Benarkah punya printer sendiri di rumah itu menguntungkan? Nggak bikin ribet?
Punya printer di rumah, ribet nggak sih? Sebagai seorang ibu rumah tangga sekaligus blogger, rasanya kurang afdol kalau saya tidak membagikan pengalaman ini dalam bentuk tulisan. Di postingan kali ini, saya mau sharing sedikit tentang kegunaan printer di rumah dan bagaimana benda yang satu ini sangat bermanfaat.
Yes, bukan hanya useful untuk saya, tapi juga kami sekeluarga. Baca sampai habis ya, siapa tahu pengalaman pribadi ini bisa membantu. Seperti kebanyakan orang, saya memiliki printer infus sendiri di rumah. Benda satu ini memang saya butuhkan. Kebetulan, beberapa tahun ini saya mempunyai peran dan tanggungjawab sebagai seorang Bendahara.
Yup, Bendahara di suatu organisasi yang setiap bulannya harus ngeprint laporan keuangan dengan jumlah kertas yang lumayan banyak. Ya, katakanlah 1 rim kertas hanya cukup untuk 2 bulan laporan saja. Sehingga, selama satu tahun saya membutuhkan 6 rim kertas HVS yang artinya 3000 lembar kertas.
Maka, printer yang handal dan cukup “bandel” alias tidak pernah rusak atau ngadat benar-benar saya perlukan. Selain untuk mencetak laporan keuangan setiap bulannya, printer membantu saya dalam mencetak hal-hal yang memang penting sampai sekadar print untuk keperluan pribadi. Terutama untuk tugas sekolah anak-anak dan aktivitas blog saya.
Keuntungan Punya Printer di Rumah
Dengan adanya printer di rumah, mereka tidak perlu panik lagi kalau tugas-tugas tersebut harus dikumpulkan dalam waktu dekat. Anak saya misalnya, seringkali menggunakan printer untuk mencetak tugas-tugas sekolah. Selain itu, printer juga bermanfaat bagi anak-anak ketika masih dalam tahapan pembelajaran awal.
Printer ini bisa digunakan untuk nge-print gambar atau ilustrasi yang digunakan dalam pelajaran dan menempelkannya di buku catatannya. Sering kan ya, saat googling tentang mainan edukatif yang free di internet, kadang ada yang harus dicetak sendiri kan? Maka saya merasa beruntung karena punya printer di rumah.
Nah daripada beli di toko mainan yang harganya bisa mencapai ratusan ribu, mending cari yang versi gratis di internet lalu print sendiri. Saya juga sering mencetak puzzle atau permainan untuk anak-anak saya. Permainan edukatif yang modelnya DIY ini sangat bagus untuk perkembangan kreativitas anak.
Kegiatan ini menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi mereka dan juga dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan pemecahan masalah. Bahkan akhir-akhir ini anak wedok minta saya ngeprint gambar-gambar karakter anime atau kartun. Awalnya saya bingung untuk apa? Ternyata anak wedok mendapat pesanan dari teman-temannya.
Gambar-gambar yang sudah tercetak dari printer kemudian dibentuk sedemikian rupa hingga menjadi stiker. Stiker-stiker handmade karya anak wedok ini dijual, lho! Satu stiker harganya 500 rupiah, kalau seribu rupiah dapat 3 stiker dan mendapatkan 5 stiker kalau membeli dua riibu rupiah. Hehehe..lucu ya. Anak kelas 3 SD sudah punya ide berkreasi dan berbisnis.
Saya pun cukup senang dan mendukung aktivitas anak saya asalkan tidak menganggu kegiatan belajarnya di sekolah. Kegiatan berjualan dilakukan saat jam istirahat katanya, sehingga keperluan sekolah masih aman terkendali dengan baik.
Cara Mengganti Cartridge Printer di Rumah
Tidak selamanya punya printer di rumah itu menyenangkan ya. Kadang harus mau repot sedikit agar kegiatan operasional dalam cetak mencetak tetap berjalan lantjar jaya tanpa hambatan yang cukup berarti. Maka, saya dan anggota keluarga lainnya harus dapat melakukan perawatannya juga. Termasuk ketika cartridge printer sudah saatnya minta ganti.
Saya harus cek dan ricek serta mengetahui bagaimana gejalanya. Walaupun tak saya pungkiri, saya juga sering bingung saat harus mengganti cartridge di printer infus ini. Lalu saya pun berinisiatif untuk mencari tahu cara mengganti cartridge di printer ink tank.
Setelah membaca di beberapa sumber, saya ingin berbagi dengan kalian semua. Kira-kira, begini cara mengganti cartridge printer di rumah:
- Pertama, pastikan printer infus dalam keadaan mati atau OFF dan sudah terputus dengan listrik. Buka cover printer untuk mengakses bagian dalam printer.
- Cari cartridge yang akan diganti dan lepaskan dari tempatnya dengan cara menarik perlahan.
- Buka kemasan baru cartridge yang akan diganti dan pastikan untuk tidak menyentuh bagian dalam cartridge.
- Tempelkan cartridge baru pada tempat yang telah dibebaskan tadi. Tutup cover printer dan nyalakan kembali printer.
- Tunggu beberapa saat hingga printer melakukan inisialisasi dan siap untuk digunakan.
- Pastikan untuk selalu mengikuti petunjuk dari manual pengguna atau dari pabrikan printer, karena setiap merk dan tipe printer memiliki cara yang berbeda-beda.
- Jangan abaikan bagian nozzle. Nozzle printer yang kotor dapat menyebabkan error saat mencetak atau kualitas cetak yang buruk.
- Jangan lupa juga untuk selalu cartridge printer sesuai jadwalnya. Pastikan untuk menggunakan cartridge printer infus yang sesuai dengan jenis printer yang digunakan.
- Jauhkan printer dari debu dan panas. Pastikan untuk menyimpan printer di tempat yang bersih dan jauh dari sumber panas agar tidak mudah overheating.
Berbagi Tugas Mengganti Cartridge
Oh iya, saran terakhir, mungkin tak ada salahnya agar bergantian mengganti cartridge pada printer. Di rumah saya, kami selalu mengatur jadwal mengganti cartridge setiap beberapa bulan sekali. Jangan lupa untuk selalu merawat printer kalian dan mengganti cartridge secara teratur untuk menjaga kualitas cetak yang baik.
Semoga pengalaman saya di atas dapat membantu ibu-ibu dan bapak-bapak semua yang memiliki printer sendiri di rumah, ya! Tetap semangat dan terus membuat hidup berwarna. Jangan sampai masalah mengganti cartridge menjadi halangan dalam berkarya. Semoga cerita tentang pengalaman saya punya printer di rumah ini dapat bermanfaat.
Have a nice day!