Mencetak Miliuner Baru menjadi obsesi Sri Irdayati, penerima apresiasi SATU Indonesia Awards 2010
Cara mencetak miliuner baru, inspirasi dari Sri Irdayati. Siapa yang tahu film Richie Rich? Generasi X ke bawah pasti paham tentang film kartun tentang bocah kaya raya dari AS yang fenomenal itu. Yes, Richie Rich bisa jadi gambaran anak pewaris dari orangtuanya yang memang sudah kaya raya karena punya berbagai usaha.
Jika melihat kehidupannya yang bergelimang dengan banyak harta, semua orang pasti kagum dan menginginkan kehidupan seperti itu. Mau apa saja, tinggal menunjuk tanpa harus bersusah payah untuk mengumpulkan uang dulu, menabung sambil menahan-nahan keinginan untuk beli ini itu sebelum uangnya cukup untuk membeli satu barang yang diinginkan.
Hm, apakah anak yang tidak memiliki orang tua yang kaya raya, tidak boleh mempunyai cita-cita menjadi orang kaya di masa depannya kelak? Tidak! Justru pola pikir untuk menjadi kaya itu harus dibentuk sejak usia belia. Demikian pendapat Sri Irdayati yang memikirkan cara mencetak miliuner baru, penerima apresiasi SATU Indonesia Awards tahun 2010 dari ASTRA.
Cara Mencetak Miliuner Baru Dengan Mengubah Mindset
Apakah menjadi kaya atau miskin itu sudah menjadi garis hidup yang tak dapat diubah? Menurut saya tidak. Kekayaan atau menjadi kaya secara harta itu dapat diperjuangkan. Salah satunya adalah dengan cara mencetak miliuner baru dengan mengubah mindset tentang kaya itu sendiri. Menjadi miskin tentu bukan cita-cita semua orang.
Saya punya sedikit cerita tentang hidup dalam kemiskinan yang saya alami di masa kecil dulu. Ya, jujur saja saya terlahir dari keluarga yang dapat dikatakan kurang mampu secara ekonomi. Bapak bekerja serabutan untuk menghidupi anak-anaknya yang berjumlah 5 orang. Semua anak-anaknya perlu mendapatkan makan dan biaya sekolah secara rutin.
Untuk membantu perekonomian keluarga, ibu pun bekerja sebagai tukang masak, binatu atau mengurus anak di keluarga kaya. Namun penghasilan kedua orangtua seringkali tidak dapat menutup biaya kebutuhan yang cukup besar di kala itu. Padahal makan seadanya, kadang hanya sekali. Perut lapar sudah biasa kami rasakan.
Belajar dari hidup yang serba kekurangan itu, saya yang masih kecil saat usia SD kelas 2 bertekad untuk bisa mencari uang sendiri. Namun saya tidak tahu bagaimana caranya harus mencari uang. Jangankan berpikir untuk punya dana darurat, kehidupan kami setiap hari saat itu saja sudah darurat. Saya benar-benar minim literasi keuangan.
Yang saya tahu saat itu, saya harus belajar yang rajin sehingga nilai di sekolah baik. Supaya sekolah lancar jangan sampai tidak naik kelas karena biaya akan semakin mahal dan rugi waktu tentunya. Untungnya, berkat ketekunan dalam belajar tidak sia-sia. Saya sering mendapatkan peringkat ranking 1 di kelas.
Karena nilai yang bagus saat SD, saya mendapatkan 2 beasiswa sekaligus. Hal itu membuat saya bersemangat agar semakin giat dalam belajar dan selalu mendapatkan ranking pertama. Saya berhasil hingga mendapatkan juara umum saat SMP. Saya sungguh bersyukur karena akhirnya bisa mendapatkan beasiswa dari SD, SMP, SMA hingga perguruan tinggi.
Pengalaman mendapatkan beasiswa ini menjadi jalan untuk bisa keluar dari kemiskinan di kehidupan masa kecil saya. Saya dapat melanjutkan sekolah dengan lancar hingga Perguruan Tinggi. Hal inilah dapat mengubah nasib menjadi lebih baik dari segi ekonomi. Saya percaya, bahwa ketika saya berpikir “bisa” maka segala sesuatu pun dapat diraih.
Mengubah Mindset Tidak Bisa Menjadi Bisa
Mindset atau pola pikir “bisa” harus ditanamkan sejak dini. Jangan pernah berpikir “tidak bisa” saat akan melakukan sesuatu hal baru. Ketika kita punya cita-cita setinggi langit yang tampaknya mustahil untuk dapat diraih, diremehkan orang lain, tetap tanamkan pikiran bisa. Mindset “bisa” ini akan direkam otak sehingga keluar ide-ide untuk dapat mencapainya.
Selain itu, sejak kecil saya sudah gemar menabung, jarang jajan atau membelanjakan sesuatu yang tidak saya butuhkan. Uang beasiswa yang masih ada sisa setelah membayar SPP, saya tabung sampai bertahun-tahun hingga bisa untuk biaya hidup saya sendiri. Sejak sekolah saya sudah jarang meminta uang kepada orangtua, bahkan kalau bisa malah memberi.
Maka saya sangat mendukung langkah Sri Irdayati, perempuan nan gigih berani dalam memperjuangkan perubahan bagi masyarakat sekitarnya. Khususnya agar anak-anak usia SD belajar tentang wirausaha dan dapat mengatur keuangan dengan baik. Mereka survive dengan kemampuannya sendiri. Bagi Sri, cara mencetak miliuner baru bukanlah hal mustahil.

Cara Mencetak Miliuner Baru, Inspirasi Sri Irdayati Penerima Apresiasi SATU Indonesia Award 2010
Sri Irdayati, perempuan kelahiran Pemangkat, Kalimantan Barat pada tanggal 6 Juli 1985 ini terobsesi cara mencetak miliuner baru dengan berwirausaha. Ia membuka kelas gratis di rumah kontrakannya bersama suami di daerah Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara berupa pelatihan wirausaha untuk anak-anak Sekolah Dasar (SD) usia 6-12 tahun.
Dalam pelatihan itu, Sri Irdayati mengajarkan anak-anak sejak dini tentang manajemen dan mengenalkan dunia usaha. Anak-anak SD itu menyiapkan usaha dengan membuat kerajinan manik-manik yang disulap menjadi gelang, kalung, dan lain sebagainya sambil membuat neraca keuangan dari pengalamannya berbelanja bahan kerajinan sendiri.
Sri Irdayati melatih mental anak-anak agar kuat menghadapi kenyataan hidup dengan berwirausaha sejak kecil. Setiap peserta pelatihan mendapat predikat bos, cikal bakal orang sukses. Tujuan dari pelatihan ini adalah cara mencetak miliuner baru, sehingga peserta dapat membangun perekonomiannya sendiri, keluarga, masyarakat sekitar hingga negara.
Minimal anak-anak yang mengikuti pelatihan ini bisa menjadi bos bagi dirinya sendiri. Mereka dilatih untuk belajar disiplin, bertanggung jawab agar dapat bertahan hidup dengan skill berwirausaha yang telah mereka pelajari. Mereka belajar bagaimana caranya mengatur keuangan dari proses membelanjakan bahan-bahan untuk membuat kerajinan yang akan dijual.
Dari proses itu mereka belajar tentang modal usaha, pemasukan, pengeluaran keuangan, margin keuntungan dan hal-hal lainnya tentang pengelolaan keuangan dalam berwirausaha. Mereka pun belajar bagaimana menjaga cash flow yang bagus, jangan sampai besar pasak daripada tiang dan dapat menggunakan uang secara efektif dan efisien.
Dengan pengelolaan uang yang tepat, siapapun dapat menjadi miliuner. Memang tidak mudah untuk mencapainya, namun bukan berarti tidak bisa. Siapa yang paling gigih dalam bekerja, konsisten dan mempunyai manajemen waktu yang baik dan teratur, tentu akan lebih mudah meraih kesuksesan sekalipun harus menempuh jalan panjang dan berliku.
Satukan Gerak Terus Berdampak, SATU Indonesia
Kiprah positif dari Sri Irdayati, lulusan dari Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen Undip, Semarang, Jawa Tengah ini berbuah manis. Ia menjadi salah satu penerima Apresiasi Semangat Astra Terpadu (SATU) Indonesia Award 2010. Didukung penuh oleh suaminya, Dedi Purwanto sang pengajar Bahasa Inggris, mereka memulai semua dari rumah kontrakannya.
Harapan Sri Irdayati hanya ingin melatih mental kuat anak-anak sejak SD agar mereka mau memulai berwirausaha sejak dini, sehingga bisa menjadi miliuner yang dapat terbebas dari belenggu kemiskinan yang biasanya terjadi secara turun temurun. Berawal dari langkah kecil nan berani, siapapun bisa memutus rantai kemiskinan dan mandiri secara finansial.

SATU Indonesia Awards merupakan wujud apresiasi untuk generasi muda baik secara individu atau kelompok yang memiliki kepeloporan dan melakukan perubahan untuk berbagi dengan masyarakat sekitarnya di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan dan teknologi, serta satu kategori kelompok yang mewakili lima bidang.
Semoga kita semua terinspirasi dengan sepak terjang Sri Irdayati agar lebih peduli dengan menjadi pelopor perubahan di sekitar lingkungan kita. Cara mencetak miliuner baru ini menjadi suntikan semangat positif bagi kita semua bahwa tak ada hal yang mustahil jika kita mau melakukan perubahan meskipun dari langkah kecil.
Semoga hidup kita makin berwarna dan terus semangat menebarkan kebaikan untuk sesama. Sri Irdayati memberikan inspirasi bahwa cara mencetak miliuner baru bukanlah hal yang mudah dilakukan namun bukan berarti tidak bisa selama fokus pada tujuan dan tulus dalam berbagi ilmu. Kita pun bisa memberikan perubahan di lingkungan sekitar kita.
Satukan gerak terus berdampak, kita satu Indonesia! Salam sukses!





