Karakter seseorang dapat terlihat ketika ia meminjam uang
Julipedia
Halo semuanya, semoga semuanya sehat ya! Bicara tentang pinjaman uang kepada teman, sepertinya sensitif ya. Bisa-bisa rusak pertemanan gara-gara pinjam uang dan tidak bisa bayar tepat waktu. Nah, daripada hal itu terjadi, lebih baik pinjam uang kepada yang legal saja. Saat ini, layanan lembaga keuangan dalam menyediakan produk pinjaman uang dapat memberi solusi bagi siapa saja. Dengan layanan ini, berbagai masalah finansial bisa terselesaikan. Khususnya untuk pinjaman uang dengan persyaratan yang mudah dan proses cepat.
Namun, sebelum mengajukan pinjaman uang pastikan sudah mempertimbangkan segala hal. Termasuk kemampuan finansial untuk membayar cicilannya agar tepat waktu tanpa resiko kredit macet. Ada banyak cara bisa dilakukan untuk menghindari kredit macet tersebut.
Tips Membayar Pinjaman Uang Tepat Waktu
Semoga tips ini dapat membantu Anda menghindari resiko kredit macet karena telat membayar pinjaman uang dari bank maupun lembaga pembiayaan lainnya. Yuk, simak tips di bawah ini. Semoga bisa diterapkan ya!
1. Nilai Pinjaman Sesuai Kemampuan
Yup. Tips pertama untuk menghindari kemungkinan telat bayar pinjaman uang adalah mengambil pinjaman sesuai kemampuan. Saat pertama kali mengajukan pinjaman pihak penyedia pinjaman akan menghitung nilai angsuran setiap bulannya dan berlangsung selama berapa bulan atau tahun.
Pastikan nilai angsuran pinjaman uang bulanan tersebut sesuai dengan kemampuan finansial Anda. Bagaimana jika nilainya terlalu besar dari kemampuan? Pertimbangkan untuk menambah jangka waktu pengembalian, misalnya dari yang 12 bulan menjadi 24 bulan. Supaya nilai angsuran bisa lebih rendah.
2. Menghindari Pinjaman Konsumtif
Ada kalanya layanan pinjaman uang bisa meningkatkan keinginan untuk digunakan membeli barang-barang konsumtif. Misalnya handphone canggih keluaran terbaru atau kendaraan rilisan teranyar sebuah dealer. Jika kebutuhan ini tidak mendesak maka tidak perlu menghubungi layanan pinjaman uang.
Cara ini akan membantu menghindari resiko mengajukan pinjaman uang di luar kebutuhan dan melebihi kemampuan. Sebab biasanya jika seseorang bisa memenuhi kebutuhan konsumtif dengan hutang, maka akan menjadi kebiasaan. Sehingga perlu dikontrol sejak awal untuk menghindari resiko gagal bayar.
3. Menjadikan Cicilan Pinjaman sebagai Prioritas
Kebanyakan kasus gagal bayar pinjaman uang adalah karena menjadikan angsuran bulanan sebagai pengeluaran sekunder atau bahkan tersier. Langkah ini sepenuhnya keliru, karena pinjaman uang wajib dibayar dan dijadikan prioritas. Setiap kali gaji keluar dari perusahaan segera bayar pinjaman tersebut.
Sehingga hidup bisa lebih tenang tanpa kemungkinan dikejar-kejar petugas bank atau mungkin ancaman dari debt collector karena telat bayar pinjaman uang. Selain itu bisa memastikan riwayat kredit bagus dan memberi sejumlah keuntungan di masa depan.
4. Bijak Memilih Sumber Pinjaman
Tips berikutnya adalah dengan mencari sumber pinjaman uang yang memang tepat. Misalnya saja mencari penyedia pinjaman yang sudah resmi terdaftar OJK, sehingga sifatnya legal. Efek menguntungkan dari legalitas lembaga keuangan yang terjamin adalah bebas dari praktek bunga rentenir yang mencekik.
Jika suku bunganya bersahabat maka resiko telat bayar atau macet total bisa diperkecil. Sebab mendapatkan nilai cicilan yang ringan, sehingga bisa dibayar tepat waktu karena sesuai dengan kondisi finansial. Supaya benar-benar mendapatkan pinjaman yang suku bunganya rendah, maka perlu membandingkan beberapa sumber pinjaman. Sehingga bisa memilih yang memang bunganya paling bersahabat.
5. Menyiapkan Dana Cadangan
Solusi berikutnya untuk menghindari resiko gagal bayar pinjaman uang adalah dengan menyiapkan dana cadangan. Usahakan hidup lebih hemat dan tidak konsumtif, agar selain bisa membayar cicilan juga bisa menabung. Dana tabungan ini bisa dipakai membayar cicilan ketika kondisi keuangan memburuk.
Oleh sebab itu, siapkan mental untuk hidup lebih hemat jika ingin mengajukan pinjaman. Supaya bisa menyiapkan dana cadangan yang akan menyelamatkan reputasi kredit Anda, saat kondisi finansial mendadak memburuk tadi.
Pentingnya Menghindari Kredit Macet
Bicara mengenai keuntungan jika membayar pinjaman uang tepat waktu maka akan menjumpai banyak poin. Ada banyak alasan mengapa pembayarannya sendiri perlu dilakukan sesuai tenggat waktu dari penyedia pinjaman. Diantaranya adalah:
Mendapat kemudahan untuk mendapatkan pinjaman uang berikutnya, baik dari sumber pinjaman yang sama maupun dari sumber lainnya.
Beberapa penyedia jasa pinjaman akan memberi reward tertentu bagi nasabah yang disiplin membayar angsuran pinjaman, sehingga memberi keuntungan tambahan.
Terhindar dari denda keterlambatan pembayaran pinjaman uang, sehingga bisa menghemat pengeluaran bulanan.
Mencoba untuk disiplin dalam membayar pinjaman akan memberikan keuntungan yang sangat beragam. Tidak hanya di saat ini namun juga di masa mendatang, sebab bisa menghindari biaya denda maupun kejaran dari pegawai di penyedia pinjaman uang tersebut.
Bagaimana Jika Pembayaran Pinjaman Tersendat?
Kadang apa yang direncanakan tidak sesuai dengan kenyataan. Misalnya saja ketika dihadapkan pada kondisi finansial yang mendadak memburuk. Hal ini dapat mengakibatkan pembayaran pinjaman uang menjadi tersendat. Apa yang harus dilakukan jika hal ini terjadi? Berikut beberapa solusinya:
Mengajukan penjadwalan ulang, misalnya dari jangka kredit 1 tahun menjadi 2 tahun agar nilai angsuran pinjaman uang lebih ringan.
Mengajukan perubahan pada persyaratan pengembalian pinjaman uang, misalnya mengatur kembali tenggat waktu pembayaran setiap bulannya (dimundurkan).
Mengajukan penataan ulang kredit, misalnya menurunkan suku bunga pinjaman yang diberikan.
Kunci mendapatkan solusi dari tersendatnya pembayaran pinjaman adalah dengan bersikap jujur kepada sumber pinjaman tersebut. Sampaikan masalah finansial yang dihadapi agar dibantu oleh petugas untuk menyelesaikannya. Penyelesaiannya memang tidak serta merta membebaskan beban sisa pinjaman uang yang telah diambil.
Melainkan diberi jeda waktu seperti perubahan tenggat tanggal pembayaran, untuk memberi waktu lebih agar bisa menyiapkan uang untuk membayar cicilan. Semua usaha ini akan membantu menjaga reputasi kredit tetap baik. Sekaligus mengentaskan tanggung jawab Anda karena sudah mendapatkan pinjaman uang dari pihak mereka.
Sebagai solusi terhadap resiko gagal bayar pinjaman uang tepat waktu lainnya, penting untuk mencari sumber pinjaman uang dengan bunga ringan. Membantu memperoleh pinjaman yang bunganya tidak mencekik bisa berkunjung ke situs CekAja.com.
Melalui link berikut https://www.cekaja.com/kredit-tanpa-agunan Anda akan dibantu untuk mendapatkan pinjaman uang yang syaratnya mudah dan suku bunganya pun ringan.
“Karakter seseorang dapat terlihat ketika ia meminjam uang”
Whaaa, bener banget ini mbaaaa 😀
Kadang aku ngerasa orang ini baiiikk banget, tapi ternyata kliatan buruknya kalo udah berkaitan dgn per-duit-an 😀
Tips yg mba bagi juga mantuul, bisa nih di-share ke temen2 aku yg hobi pinjem duit wkwkwk
Asiiaapp..haha..
Setuju banget. Namanya cicilan sudah jadi resiko kita meminjam uang, jadi harus diprioritaskan setiap dapat pemasukan. Selebihnya baru deh untuk kebutuhan dan keinginan lain.
Nah, setuju..
nah bener banget mba untuk tidak pinjam uang untuk kebutuhan konsumtif. Ini yang kadang malah merepotkan diri sendiri
Yup, apalagi untuk gaya hidup yang wah..berapapun gak akan pernah cukup ya..
Saya dan suami untungnya sepaham, jangan sampai pinjam2 kalau tidak darurat dan selama masih ada aset/tabungan yg bisa kita keluarkan, pakai itu dulu karena punya hutang rasanya ga nyenyak tidur wkwkkwk..Alhamdulillah meski hidup kami sderhana tapi bahagia karena jaraaang sekali pinjam apalagi untuk sesuatu yg ga terlalu penting hooooo… btw thanks sharingnya mbak 🙂
Wah, sip itu mba..
Saya nyengir membaca quote yang paling atas. Pernah ngalamin banget. Bahkan sampai sekarang pun belum dibayar. Saya masih mau berusaha paham kalau ada komunikasi.
Ini mah udah kayak ditelan bumi. Gak pernah bisa dihubungi. Tetapi, saya yang nyesek pas lihat foto dia bersenang-senang di medsos.
Setuju banget ma quotenya. Berhutang harus penuh perhitungan dan bijak.
Nah, itulah mba. Kadang demi gengsi orang rela berhutang tanpa mikirin untuk membayar..
Tips di atas.memang pemting dipraktekin bagi yang memang kepepet dan harus meminjam. Perhatikan benar apakah jumlah yang dipinjam memang sesuai kebutuhan dan kemampuan membayarnta ya, Mak.
Yup, betul banget mak..
Setuju banget, kalau mau pinjam uang disesuaikan dengan kemampuan. Paling sebel sama orang yang pinjam uang tapi nggak menganalisis sendiri kemampuannya…hiks
Semuanyq bisa dibicarakan ya mbak termasuk penjadwalan pinjaman yang mungkin kini makin terasa berat efek pandemi, biar hidup tenang juga dan tidak dikejar debt collector…
Nah, itulah..
Wah, self reminder nih. Dan setuju dengan tipsnya. Intinya, bayar utang uang minjem untuk hal konsumtif biasanya yang susah bayarnya. Kalo untuk hal produktif, semisal modal usaha, pasti jadi prioritas. Semoga kita bisa terhindar dari hal seperti itu ya.
Yup, betul banget mba
pinjam sesuai kemampuan dan hindari untuk konsumtif.
aku lagi sebel nih mbak dengan orang yang bilangnya pinjam untuk sesuatu yang urgent seperti bayar sekolah eh duitnya belok kemana-mana. Kalau kayak gini udah ga bisa dipegang omongannya.
Wah, itulah kalo belok kemana-mana khawatirnya gak balik uangnya
ini dia nih cicilan kehidupan yang gak kelar-kelar hahahah tapi emang harus disiplin bayar dan tepat waktu juga
Sip..
Saat ini banyak sekali lembaga pinjaman untuk konsumen yang membutuhkan. Terkadang syaratnya sangat mudah yang membuat konsumen lupa bahwa di belakang kemudahan itu biasanya ada bunga yang sangat tinggi. Nah emang harus selalu berhati-hati dengan pinjaman seperti itu, cari lembaga yang diawasi pemerintah, dan bunga yang tidak mencekik. Karena bukan tak mungkin mudah diawal dibelakang sangat menyusahkan
Yup, harus cek and ricek
Bener mba. Karakter org bakal terkupas komplit kalau sdh berurusan dg duit ya. Bahkan teman akrab dr kecil pun bs hilang seketika kalau urusan utang. Heu. Itulah knp sy lbh memilih menghindari berhutang atau menghutangi. Takut putus tali silaturahmi. Apalagi kalau hutangnya untuk keperluan konsumtif.
Setuju mba. Urusan duit sama teman bikin serba salah..
Pas banget mba. Aku mu curhat. Aku tu gemessss banget kalau nemu orang tua yang rela minjem uang cuma buat manjain anak. Padahal nggak sesuai ama kemampuannya. Terus nggak berpikir kalau itu minjem bukan untuk sesuatu yang penting, terus nggak sesuai kemampuan, nggak berpikir ke depannya mu bayar pakai apa coba. Astagfirullah.
Jadi kalau mau pinjam uang kalau emang bener butuh aja dan saya setuju dengan pendapat mba, harus sesuai ama kemampuan
Setuju Mbak, karakter seseorang itu terlihat ketika meminjam uang. Saya dan suami sepakat lebih baik memberi (meski dengan nominal minim) dibandingkan meminjamkan. Soalnya punya pengalaman kurang baik karena meminjamkan uang pada teman.
penting bnaget nih make perhitungan yang mature soal kemampuan untuk pid nya sebab kalo gak dikaji bisa bikin pusing nantinya, gak bisa bayar
tips yang sangat menarik dan bermanfaat mbak, yg suka hutang harus baca artikel ini ni hehe
klo aku sebisa mungkin berusaha tidak berhutang,takut nggak bisa bayar euy, haha
Bener banget.
Ngobrolin keuangan ini gak semua orang bisa. Termasuk aku. Sebagai perempuan pastinya harus bisa berhemat dan menyesuaikan antara kebutuhan dan keinginan.
Kami ada utang yakni kpr haha
Biasanya kalau abis gajian udah langsung deh larinya ke bayar utang ini. Pokoknya jangan sampai menunda khawatirnya nanti malah lupa2 dan jd menunggak huhu
Tidak punya utang adalah suatu berkat tersendiri.
Pertama bisa jadi berarti memang penghasilannya cukup.
Kedua, bisa juga berarti bisa mencukupkan diri dengan penghasilan yang dimiliki.
Miris ya kalau tahu ada orang yang penghasilannya secara umum bernilai besar tapi masih punya utang di mana-mana gara-gara salah pengelolaan.
Setuju banget dengan semua tips di atas. Saat memutuskan meminjam uang harus punya komitmen mambayar dan menjadikan cicilannya prioritas bisa lancar bayar hutang.
Setuju mba. Memutuskan untuk punya pinjaman sebaiknya tidak digunakan untuk kepentingan yang konsumtif, ga ada sumber pengembaliannya ntar, malah ngos-ngosan jadinya. Kalau untuk keperluan produktif sih oke oke aja.
Dan yang pasti jangan pinjam uang kalau nggak butuh butuh amat ya Mbak, apalagi dengan bunga yang cukup tinggi. Bisa bisa nanti sudah jatuh tertimpa tangga pula.
Kalau pinjaman nya berbunga apa bisa pada tepat waktu mba? Ibaratnya makin hari makin besar jumlah yg dibayar. Aku doain aja lah semoga makin banyak orang yg ga perlu berhutang, terutama untuk tujuan konsumtif
Itulah, sebaiknya memang pinjaman uang itu ada tujuannya dan harus sesuai dengan kemampuan untuk membayar. Jika bunganya ketinggian, lebih baik jangan pinjam supaya tidak memberatkan di kemudian hari. Apalagi kalau hanya untuk kebutuhan komsumtif, tidak direkomendasikan untuk meminjam uang karena akan menimbulkan masalah
kalau kepepet banget baru pinjam ya Mak Jul, dan cari pemberi pinjaman yang resmi dan kualified, biar nggak terjepit dengan bunga yang membengkak.
Pelajaran berharga nih buat kita semua.
Nah, betul sekali mak Injul..