarahkan dan mendukung apa yang menjadi passion dan skill mereka.
Jelas, ini bukanlah hal yang mudah. Namun bukan berarti tidak bisa kan? Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara untuk menggapai cita-cita. Salah satunya adalah dengan mencari sekolah yang memiliki support system pada passion dan skill anak. Kebetulan pula anak lanang saya tahun depan sudah masuk bangku SMA. Adakah sekolah seperti itu?
Webinar SMA Pintar Lazuardi Mengedepankan Passion dan Skill
Generasi sekarang yang dikenal dengan generasi Z adalah generasi yang tumbuh dan berkembang di era digital. Cita-cita atau profesi di masa sekarang ini tak melulu sebatas menjadi dokter, guru, polisi, tentara, dan lain sebagainya. Industri kreatif semakin berkembang sehingga menghasilkan beragam profesi di ranah digital.
Saat ini kita mengenal adanya influencer, artis, seniman, content creator, blogger, freelancer, youtuber, digital creator dan lain sebagainya. Semua profesi itu muncul seitring dengan perkembangan zaman. Siapapun bisa menjadi seseorang yang ahli di bidangnya jika dapat mengembangkan passion dan skillnya dengan tepat.
Pada hari Sabtu, tanggal 18 Juni 2022 saya mengikuti webinar passion dan skill dari SMA Pintar Lazuardi yang bertajuk “You Skill, Future-Proof”, Acara ini menampilkan Theater, Exhibition, Action dan Talkshow dari siswa siswa SMA ini. Dalam acara ini menghadirkan narasumber Shirin Althrus (Influencer) dan Indahkus (Aktris & Penyanyi).
Bapak Haidar Bagir berperan sebagai Keynote Speaker sekaligus Ketua Pembina Yayasan Lazuardi. Acara ini berlangsung cukup seru dan menarik. Saya sendiri mendapatkan banyak insight yang banyak sekali terkait dengan passion dan skill anak dari para narasumber yang masih muda, pintar dan multitalented.
Sharing Tentang Passion dan Skill
Dalam webinar tersebut, saya belajar banyak tentang cerita seorang Shirin dan Indahkus yang bekerja di dunia kreatif. Mereka bercerita tentang bagaimana awal mengetahui potensi diri, lalu proses ketertarikan dengan dunia socmed saat ini, strategi keren dalam mengembangkan skill, perjalanan karirnya hingga bagaimana dukungan orangtuanya.
Bagaimana pun, support system itu perlu. Selain anak dapat mengenali minat, bakat hingga menjadi passion dan skill, peran orangtua dan sekolah sangatlah penting dan dibutuhkan sekali. Seorang anak hingga remaja masih mempunyai mood yang belum stabil. Motivasi atau dorongan sangat mereka perlukan dalam mengembangkan skill.
Shirin bercerita bahwa untuk maju dan berkembang, siapapun harus mempunyai mental baja. Sebesar apapun masalah harus struggling dan kenali diri sendiri dengan baik. Apa yang menjadi keinginan diri sendiri asalkan positif, lakukan. Misalnya dengan berkegiatan yang relaks supaya enjoy, jurnaling, nonton film , ke spa sampai pikiran tenang lagi.
Setelah tenang dan energi full lagi, maka mulailah melakukan aktivitas yang sesungguhnya. Dalam melakukan aktivitas pun harus tahu kapan berhenti, kapan recharge, tidak diforsir secara terus menerus. Karena tubuh ini juga butuh healing, istirahat supaya terus terjaga kebugaran dan kesehatannya.
Seorang Indahkus juga sharing tentang perjalanan karirnya. Aktris dan penyanyi ini mengambil studi di bidang kedokteran. Seiring perjalanan waktu ia mempunyai passion lain di bidang menyanyi dan akting hingga menjadi seorang penyanyi dan aktris. Semua dijalaninya dengan penuh ketekunan dan kebahagiaan.
Peran Orangtua Dalam Mendukung Passion dan Skill Anak
Setiap orangtua pasti menginginkan masa depan yang terbaik untuk anak-anaknya. Itu betul sekali. Namun, kadangkala ada pertentangan antara orangtua dan anak soal cita-cita. Luka batin orangtua yang tidak kesampaian menggapai cita-citanya bisa saja dilampiaskan kepada anak agar meneruskan cita-citanya.
Padahal anak tidak suka menjadi dokter, tapi orangtuanya memaksa untuk masuk kedokteran. Sebagai bakti kepada orangtua, anak menurut saja disamping karena passion dan skillnya yang sebenarnya lebih ke bidang seni tidak dapat berkembang dengan baik. Akibatnya, anak bisa saja stress dan depresi karena tidak menyukai bidang pilihan orangtua.
Shirin mengakui bahwa dukungan orangtua terhadap passion dan skillnya sangatlah tinggi. Ia boleh melakukan kegiatan yang disukainya asalkan tidak melupakan sekolah dan pendidikan. Shirin pun rela menolak banyak job sinetron jika berbenturan dengan jadwal sekolah karena tidak mau bolos sekolah dan ketinggalan pelajaran.
Hal ini menjadi reminder bagi saya sebagai orangtua tentang pentingnya mengenal passion dan skill anak sejak dini. Keuntungannya adalah karakter anak lebih mudah terbentuk, sifatnya lebih fleksibel dalam mengatur waktu dan dapat lebih fokus dalam mengembangkannya serta masih banyak kesempatan dan dapat mengatur keseimbangan.
Misalnya nih, anak lanang saya senang menggambar dan membuat animasi. Maka saya akan terus mendorong passion dan skillnya itu agar menghasilkan karya-karya yang produktif dan bermanfaat. Selain itu, saya dan suami juga harus siap untuk membiayai pendidikan yang berkaitan dengan bidang design grafis dan animasi.
Kami tak akan memaksakan kehendak anak harus kuliah kedokteran atau teknik mesin jika mereka sendiri tidak menyukai bidang itu. Kami percaya dan meyakini bahwa segala sesuatu karena terpaksa itu tidak akan baik hasilnya. Jadi tugas kami adalah mengenali passion dan skillnya sejak dini, lalu mendukung dan mengarahkannya menjadi cita-cita.
Peran Sekolah Dalam Mengembangkan Passion dan Skill Anak Didik
SMA Pintar Lazuardi (SPL) yang berlokasi di Jl. Sawangan Rangkapan Jaya Baru Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok, Jawa Barat 16434 merupakan sekolah baru tingkat SMA dibawah naungan Lazuardi Grup. Sekolah ini disebut juga dengan Smart Learning High School yang berbasis Blended Learning.
Sekolah ini memberikan proses belajar yang berbeda dengan desain khusus program belajar yang mempersiapkan anak didik memiliki skill atau kemampuan yang dibutuhkan di masa depan. Program belajar mengacu pada Project Based Learning. Dimana inovatif, kreatif, dan kompetensi para siswa dapat lebih berkembang.
Tahun ini, para siswa mengimplementasikan program belajar dengan menggabungkan mata pelajaran sejarah, kewirausahaan, ekonomi, dan budaya dengan menghadirkan Pintheraxtion (Pintar Exhibition, Theater, Action & Art). Program belajar ini dikemas dalam bentuk visual menarik dan menghadirkan narasumber dan bintang tamu favorit Gen Z.
Tujuan webinar yang diadakan oleh SMA Pintar Lazuardi antara lain memberikan informasi tentang program belajar, memberikan informasi kepada Gen Z agar menyadari passion dan mengembangkan skill untuk sukses di masa kini dan nanti, memberikan informasi kepada orangtua agar mendukung skill dan mengarahkan Gen Z untuk sukses.
Tujuan lainnya adalah memberikan informasi kepada generasi Z dan orangtua bahwa mereka membutuhkan sekolah yang dapat memahami karakteristik, gaya belajar dan mampu membantu Gen Z mengembangkan skillnya serta memberikan informasi bahwa Sekolah Pintar Lazuardi merupakan pilihan sekolah yang tepat.
Pentingnya Mengenal Passion dan Skill Anak Sejak Dini
Anak dengan bantuan orangtua perlu mengenal dirinya sejak dini. Apa yang menjadi potensi diri terbesarnya dapat berkembang jika ada stimulasi, motivasi, dorongan dan support system yang baik. Anak harus mampu mengungkapkan ide, gagasan, pendapatnya kepada orangtua. Orangtua harus bisa menjadi pendengar yang baik atas keinginan anak.
Setelah saling memahami, orangtua bertugas membimbing dan mendukung apa yang menjadi passion dan mengembangkan skill anak. Tentu dengan memfasilitasi dan membiayai. Selain itu pembentukan karakter anak menjadi prioritas yang tak boleh ketinggalan. Anak dan orangtua harus dapat bekerjasama dengan baik.
Setelah anak dan orangtua bekerjasama, langkah selanjutnya adalah mencari sekolah yang tepat untuk mendukung passion dan skill anak. Tidak semua sekolah mengedepankan hal ini. Kebanyakan adalah mengejar prestasi akademik yang tampak rumit dan berat bagi anak yang lebih berkembang otak kreatifnya.
Namun semua kembali kepada pilihan. Yang lebih mengenal diri sendiri adalah individu itu sendiri. Keputusan terbesar berada di tangan sendiri. Tugas orangtua, sekolah dan oranglain adalah sebagai support system atau pendukung. Mempunyai hobby yang sesuai dengan passion dan skill tentu menyenangkan bukan?
Oleh karena anak, orangtua perlu memahami akan pentingnya mengenal passion dan skill anak sejak dini. Orangtua terus menstimulasi dan fokus dengan minat dan bakat anak agar dapat sukses meraih masa depan sesuai dengan cita-citanya. Hidup akan menjadi lebih berwarna.
Fokus dengan passion dan skill! 🙂
Iya nih mbak, sebagai ortu, apalagi yang hidur di era sekarang kyknya gak pengen apa yang kita alami juga dirasakan oleh anak2. Gmn caranya spy kita tau sedini mungkin apa passion dan bakat anak yang bisa dikembangkan, supaya mereka jd jauh lebih terarah gtu ya dan kalau bisa lebih sukses dari ortunya aamiin 😀
Ketika kecil anak-anak menyebutkan cita=cita tanpa berpikir tentang minatnya ya mak biasanya mereka melihat apa yang ada saja. Tapi seiring waktu mereka pun mulai tahu apa keinginanya. Makanya penting banget meengenal passioan dan skillnya dan disupport pula oleh orangtua untuk mewujudkan danmengembangkan skill mereka
Mengamati anakku ttg passion & skillnya yg erat banget dlm mengoperasikan laptop & gadget akhirnya membuatku berpikir spy pendidikannya pun menunjang passion & skillnya.
Seenggaknya bisa membuat dia berpikir ke mana nanti ngelanjutin pendidikan tingginya yg mudah2an bisa menunjangnya dalam bekerja.
Saya merasa passion dan skill saya terlambat muncul, Mbak hihi. Baru muncul di atas usia 35. Saya SMA jurusan Fisika juga. Kuliah di Teknik, sekarang jadi content creator/blogger tapi saya senang melalui yang sudah2 karena justru dengan latar belakang itu, saya merasa unik, maksudnya cara bertutur yang khas saya. Kalau dari kecil anak bisa dituntun mengenal passion dan skill-nya, lebih bagus lagi sih yaa.
Anakku yg kedua belum terlalu ketauan nih mba. Kalau akak yg pertama ada minat bakat arah gambar bikin video dan hal2 kreatif. Penginnya dari kecil udah bisa ketauan ya hihii. Smoga bisa memberikan dukungan terbaik untuk anak2 kita. Dan aku setuju mba, tidak memaksakan. Jadi anak2 jg menjalaninya dengan perasaan bahagia
memang harus sabar dan telaten membantu anak menemukan passionnya ya mbak. dulu aku pengen anakku bisa nulis juga jadi aku sering daftarkan kelas nulis tapi kok kelihatan diabelum tertarik justru akhir2 ni sukanya uprek di dapur coba resep2 baru. katanya dia suka masak dan pengen buka cafe kalo besar nanti. sebagai orangtua mencoba memfasilitasi sebaik mungkin semoga passion dan skill nya bisa makin berkembang kelak
Salut banget dengan anak muda zaman sekarang yang bener-bener bisa memilih “dunia” mereka sendiri. Kekuatan dari dalam sendiri serta dukungan positif dari orangtua pastinya sangat berarti mewujdukan impian anak-anak gen alpha.
Keren banget webinar dari SMA Pintar Lazuardi, memotivasi anak muda sekaligus membuka mata orangtua bahwa beginilah karakter anak zaman sekarang.
Biasanya celetukan anak2 ingin menjadi apa tanpa berpikir, cuma lambat laun seiring dengan usianya nanti bakalan berubah sesuai dengan pilihannya sendiri.
PR buat ortu hanya sekedar mendukung pilihannya, karena kita pun ga bisa menitipkan impian ortu pada anaknya. Biarkan mereka memilih dengan caranya.
Bener banget ya Mak. Dari sejak dini kayanya orang tua perlu banget membekali diri untuk membaca passion dan skill yang dikuasai oleh anak. Supaya nggak hanya satu saja yang diasah. Karena memang skill kalau kolaborasi dengan passion pasti akan jadi luarbiasa. PR banget juga buat aku nih. Seneng banget bisa ikut nyimak webinar dari SMU Lazuardi meski sebatas lewat baca artikel blog ini.
Masih banyak anak-anak yang dari kecil udah diminta orangtuanya udah besar jadi dokter, pilot, dll. Padahal bisa jadi passion anak berbeda dengan keinginan orangtua ya mba. Mudah-mudahan kehadiran Sekolah Pintar Lazuardi ini membuka wawasan orangtua tentang minat anak
Mengenal passion dan skill memang penting ya mbak
Tak hanya berpengaruh ada pilihan pendidikan yang akan ditempuh
Tapi juga mempengaruhi pilihan karir yang akan ditempuh selanjutnya
Itulah kenapa saya sejak anak2 kecil rajin survey sekolahan supaya bakat anak tergali.
Memang tidak ada yg sempurna spt yg kita mau paling tidak ada sekolah yang tidak terlalu jauh tp sesuai dg yg kita mau kriterianya.
Sekolah bagus membuat anak nyaman, PD, bakat yg dia punya tergali, menjadikan anak kreatif.
Setelah menjalani kehidupan yang sebenarnya, dalam arti sisha banyak merasakan asam garam kehidupan baru terasa jika skill itu sangat dibutuhkan dalam persaingan dunia kerja. Karenanya sejak dini kita harus mengetahui apa minat bakat anak dan kita sebagai orang tua tentunya bisa mengarahkannya
Dengan mengetahui passion dan skill anak, maka orangtua pun jadi tahu harus mengambil langkah apa. Harus menyiapkan apa saja. Semoga semakin banyak orangtua yang paham tentang dua hal ini yaa, jadi anak-anak pun pada gembira dan semangat menjalani apa yang sesuai minat dan bakatnya.
passion dan skill ini memang harus dikenalkan kepada anak sejak dini yaa. agar mereka tahu apa passion mereka dan skill apa yang mereka miliki untuk mendukung passionnya.
Bisa dibantu dengan psikotest nih buat lohat bakat dan minat anak. Di sekolah anak sy tes psikotes minat bakat dilakukan 2 kali , saat kelas 1 dan kelas 6. Ini ngebantu banget karena gaya belajar anak juga jd ketahuan
Klo sekolah sudah terasah skillnya gini jadin pas Lulus SMA InsyaAllah bisa bersaing y mba tinggal nti kuliah nambahin skill lainnya..
Sekolahnya Ini deket rumahku fasilitas nya Juga lengkap
Menarik Mba buat bekal mendalami apa passion dan skill yang ada pada diri anak. Karena jangan sampai kita memaksakan keinginan kita pada mereka….
Dear Mbak Juliastri, dulu aku juga pernah mikir seandainya dulu ambil kuliah yang berhubungan dengan kepenulisan, mungkin sekarang akan lebih baik. Tapiiii jika dipikir-pikir lagi, sebenarnya blogger itu justru unik karena mereka menuliskan sesuai dengan bidangnya masing-masing. Jadi ya tidak apa-apa seandainya ada dokter yang menulis blog tentang kesehatan, atau ada ibu guru yang menulis blog tentang dunia pendidikan.
Soal passion ini, aku jadi inget perkataan Mbak Arin kalau tugas kita membersamai anak dalam menemukan passion dan skill mereka. Sebetulnya ini juga PR banget sih buat aku.
Memang lebih baik kalau sudah diarahkan sejak kecil. Sudah fokus sejak kecil. Hasilnya akan luar biasa.
Saya jadi ingat diri sendiri yang telat mencintai satu profesi. Di usia menjelang 40 tahun membelokkan cita-cita menjadi peneliti sejarah tapi tak pernah kuliah di jurusan itu.
Tak jarang antara anak dan orang tua tak seiring sejalan ya Mbak soal cita-cita. Jadi memang penting banget mengenal passion dan skill anak sejak dini.
ini yang sedang ku upayakan, mbak, untuk mengamati apa yaa passion-nya anakku walau masih SD. Terus didukung dengan belajar, ikut kegiatan yang related, dan dikenalkan ke figur dengan passion yang sama. Lebih baik anak mengenal passion dan punya skill yang sesuai sejak dini supaya ga salah jurusan seperti emaknya. heheh
Kalau untuk anak-anak, sedini apa sih bisa mencari minat dan bakatnya? Apa harus mendekati usia SMA ya? Aku pengen coba cari tau minat dan bakat anak aku nih. Biar ga salah langkah dalam memilih sekolah dan kegiatan yang tepat.
mengenal minat dan bakat anak itu penting banget, ya biar enggak salah langkah. aku pas kecil cita-citanya jadi guru, SMA masuk IPS udah berubah haluan pengen kerja kantoran, padahal udah tahu aslinya suka nulis tapi sekolah enggak ada jurusan bahasa. kuliah masuk TI, sekarang eh jadi blogger.