Review Film Jumanji

Review film Jumanji

 

“Who are You? What do you want to do in your life?”

Review Film Jumanji. Kata-kata kutipan diatas menjadi bahan renungan saya seusai menonton film Jumanji : Welcome to the Jungle. Yup, film Jumanji edisi baru sudah diputar di bioskop kesayangan sejak bulan Desember lalu. Awalnya, saya tidak tertarik untuk menonton saat pergi ke bioskop bersama saudara dan anak-anak.

Namun, karena banyak yang merekomendasikannya, baiklah saya ngikut saja. Dan ternyata..wow! Saya tidak kecewa menontonnya, tapi sangat terhibur. Dulu, saya pernah menonton film Jumanji yang pertama dari televisi. Iya, waktu itu saya nggak sempat nonton di bioskop dan cukup legawa bisa melihatnya saat televisi  memutarnya kembali.

Review Film Jumanji Welcome To The Jungle

Ada mendiang Robby Williams di film Jumanji pertama. Saya lupa-lupa ingat bagaimana cerita detailnya, yang pasti film itu banyak diperankan oleh pemain film remaja yang terlibat dalam suatu permainan Jumanji dan timbul banyak permasalahan yang perlu solusi secara bersama dengan sahabat dan keluarga. Intinya seperti itu.

Review film Jumanji Welcome to the Jungle
Credit : www.crowdcast.io

Jika boleh membandingkan, film Jumanji yang baru menawarkan cerita yang lebih fresh dan agak berbeda dengan film Jumanji yang terdahulu. Walaupun benang merahnya sama. Terlibat dalam suatu permainan rumit yang harus terselesaikan level demi level seperti memainkan games. Yang menarik, merekalah yang menjadi tokoh dalam games itu sendiri.

Spencer (Dwayne Johnson), Martha (Karen Gillan), Bethany (Jack Black), Fridge (Kevin Harts), Alex (Nick Jonas) adalah tokoh sentral dalam film Jumanji Welcome to the Jungle ini. Kelima remaja ini berubah menjadi avatar pilihannya saat menemukan games semacam Nintendo dan terseret masuk ke dalam permainan yang rumit. Permainan itu  harus finish  dengan bekerjasama jika ingin selamat.

Setelah masuk ke alam games Jumanji, Spencer berubah menjadi Dr. Smolder Bravestone, seorang petualang bertubuh kekar dan berotot namun punya tatapan yang menggetarkan. Ruby Roundhouse adalah wanita cantik yang pandai berdansa dan mampu mengalahkan lawan dengan kelihaian bela dirinya.

Ruby adalah avatar yang pilihan Martha. Yup, Martha menjelma menjadi wanita cantik dan mandiri. Moose Finbar adalah seorang ahli Zoologi jelmaan dari Fridge. Bethany berubah menjadi Professor Shelly Oberon, seorang lelaki berperut gendut. Kontras dengan body gadis Bethany sebelumnya yang langsing dan memikat.

Nick Jonas memerankan Alex, yaitu seorang pilot yang sudah terjebak dalam games Jumanji sejak dua puluh tahun yang lalu. Di alam nyata, pihak keluarganya sudah menyatakan bahwa Alex telah hilang secara misterius.

Alur Cerita Film Jumanji

Alur cerita film Jumanji
Berawal dari memilih avatar di games (ww.movingpicturereview.com)

Cerita berawal saat guru menghukum empat remaja sekolah karena melakukan kesalahan yang berbeda-beda. Spencer adalah remaja lugu yang punya krisis kepercayaan diri namun pintar. Kepintarannya ini dimanfaatkan oleh Fridge, remaja pemberontak yang malas mengerjakan tugas kuliah.

Maka Spencer yang menganggap Fridge adalah teman dari masa kecilnya, dengan lapang dada mau mengerjakan tugas sekolah Fridge. Malang bagi keduanya, para guru mampu mendeteksi telah terjadi kecurangan dalam tugas yang mengaku dikerjakan oleh Fridge.

Ada kata-kata yang persis sama yang terdapat dalam kalimat yang ditulis Spencer dalam tugasnya sendiri. Maka keduanya dihukum.

Karakter Tokoh Film Jumanji

Bethany adalah gadis modis yang sangat update dengan social media. Dia rela pose berkali-kali demi mengupload foto terbaiknya dan sangat kesal ketika mantan pacarnya tak kunjung jua memberi like pada postingannya. Bethany melakukan video call dengan temannya dan curhat tentang hal ini.

Menjadi masalah ketika video call ini terjadi saat mengikuti ujian sekolah dan gurunya pun memergokinya. Maka fix, Bethany kena hukuman.

Baca : My Generation Film : Potret Remaja Era Milenial

Martha adalah gadis pendiam yang punya pemikirannya sendiri. Saat teman-temannya ikut kegiatan olahraga, dia tak berminat untuk mengikutinya. Maka terjadilah adu argumentasi dengan guru olahraganya. Daftar siswa yang terkena hukuman pun menjadi genap 4.

Singkat cerita, keempat remaja ini yang menjalani hukuman berada dalam satu ruangan semacam gudang yang penuh dengan barang usang. Mereka mendapat tugas untuk men-staples ulang buku-buku lama. Mau tak mau mereka harus melakukan tugasnya.

Dari keempat remaja itu, hanya Martha yang rajin melakukan tugasnya. Bethany tampak sibuk mencari sinyal dan sangat kesal karena di ruangan pengap itu tak ada sinyal sedikitpun. Otomatis dia bete karena tidak bisa eksis di socmed. Fridge dan Spencer malah mencari-cari sesuatu, lalu tampak gembira ketika menemukan televisi tua yang masih bisa menyala.

Semakin penasaran ketika mereka menemukan console game semacam Nintendo berjudul Jumanji. Fridge dan Spencer pun mengajak temannya untuk bermain karena ada 4 avatar  yang harus dimainkan bersama. And the story is beginning. Mereka masuk ke dalam games yang penuh dengan petualangan seru di hutan.

Belajar Tentang Arti Hidup dari Film Jumanji

Belajar tentang arti hidup dari film Jumanji
(l to r) Nick Jonas, Dwayne Johnson, Karen Gillan, Kevin Hart and Jack Black star in JUMANJI: WELCOME TO THE JUNGLE. (www.ew.com)

Kehebohan terjadi saat mereka mengalami perbedaan tubuh dan wajah. Keempat remaja yang telah berubah menjadi pria dan wanita dewasa itu awalnya tidak saling mengenal. Mereka saling kaget ketika tahu bahwa mereka adalah teman-temannya sendiri yang bersama-sama menjalani hukuman di gudang sekolah.

Tangan mereka masing-masing mempunyai tanda semacam tatto bergaris. Ada 3 garis. Belakangan diketahui tatto itu adalah tanda nyawa mereka ada 3. Hal ini terbukti saat Kudanil memakan Bethany, namun ia bisa hidup lagi dengan cara muncul dari atas. Lalu tatto di tangannya berubah menjadi 2. Banyak sekali cerita lucu namun menegangkan disini.

Mereka harus bekerjasama untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam permainan untuk menyelamatkan Jumanji supaya bisa mereka kembali lagi ke alam nyata. Seru sekali konflik yang terjadi dan bagaimana cara mereka menyikapi dalam mencari jalan keluar dalam masalah demi masalah yang ada menjadi hiburan tersendiri.

Sambil meraba-raba bagaimana karakter mereka, ada petunjuk dari hologram tentang kelebihan dan kekurangan mereka masing-masing. Misalnya Bethany ada kelemahan dengan roti. Kekuatan Martha ada pada dansa dan kelemahannya pada racun. Kekuatan Spencer pada tatapan membara.  Lalu kekuatan Fridge yaitu mampu mencabut gigi seekor ular.

Semua kekuatan dan kelemahan itu menjadi pedoman dalam perjalanan mereka. Sekali melanggar kelemahan mereka, maka nyawa akan berkurang. Ada banyak pelajaran yang bisa kita petik dalam film Jumanji ini. Salah satunya adalah tentang rasa percaya diri.

Arti Nyawa Untuk Hidup

Ketika Spencer merasa tidak kuat lagi untuk melanjutkan game jumanji karena nyawanya tinggal satu dan khawatir, Fridge menguatkannya.

Bukankah selama ini nyawa kita cuma satu? Apa yang harus kamu takutkan?

game jumanji
Game Jumanji (pinterest.com)

Kekuatan Martha yang pandai berdansa ternyata bisa menjadi cara untuk mengalihkan perhatian para penjaga yang menakutkan. Hal itu terjadi  saat mereka akan mengambil helikopter untuk terbang menuju bukit untuk menyelamatkan Jumanji, yang ternyata berupa patung Panther besar di bukit yang kehilangan batu permatanya.

Tugas mereka adalah mencari permata yang hilang dan memasangnya kembali di mulut patung Panther besar tersebut. Hm, dag dig dug saya saat menonton adegan ini.

Motivasi Kehidupan dari Film Jumanji

Kelemahan yang selama ini menjadi penyebab kesialan, ternyata bagi Martha menjadi salah satu cara untuk melarikan diri dari musuh. Ya, Martha mempunyai kelemahan dengan poison atau racun yang bisa berarti dengan bisa ular. Martha sengaja menggigitkan kakinya kepada ular yang mengepungnya saat berhadapan dengan musuh.

Dengan terkena racun, Martha bisa menghilang dan terhindar dari serangan musuh. Meskipun resikonya, nyawanya hilang satu.

Dari review film Jumanji saya belajar banyak hal. Bahwa kerjasama adalah koentji keberhasilan. Dalam kerjasama ada penekanan ego masing-masing. Ada jiwa saling membantu, rela berkorban dan saling menghargai perbedaan masing-masing menjadi saling melengkapi. Seringkali dalam keadaan kepepet, kita harus berpikir cepat.

Lalu dalam situasi seperti itu akan muncul keberanian dan kekuatan yang kadang tidak kita sadari bahwa ternyata kita bisa melakukannya. Saya juga belajar tentang rasa percaya diri di film ini. Bagaimana cara kita fokus dan konsisten akan sesuatu yang kita yakini kebenarannya, just go ahead. Karena hasil tidak akan mengkhianati prosesnya.

Secara umum, film ini berhasil menghibur. Banyak adegan lucu di sela-sela adegan tegang. Adrenalin ikut terpacu. Bagi yang suka menebak-nebak bagaimana ending film ini, sepertinya tebakannya akan salah. Karena memang alurnya rapi, spontan dan siapapun akan sulit menebak. Meskipun ada banyak adegan yang sepertinya tidak masuk akal.

Maklumi saja karena ini memang jenis film petualangan fiktif yang seru. Lalu bagaimana akhir dari film ini? Sudah pasti happy ending dan memberi pengaruh positif bagi para tokohnya. Bethany yang tadinya haus akan popularitas tiba-tiba menjadi down to earth dengan mau melakukan hal yang biasanya tidak suka ia lakukan.

Hal ini tentu saja membuat temannya terheran-heran. Wajar, karena ia baru saja terjebak dalam tubuh profesor gendut yang membuatnya tidak nyaman. Namun karena hal itu, justru membuat Bethany menjadi lebih menghargai orang lain dan mensyukuri keadaan nyatanya yang langsing. Sukses untuk film Jumanji!

Disclaimer Film Jumanji

Yang boleh menonton Film Jumanji adalah mereka yang berusia 13 tahun ke atas. Anak wedok yang masih Balita ikut masuk ke bioskop, namun untungnya tertidur sepanjang film berputar. Jadi tidak ikut melihat film saat ada adegan tertentu yang cukup keras ketika terjadi pertikaian dengan musuh.

Sebaiknya, anak di bawah umur tidak menonton film ini karena mentalnya belum siap. Selamat menikmati hidup yang semakin berwarna.

Have a nice day!

<yoastmark class=

Share

Author: Juliastri Sn

Mom of two. Lifestyle Blogger. Entrepeneur.

6 thoughts on “Review Film Jumanji”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *