Rasa berani tidak timbul dengan sendirinya, namun harus selalu distimulasi secara berulang-ulang dan butuh proses yang tidak instant
Julipedia
Stimulasi anak agar berani dan percaya diri. Semasa kecil, saya adalah seorang anak yang minder. Ada rasa rendah diri dalam pikiran saya, yang membelenggu saya untuk melakukan segala aktivitas. Ada rasa tidak pantas, takut ditolak, takut diremehkan, takut dihina, dan ketakutan yang lainnya. Saya tidak percaya pada kemampuan diri saya sendiri.
Rasa minder itu sangat mengganggu karena saya tidak bisa mengembangkan diri. Segala potensi yang ada dalam diri saya tidak dapat berkembang secara optimal. Orangtua saya saat itu tidak sepenuhnya menyadari atas keminderan saya. Pikirnya semua baik-baik saja, karena mereka sibuk bekerja mencari nafkah untuk menghidupi kelima anaknya.
Hal itu berjalan cukup lama, hingga kemudian ada seseorang yang bisa membangkitkan semangat saya, memandang saya secara positif dan mau menerima apa adanya tanpa membeda-bedakan dengan anak yang lain. Pada akhirnya saya sampai pada tahap bisa menerima diri saya apa adanya, mulai berani menyapa orang lain lebih dahulu.
Dari yang tadinya tidak berani sama sekali. Lha wong kalau ada tamu di rumah, saya hanya mendekam di kamar tidak mau keluar sekedar menampakkan batang hidung saya karena takut dan malu. Bertolak dari pengalaman saya di masa kecil yang penuh perjuangan melawan minder. Saya bertekad untuk membuat anak-anak saya berani dan percaya diri.
Stimulasi Anak Agar Berani dan Percaya Diri Tanpa Rasa Minder
Saya punya mimpi anak-anak saya adalah anak berkarakter yang berani tampil di depan umum penuh dengan percaya diri tanpa malu dan takut. Anak-anak yang ramah, supel, murah senyum, menyapa orang lain lebih dulu. Lalu anak yang mudah bergaul, mempunyai empati, punya banyak teman dan disukai oleh banyak orang. Saya tidak ingin rasa minder mendera diri anak saya.
Maka, segala upaya saya lakukan untuk itu. Saya selalu membesarkan hatinya, memberikan kasih sayang yang cukup sehingga ia merasa kami sayangi dan hargai. Penting untuk memberikan pengertian kepada mereka bahwa kehadirannya sungguh berarti bagi orang lain. Sehingga anak-anak merasa percaya diri, bahwa mereka ada untuk kebaikan orang lain.
Memang tidak mudah, karena rasa berani dan percaya dirinya tidak serta merta timbul begitu saja. Masih ada saat-saat dimana si kecil belum berani masuk kelas sendiri, maunyasaya temani sampai ia bertemu dengan teman-temannya dan merasa nyaman. Tak apa, saya masih mengantarnya sampai kelas. Setelah itu, ia mau saya tinggal pulang.

Tips Agar Anak Berani dan Percaya Diri
Di hari lain si kecil bercerita kalau tadi di sekolah gurunya menunjuk maju untuk menyiapkan teman-temannya saat berbaris. Saya memuji keberaniannya untuk tampil. Meskipun sepertinya sepele, namun memberi apresiasi sangat berarti bagi dirinya. Jangan sekali-kali membuatnya merasa kecil dengan menyangsikan keberaniannya.
lalu beri tugas-tugas yang membuatnya berani seperti misalnya saat pergi ke supermarket. Biarkan si kecil yang membayar ke kasir. Atau saat si kecil mau bergaya di depan kamera, biarkan ia bercerita ala-ala Youtuber cilik yang sedang unboxing mainan. Bebaskan saja ia mau cerita dan berkreativitas apa saja asalkan positif.
Hal ini selain dapat mengasah rasa berani dan percaya diri, juga dapat mendorongnya untuk mengembangkan komunikasi. Lalu mengasah kemampuan storytelling. Selain itu dapat mengasah kecerdasan kognitif, serta dapat merangsang perkembangan motorik dan lain sebagainya. Hal ini tentu baik untuk stimulasi tumbuh kembang anak.
Rasa percaya diri merupakan salah satu potensi prestasi yang harus selalu kita stimulasi. Potensi prestasi yang lain pun juga perlu stimulasi yaitu agar anak tumbuh tinggi dan kuat, cerdas kreatif, mandiri, dan supel. Tugas orangtua untuk memperhatikan kebutuhan nutrisinya supaya generasi maju dapat mencapai apa yang menjadi cita-citanya.
Nutrisi yang terbaik dengan menu gizi seimbang ditambah susu pertumbuhan mengandung DHA adalah rangkaian menu yang saling melengkapi dan mendukung tumbuh kembang si kecil secara optimal. Buat hidupnya semakin berwarna.
Yuk, dukung si kecil menjadi Generasi Maju! 🙂
Yuuuukk… Aku anak SGM tunjuk tangan
Yuhuuu.. 😀