Pertengkaran Suami Istri

pertengkaran suami istri

Pertengkaran dalam rumah tangga bisa membuat rapuh atau malah menguatkan hubungan tergantung bagaimana menyikapinya

Pertengkaran suami istri. Kata orang, pertengkaran dalam rumah tangga itu ibarat bumbu penyedap dalam masakan. Supaya rumah tangga ada warnanya, tidak terasa hambar maka sesekali tak apa ada pertengkaran. Namun, jika frekuensi pertengkarannya sudah terlalu sering, apa jadinya?

Pertengkaran bisa terjadi karena berbagai alasan. Ya, maklum saja! Pernikahan itu kan menyatukan dua insan manusia yang berbeda. Baik latar belakangnya, kebiasaannya, dan perbedaan mendasar lainnya. Hal remeh temeh pun bisa jadi pertengkaran kalau tidak disikapi secara bijak.

Apalagi jika kita mengingat struktur otak laki-laki dan perempuan, dasarnya saja sudah beda. Saya pernah menuliskan tentang hal ini.

Baca : Perbedaan Komunikasi Suami dan Istri yang  Membuat Salah Paham

Contoh perbedaan itu misalnya, nih ya. Keluarga suami terbiasa dibesarkan dalam keluarga yang bersih, rapih, teratur dan penuh dengan aturan. Keluarga istri terbiasa dengan hidup santai, tidak terlalu banyak aturan dan beberes disaat mood baik saja. Ketika keduanya bertemu dalam ikatan pernikahan, segala sesuatu dapat terjadi.

Masalah lupa mematikan lampu kamar mandi bisa menjadi bahan pertengkaran. Terjadinya pertengkaran ini karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang berasal dari dalam hubungan bisa terjadi karena masalah anak, perbedaan sifat, perbedaan didikan dari orangtua, dan lain sebagainya.

Faktor eksternal bisa terjadi dari lingkungan sekitar. Misalnya tetangga, teman dan mantan. Hm..

Apapun sebab pertengkaran yang terjadi, jika kedua pasangan mengedepankan ego masing-masing, maka pertengkaran itu akan terjadi terus menerus, meruncing dan akhirnya bisa menggoyang keutuhan rumah tangga.

Beda halnya jika setiap pertengkaran dicermati, apa masalahnya lalu ada yang mau mengalah, lalu mencari solusi bersama, maka pertengkaran bisa jadi sarana yang saling mendewasakan.

Contoh Pertengkaran antara suami istri :

  • Uang Sumber Pertengkaran Suami Istri

Credit : www.nu.or.id

Istri mendapat uang jatah bulanan oleh suami untuk belanja kebutuhan sehari-hari, sekolah anak, dan lain sebagainya. Uang itu sudah terjatah sama jumlahnya tiap bulan. Istri harus pandai mengatur keuangan sesuai dengan pos-pos yang sudah tetap setiap bulannya.

Ketika belum sampai akhir bulan, istri minta uang tambahan kepada suami dengan alasan banyak kondangan, menjenguk orang sakit, harga-harga naik dan lain sebagainya. Suami tidak mau mendengarkan alasan istrinya, malah menuduh istri menghambur-hamburkan uangnya dengan membeli barang yang kurang bermanfaat.

Istri merasa tersinggung karena uang yang diberi suami saja kurang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mana bisa untuk membeli barang-barang yang tak perlu.

Keduanya bersitegang. Suami merasa istri tidak menghargai  keputusannya sebagai kepala rumah tangga. Istri merasa tak berguna karena suami selalu curiga dan tidak percaya kepadanya.

Jika suami dan istri merasa paling benar dan tidak saling mencari solusi, maka masalah uang ini bisa melebar kemana-mana. Sebaiknya memang ada komunikasi yang jelas. Istri mencatat pengeluaran sehari-hari secara transparan.

Dengan begitu, bisa kelihatan uang dari suami itu terpakai apa saja to? Post apa yang paling besar dan pengeluaran apa yang sebaiknya bisa ditekan demi efisiensi. Data berperan penting dalam hal ini. Bukan saling menuduh tanpa bukti. Dan yang pasti, kejujuran dari keduanya sangat diperlukan.

Baca : Ritual Suami Istri Supaya Harmonis

  • Anak Menjadi Sebab Pertengkaran Suami Istri

Anak menjadi sebab pertengkaran suami istri
Credit : www.independent.ie

Suami pulang kerja. Baru saja masuk rumah dan badan masih capek, suami sudah melihat pemandangan anak yang lagi rewel. Sang anak minta perhatian kepada ayahnya. Namun karena lagi capek, ayahnya malah terpancing emosi dan memarahi sang anak supaya jangan rewel. Istri yang seharian penuh sibuk mengurus anaknya ikut-ikutan emosi.

Melihat sikap suaminya yang tidak peka akan kemauan anaknya, maka keributan terjadi begitu saja. Anak jadi saksi percekcokan orangtuanya. Padahal, katanya anak tidak boleh melihat pertengkaran orangtuanya. Mestinya, segala sesuatu terkondisikan. Anak rewel pasti ada sebabnya. Apakah dia lapar, minta sesuatu atau karena sakit.

Penuhi segala kebutuhan anak dan pastikan tidak rewel di saat ayahnya pulang. Maklum, tekanan pekerjaan di kantor, jalanan macet adalah penyebab stress yang berkepanjangan. Tentu harapan suami saat pulang ke rumah dalam keadaan lelah adalah sambutan istri dan anak full senyuman dan kehangatan.

Istri membuatkan minuman, memijit lalu menyiapkan air hangat untuk mandi. Idealnya seperti itu kan ya. Dijamin capek suami langsung hilang dan dengan senang hati akan menemani anak bermain.

  • Pertengkaran Suami Istri Karena Cemburu 

Pertengkaran suami istri karena cemburu
Credit : www.brainwave.co.id

Suatu hari, istri mendengar cerita kalau suaminya bertemu dengan mantan pacarnya di jaman lampau. Rasa cemburu langsung menyergap perasaan sang istri. Tanpa konfirmasi terlebih dahulu, istri langsung mengamuk saat suaminya pulang. Suaminya bingung. Lalu ikut naik pitam melihat perilaku istrinya yang cemburu buta.

Istri seharusnya mendengar cerita langsung dari suami tanpa langsung menuduh yang tidak-tidak. Bisa jadi ketemunya tanpa sengaja. Bisa saja karena ada urusan bisnis yang berkaitan dengan perusahaan tempat suaminya bekerja. Dan lain-lain.

Suami yang baik tentu akan mau bercerita jika memang tidak ada sesuatu yang menjadi rahasia. Sebaiknya memang perlu menyadari bahwa kehadiran mantan bisa jadi masalah jika terjadi salah paham. Maka, terbukalah soal ini. Karena menyangkut perasaan. Tentu tak ingin ada hati yang tersakiti kan?

Baca : Nasihat Pernikahan

Kasus Pertengkaran Suami Istri 

Kasus pertengkaran suami istri
Credit : www.guidebeginning.com

Suami yakin kalau istrinya adalah cinta terakhirnya. Sedangkan istri nggak yakin-yakin amat mengingat perilaku suaminya di masa lampau yang suka gonta ganti pacar.

Mari kita telaah bersama. Beuh, bahasanya 🙂

Seorang lelaki yang mau terikat komitmen dalam pernikahan, tentu perlu mendapat acungan jempol. Banyak lelaki bebas di masa lalunya yang tidak mau terikat komitmen. Kalau memang kemudian pikirannya berubah karena sesuatu hal, sebaiknya istri mendukung keyakinan suami untuk tetap berada di jalur yang benar.

Masa lalu biarlah berlalu. Bisa jadi di masa lampau suami belum menemukan seseorang yang benar-benar klik dengan hatinya. Maka dia masih berhak memilih mana yang terbaik. Dan, seseorang yang terbaik itu bisa jadi adalah istrinya sekarang yang membuatnya mau berkomitmen.

Selama suami menunjukkan kesetiaannya, istri wajib menghargai dan menghormati keyakinan suami bukan malah meragukannya. Bisa-bisa suami merasa diremehkan akan niat kesungguhannya. Jangan gitu, ah.

Baca : Catatan Perjalanan Cinta

Hah. Seru-seru ya contoh kasusnya. Please, don’t try this at home. Kasus diatas bukan untuk ditiru. Saat pertengkaran terjadi, tentu rasa tidak nyaman, kesal dan marah meluap. Oleh karena itu, marahlah dengan bijak. Ketika emosi menguasai, seseorang bisa bersikap di luar kendali. Jangan berkata kasar saat emosi.

Jangan membuat keputusan saat emosi. Ingat, seseorang akan terlihat watak aslinya ketika emosi. Meskipun saat tidak emosi sifatnya biasa saja, tenang terkendali, seseorang bisa ngamuk, memukul benda ataupun melempar segala sesuatu yang ada di dekatnya.

Semuanya itu adalah luapan emosi sesaat yang bisa membuat seseorang lega saat melampiaskannya, namun bisa menyesal kemudian saat menyadarinya. Bagaimananpun, sebaiknya bertengkar secara berkualitas. Jangan bertengkar berdasarkan kuantitas.

Apalagi kalau bahan pertengkarannya selalu sama, itu-itu saja. Mbok yang kreatif dikit. Pun sebaiknya kalau bertengkar itu jangan lama-lama. Minta maaflah jika salah dan ampunilah jika pasangan yang meminta maaf. Tuntas dan damai kan.

Nah, kalau suatu saat terpaksa harus bertengkar lagi, temanya sudah beda. Lebih update gitu. Hehe..Kalau dipikir secara positif, ternyata ada juga lho manfaat pertengkaran. Apa coba? Mau tahu apa mau tahu isi banget ? Cuss..

Baca : Ketika Handphone Pasangan Pakai Password

Manfaat pertengkaran :

  • Lebih memahami karakter asli pasangan
  • Saling mendewasakan
  • Menahan ego
  • Mencari solusi bersama
  • Membuat hubungan semakin erat

Nggak percaya? Cobalah. Habis bertengkar dengan pasangan trus baikan, trus bercinta. Pasti rasanya beda. Lebih greng. Hahaha..

Selamat memperbaiki dan meningkatkan kualitas hubungan bersama suami atau istri agar hidup semakin berwarna! 🙂

Share

Author: Juliastri Sn

Mom of two. Lifestyle Blogger. Entrepeneur.

30 thoughts on “Pertengkaran Suami Istri”

  1. pertengkaran dengan suami itu nggak bisa terelakkan. Tapi kalau kami berdua punya tipsnya, yakni marahan tidak lebih dari sehari.

    Sejauh ini, kami sering bertengkar justru masalah sepele. Seperti lupa mengosek kamar mandi, atau mobil malas di cuci..heheh

  2. Yang namanya rumah tangga nggak akan jaih juga dari pertengkaran, kadang dgn saudara sekandung aja ada masanya bertengkar. Tapi ya blik lagi pada masing2 keduanya. Harus bisa menyikapi keadaan agar tidak berlarut2. Lagipula kl bertengkar jangan di depan ank2, gak baIk.

  3. Namanya beda disatukan pasti saja akan ada perbedaan ya. Dan itu sering memicu terjadinya pertengkaran. Hanya kalau semuanya dikomunikasikan, dicari jalan keluar bersama pasti bisa harmonis lagi…

  4. Pertengkaran dalam pernikahan merupakan sesuatu yang biasa bahkan bisa dikatakan menjadi bumbu pemanis dalam pernikahan tapi yang jadi catatan jangan sampai pernikahan tersebut menjadi pertikaian yang berkelanjutan bahkan sampai menimbulkan perceraian

  5. Judulnya saja sudah mengundang kontroversi.. Hehe
    Hadirnya pertengkaran biasanya menghasilkan penyesalan.. Munculnya pertengkaran akan membuat kita semakin instrospeksi lagi, mengapa bisa terjadi..

  6. Pertengkaran emang nyebelin tapi kadang kita justru butuh sedikit pertengkaran buat bikin ‘warna’ di pernikahan kita biar ga bikin bosen… Hehehe…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *