6 Ciri Perlakuan Pengidap NPD Dan Cara Menghadapinya

Ciri perlakuan pengidap NPD

Narcissistic Personality Disorder (NPD) ternyata tidak ada obatnya namun dapat diterapi

6 ciri perlakuan pengidap NPD dan cara menghadapinya. Hm, ada yang belum tahu Narcissistic Personality Disorder itu apa? Atau ada yang sudah paham, namun belum menyadari sepenuhnya kalau orang dengan gangguan kepribadian yang cenderung narsistik itu bisa berada di sekitar kita, bahkan orang terdekat kita?

Kampanye Edukasi Tentang NPD

Adalah Kartika Soeminar, seorang pengusaha kelahiran Surabaya yang mempunyai akun IG @kartika_soeminar pernah mengalami fase depresi kronis selama 23 tahun akibat perlakuan abusive dari orang terdekatnya yang mengidap gangguan kepribadian NPD. Tidak mudah untuk bisa bangkit dan move on dari kondisi seperti itu.

Namun berkat proses penyembuhan batin dan penguatan mental sekian tahun, perlahan Kartika bisa lepas dari jerat NPD. Perjuangannya untuk bangkit ini dia tuangkan dalam kegiatan positif melalui kampanye bertajuk #BrokenButUnbroken bersama Komunitas Emak Blogger (KEB) @emak2blogger di sejumlah kota besar di Indonesia.

Hingga saat ini, kampanye sudah berlangsung di 5 kota yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Solo. Tujuan dari kampanye ini untuk mengedukasi masyarakat khususnya perempuan tentang pentingnya memahami gangguan NPD dan cara menghadapinya. Kebetulan saya bisa mengikuti campaign yang di Jogja tanggal 27 Juli kemarin.

Selama 23 tahun Kartika merasa tidak teredukasi dengan baik tentang ciri perlakuan pengidap NPD sehingga ada rasa kecewa dan menyesal sehingga kampanye ini tercipta. Awalnya Kartika membuat jurnal lalu membuat buku. Setelah itu dia membentuk suatu tim Cognito @cognitocomms untuk mendukung kampanyenya  agar berjalan dengan lancar.

Dia mengalihkan segala kesedihannya selama ini dengan menulis puisi dan musik dengan membuat lagu. Perjuangannya untuk bisa sembuh dari belenggu NPD ini perlu sekali didukung dengan circle pertemanan yang positif. Yang bisa menjadi support system  yang positif. Satu hal yang diyakininya adalah setiap orang berhak untuk bahagia.

Kabar baiknya, bulan Oktober nanti akan launching buku karya Kartika Soeminar, dan Pre Sale akan dimulai bulan September nanti. Wah, tak sabar menanti untuk membaca bukunya. Lagu karya Mbak Kartika pun sudah dapat kita nikmati di Instagram, lho! Ini menjadi bukti bahwa meskipun pernah terpuruk, namun  bisa menghasilkan karya postif dan bermanfaat.

Yup, menulis buku dan membuat lagu menjadi sarana healing Kartika untuk melupakan kesedihannya. Sebagai #NPDSurvivor, Kartika berani #BreakTheSilence. Karya yang tercipta berkat #KartikaSoeminarStory yang bisa move on dari pengidap gangguan #Narcisstic menjadi sarana edukasi kepada para perempuan.

Dengan semangat yang tinggi, #NPDAwareness digaungkan agar tidak banyak korban yang mengalami gangguan mental karena perlakuan pengidap NPD yang dapat terjadi di sekitar lingkungan kita. Senang sekali saya dapat berkesempatan menjadi bagian dari kampanye itu dengan mengikuti acara #KEBIntimate with Kartika Soeminar.

Campaign ini berlangsung pada tanggal 27 Juli 2024 yang lalu, bertempat di Royal Malioboro Hotel, Yogyakarta. Acara dihadiri oleh Emak-Emak Blogger Jogja dari Komunitas Emak Blogger (KEB), Mbak Kartika Soeminar seorang NPD Abuse Survivor dan seorang Psikolog Ibu Ery Surayka Puspa Dwi, S.Psi.

Kampanye edukasi NPD
Ki-Ka : Indah Julianti (moderator), Kartika Soeminar (NPD Abuse Survivor), Ibu Ery Surayka Puspa Dwi, S.Psi (Psikolog) Doc : Tim Incognito

Ciri-Ciri NPD Menurut DSM-V (American Psychiatric Association, 2013)

Yup, Diagnostic and Stastical Manual of Mental Disorder (DSM V) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan harga diri yang sangat tinggi. Memiliki kebutuhan untuk dikagumi atau divalidasi, selalu menganggap dirinya lebih baik dan lebih penting sehingga orang lain harus mengagumi, mencintai dan memvalidasinya. Biasanya muncul di masa dewasa awal.

Disclaimer, NPD ini berbeda dengan kecenderungan orang yang suka selfie-selfie ya. Kalau hal itu adalah hal yang lumrah meskipun seringkali banyak orang mengatakan “narsis” kepada siapapun yang suka mengambil gambar dirinya sendiri di muka umum. Lebih daripada itu, seorang pengidap gangguan  narsisitik itu cenderung lebay.

Pernah bertemu dengan orang yang sombongnya selangit, maunya orang lain selalu  menyanjung dia, memvalidasi setiap gerak-geriknya, menganggapnya sangat penting namun cenderung tidak punya empati dan suka menyalahkan orang lain? Waspadai, bisa jadi ini orangnya. Namun, kita juga tidak bisa langsung menjudge dalam waktu yang singkat.

Seseorang dapat didignosis memiliki gangguan kepribadian NPD apabila menunjukkan setidaknya 5 atau lebih dari ciri-ciri di bawah ini.

Ciri-ciri NPD menurut DSM-V antara lain :

  • Merasakan sensasi “Pentingnya Diri Sendiri”, seperti menyombongkan bakat dan achievement, ingin dianggap superior meskipun tidak ada penghargaan yang sepadan
  • Pikirannya penuh dengan fantasi kesuksesan,kekuatan, kecerdasan, kecantikan maupun kegantengan, atau cinta ideal yang tiada batasnya
  •  Percaya jika mereka “spesial”, unik , dan hanya bisa dipahami atau diasosiasikan oleh oranglain maupun institusi yang memiliki status lebih tinggi
  • Memiliki keinginan berlebihan untuk dikagumi
  • Merasa berhak untuk mendapatkan perlakuan khusus sesuai dengan ekspektasinya
  • Interpersonally exploitative yaitu memanfaatkan orang di sekitarnya untuk mencapai keinginannya
  • Tidak mempunyai empati, tidak ingin menyadari atau mengasosiasikan diri dengan perasaan dan kebutuhan orang lain
  • Sering merasa iri dengan orang lain atau merasa percaya orang lain iri dengan dirinya
  •   Menunjukkan perilaku atau sikap yang arogan dan angkuh
Ciri-ciri NPD
Sumber foto : dokumentasi Juliastri Sn (pribadi)

Kenali Gejala Pengidap NPD

Perlu diketahui bahwa seseorang dengan gangguan kejiwaan NPD ini mempunyai dimensi berpikir bahwa kesempurnaan hanya miliknya sendiri. Maka dia perlu validasi orang lain untuk memujinya, menyatakan bahwa dirinya adalah orang yang hebat, dan ingin selalu tampil menonjol daripada orang lain.

Padahal sebenarnya, dibalik penampilannya yang tampak percaya diri, ambisius dan selalu menarik perhatian ini ada kerapuhan jiwa yang membuatnya minder atau kurang percaya diri sehingga harus memakai “topeng” . Tanpa validasi orang lain, ia akan mudah cemas, stres, marah, depresi hingga mengalami gangguan otot dan saraf.

Maka, orang NPD akan mudah menyalahkan orang lain, kurang bisa berempati dan suka mengabaikan perasaan orang lain. Selain itu dia cenderung anti kritik dari siapapun. Jangan coba sekali-kali berkomentar negatif tentang dirinya jika tak ingin mendapatkan balasan yang lebih sadis. Karena dia akan selalu merasa benar dan tak akan mau minta maaf.

Anehnya, seorang pengidap NPD tidak merasa dirinya ada “kelainan” mental health. Dia merasa sehat dan baik-baik saja. Bahkan biasanya mereka ini termasuk orang yang keren, mempunyai kedudukan tinggi, terpandang, mapan, sosialisasinya bagus, banyak penggemar, memiliki strata ekonomi yang berkelimpahan dan orangnya loveable.

Namun perlakuannya yang kurang baik kepada orang terdekatnya, seringkali memakan korban yang cukup serius. Mental abuse yang dilakukan seorang pengidap NPD dapat mengakibatkan traumatis dan depresi bagi siapa saja yang mengalaminya. Kena mental istilahnya, dan butuh waktu serta perjuangan untuk bisa keluar dari jeratan itu.

6 Ciri Perlakuan Pengidap NPD Kepada Korbannya

Berikut 6 ciri perlakuan pengidap NPD kepada korbannya yang perlu diwaspadai. Awalnya semua terasa manis dan baik-baik saja, namun semakin jauh hubungan yang terbentuk menjadi toxic dan mengakibatkan dampak mental yang tidak sehat kepada penderitanya. Jika hal ini dibiarkan, akan banyak yang mengalami depresi.

Love Bombing Merupakan Ciri Perlakuan Pengidap NPD

Dalam hubungan percintaan, seorang dengan gangguan NPD ini tampak sweet sekali. Ucapan dan rayuannya membuai. Ia akan mudah memberikan pujian yang berlebihan karena ia berharap orang lain akan melakukan hal yang serupa dengan dirinya.  Bahkan kadang ucapannya terkesan lebay. Misalnya saja saat ia memuji kecantikan pasangannya secara over.

Selain itu ia rela memberikan hadiah yang mahal dan bermerk kepada orang terdekatnya dengan harapan ia akan mendapatkan balasan yang setimpal. Ia rela melakukan apa saja asalkan  orang yang menjadi targetnya akan merasa terikat dengannya dan akan sulit melepaskan diri dari suatu hubungan yang dibangunnya.

Ciri Perlakuan Pengidap NPD Selanjutnya Adalah Gaslighting

Orang NPD akan mudah membuat korbannya merasa tidak yakin dengan dirinya sendiri. Bahkan si korban akan merasa bersalah telah berpikir buruk terhadap pengidap NPD. Bahkan pelaku NPD yang pandai berbohong akan menjudge si korbanlah yang terlalu banyak drama, yang bersalah dan harus minta maaf.

Dalam kondisi yang penuh tekanan seperti itu, korban NPD akan merasa mudah menyalahkan dirinya sendiri dan akan merasa sulit membedakan mana yang benar dan mana yang salah karena perasaannya menjadi kacau. Orang yang mudah mengasihani dirinya akan mudah pula menjadi korban gaslighting dari pengidap NPD. Ia akan kehilangan diri sendiri.

Manipulatif Ciri Perlakuan Pengidap NPD

Pengidap NPD akan mudah memutarbalikkan fakta yang terjadi. Intinya adalah dia akan selalu merasa benar dan tidak dapat disalahkan. Orang lain akan tampak selalu salah dimatanya. Maka berhati-hatilah dengan orang seperti ini karena kita tidak akan mudah untuk melawan dan menyuarakan kebenaran karena semua sudah dimanipulasi.

Ciri Perlakuan Pengidap NPD Smear Campaign

Untuk menunjukkan bahwa dirinya maha benar, orang narsis yang berlebihan akan mencari cara untuk meyakinkan banyak orang bahwa dia tidak bersalah. Tak segan dia akan membuat berita untuk menjatuhkan korban. Bahkan ia pun rela membayar orang lain agar membuat berita tidak benar untuk menyudutkan korban.

Playing Victim Adalah Ciri Perlakuan Pengidap NPD

Pelaku NPD akan menyelamatkan dirinya sendiri dengan berperilaku seolah-olah dirinya adalah korban. Ia tidak akan mengakui perbuatan jahatnya kepada korban, malah berbalik menyerang korban seolah-olah si korban adalah pelaku yang berbuat jahat kepada dirinya. Sungguh rumit bukan?

Circle Pertemanan Sempit

Ruang lingkup pergaulan orang dengan gangguan kepribadian NPD biasanya hanya itu-itu saja. Orang-orang sefrekuensi yang bisa menuruti segala keinginan sang NPD. Apalagi jika sudah diberi uang dan materi yang berlimpah, mereka mau melakukan apa saja yang diperintahkan oleh pengidap gangguan NPD.

6 ciri perlakuan pengidap NPD kepada korbannya
Sumber foto : Dokumentasi Juliastri Sn (Pribadi)

Cara Menghadapi Perlakuan Pengidap NPD

Pelaku NPD biasanya akan melakukan 4 siklus kekerasan mental tanpa ditandai dengan adanya kekerasan secara fisik. Dampak dari kekerasan fisik maupun mental adalah sama-sama merasakan sakit. Namun jika kekerasan fisik biasanya ada obatnya dan setelah sembuh tidak terlalu menimbulkan trauma yang mendalam.

Namun berbeda dengan orang yang mendapatkan kekerasan mental atau dibully, akan terus teringat dalam pikirannya hingga dewasa kelak. Selain itu  dampaknya dapat menimbulkan rasa takut, tidak nyaman, serta traumatis dan beban psikis yang mendalam. Maka edukasi tentang NPD ini sangat penting agar tahu bagaimana cara menghadapinya.

4 Siklus kekerasan NPD biasanya berupa tahap-tahap idealisasi, devaluasi, membuang atau discord dan penyedot debu atau hoovering. Di tahap awal (idealisasi)  dia akan menjerat korbannya dengan sikapnya yang manis dan membuai, lalu ketika mendapatkan apa yang dia inginkan dia akan mulai mengungkit-ungkit kebaikannya di tahap devaluasi.

Di tahap ketiga dia mulai merasa bosan dan tak segan untuk membuang yang sudah tidak ia inginkan atau mungkin sudah dianggap tidak ada manfaatnya bagi dia. Maka dia akan melanjutkan ke tahap keempat yaitu penyedot debu dengan mulai menebar pesona untuk menjerat mangsa baru untuk menjadi korban berikutnya.

Maka, kenali ciri-ciri NPD dan siapkan diri dengan cara-cara berikut untuk menghadapi pengidap NPD :

  • Metode Gray Rock, yaitu teknik strategi menjadi orang yang membosankan agar terlihat tidak menarik dengan emosi yang datar (flat), monoton dan hindari kontak mata
  • Batasi emosi jangan sampai terlibar hubungan yang terlalu jauh
  • Berpegang teguh pada fakta, bukan perasaan
  • Tetapkan batasan dan komunikasi yang jelas (seperlunya saja)
  • Jangan memberi persetujuan atau pengakuan untuk menjaga kesehatan mental sendiri
  • Coba pahami kondisi mereka
  • Mencari bantuan profesional

Perlu diketahui bahwa gangguan mental NPD ini tidak ada obatnya, dan ketika dibawa ke ahli kejiwaan tidak dapat terdeteksi secara jelas, maka kita bisa melakukan terapi dengan role playing. Yup, kita bisa membentengi diri kita dengan cara menenangkan diri kita sendiri dengan olah pernafasan dan melakukan terapi berbicara dengan menjadi diri sendiri dan pelaku.

Terapi ini bisa dilakukan jika berkonsultasi dengan Psikolog yang lebih berkompeten soal cara menghadapi pengidap gangguan kepribadian Narsissistic  Personality Disorder (NPD) ini.

Cara menghadapi Perlakuan Pengidap NPD
Juliastris Sn (Blogger) bersama Kartika Soeminar (NPD Abuse Survivor). Sumber foto : Dokumentasi Juliastri Sn (pribadi)

Sebab Dan Akibat Perlakuan Pengidap NPD

Menurut Ibu Ery, seseorang bisa terdiagnosa mengidap NPD karena 2 faktor utama yaitu faktor genetik dan pola asuh. Dalam satu garis keturunan biasanya gen NPD dapat diwariskan pada anggota keluarga lainnya. Lalu pola asuh yang terlalu memanjakan anak dan memberikan pujian yang berlebihan dapat membuat anak overproud dan haus validasi.

Pola asuh lainnya yang bertolak belakang turut membentuk kepribadian NPD ketika anak jarang mendapatkan pujian, apresiasi maka saat dia mapan saat dewasa, akan menuntut pasangannya memberikan pujian yang tak pernah ia dapatkan di masa lalu. Maka menjadi PR bagi orangtua untuk memberikan pujian dan apresiasi kepada anak secukupnya saja.

Dampak yang paling terasa bagi korban NPD seperti yang diungkapkan oleh Mbak Kartika Soeminar adalah mengalami 2 efek psikologis yaitu gangguan kecemasan yang tinggi setiap harinya karena jika tidak memberikan pujian akan mendapat hukuman. Lalu efek psikologis yang kedua yaitu self blaming, kecenderungan menyalahkan diri sendiri.

Resiko mempunyai pasangan NPD adalah cenderung tidak setia, rentan selingkuh, suka tebar pesona, egois, provokatif, penuh intimidasi, manipulatif dan playing victim. Dan parahnya, ia sama sekali tidak menyadari jika dirinya adalah pengidap gangguan kepribadian NPD dan tidak akan mau diajak konsultasi ke Psikolog.

Jika korban memilih bertahan, resikonya adalah mental hancur. Namun jika memilih meninggalkan, harus siap dengan segala sesuatunya termasuk dari segi finansial dan beban mental dari anggapan orang-orang di sekitarnya yang lebih mudah melakukan judgemental daripada memberikan support system.

Maka sebagai orangtua, menjadi PR bagi saya untuk membenahi pola asuh kepada anak agar terhindar dari belenggu NPD ini. Komunikasi yang baik antar anggota keluarga adalah koentji agar anak tidak terjerumus pada pergaulan yang salah dan terpengaruh konten negatif  social media yang begitu pesat.

Sebab dan akibat perlakuan pengidap NPD
Ibu Ery Surayka Dwi Puspa, S. Psi (Psikolog) menerangkan tentang sebab akibat dari perilaku pengidap NPD. Sumber foto : Dokumentasi Juliastri Sn (pribadi)

Cara Berdamai Dengan Pengidap NPD

Semoga kita para perempuan dijauhkan dari segala tindakan kejahatan psikologis dari para pengidap NPD ini. Atau jika sudah terlanjur hidup dalam lingkungan atau menjalin hubungan dengan pengidap NPD kita semua diberikan kekuatan untuk bisa bertahan atau pergi meninggalkan dan bisa melindungi diri jangan sampai mental hancur.

Karena kita semua berhak memiliki hidup yang berwarna , dihargai, dihormati dan bahagia. Jaga selalu kesehatan mental kita masing-masing. Jangan diam saat terpuruk, karena kita mempunyai value. Jangan biarkan pengidap NPD membuat korban kehilangan diri sendiri, paranoid, minder dan terkena beban psikis yang mendalam.

Demikian 6 ciri perlakuan pengidap NPD dan cara menghadapinya. Semoga bermanfaat.

Keep your mental health!

Cara berdamai dengan pengidap NPD
Komunitas Emak Blogger (KEB) Jogja bersama Kartika Soeminar dan Ibu Ery Surayka Puspa Dwi, S. Psi. Sumber foto : Dokumentasi Tim Cognito
Share

Author: Juliastri Sn

Mom of two. Lifestyle Blogger. Entrepeneur.

23 thoughts on “6 Ciri Perlakuan Pengidap NPD Dan Cara Menghadapinya”

  1. Ternyata pola pengasuhan yang salah bisa jadi salah satu pencetus NPD juga ya, mbaak. Harus makin banyak belajar soal NPD nih.
    Dan sekarang juga jadi makin paham nih bagaimana caranya menghadapi orang dengan NPD setelah baca tulisan ini, mbak.
    Bisa menerapkan teknik Gray Rock dan jaga boundaries sih yang jelas ya biar nggak terjebak dan kena dampak negatifnya pengidap NPD ini.

  2. Sering lihat sekelebatan di TikTok tentang NPD, tapi infonya masih sepotong sepotong. Membaca artikel ini, jadi makin memperoleh gambaran menyeluruh tentang NPD.

    Semoga melalui kampanye ini, makin banyak masyarakat khususnya perempuan yang memiliki pemahaman tentang gangguan NPD dan cara menghadapinya.

  3. Semoga langkah Mbak Kartika melakukan campaign ini berhasil menyelamatkan lebih banyak korban-korban NPD, karena luka dan trauma yang ditimbulkan memang gak main-main yaa.

  4. Gak sanggup kalau saya sampai 23 tahun menjalani hari dengan penderita NPD.
    Salut sama Mbak Kartika.
    Semoga rasa kecewanya karena merasa tidak teredukasi dengan baik tentang ciri perlakuan pengidap NPD bisa segera teratasi dengan adanya kampanye yang dibuatnya. Semoga tim Cognito @cognitocomms yang mendukung kampanyenya Mbak Kartika berjalan dengan lancar. Aamiin…

  5. mb Kartika Soeminar keren banget berani ambil keputusan berani untuk melepaskan diri dari pengidap NPD. Bagaimanapun melepaskan diri dari pasangan toxic itu berat ya mak

  6. Aku salut banget sama mba Kartika loh. Masa masa berat bisa dia lalui kemudia move on dan tetap produktif dengan bikin buku dan bikin lagu. Untungnya mba Kartika nggak pelit berbagi pengalamannya ya, jadi bisa banget kita pakai sebagai motivasi jika (amit-amit) kita dipertemukan dengan orang NPD.

  7. Ternyata kita ikut kampanye yang sama tapi di kota yang berbeda mba. Aku bersyukur banget sih, bisa jadi lebih paham tentang NPD ini … Sehat selalu ya mba …

  8. Kemaren aku ikutan jg yg di Solo nih, mak. Jadi tercerahkan bgt soal NPD, sebelumnya cuma tahu NPD dari konten medsos dan sebagian ternyata salah info. Dan kalau dipikir-pikir ternyata ada juga orang2 dengan gejala NPD di sekitarku

  9. Wah infonya super duper lengkap ini mak. Saya suka statement Mbak Kartika yang bilang writing is healing. Ternyata menulis memang bisa menjadi sarana terapi untuk menyembuhkan luka batin ya.

  10. Duh..seorang pengidap NPD tidak merasa dirinya ada “kelainan” mental health, dia merasa sehat dan baik-baik saja. Hm, ini yang susah ya, jadi orang lain akhirnya yang memilih mundur saja daripada berada di lingkaran toxic yang pengidap NPD ciptakan.
    Salut untuk Mba Kartika dan KEB untuk edukasi soal NPD

  11. Individu dengan NPD memiliki rasa penting diri yang berlebihan dan keterikatan yang mendalam pada fantasi kesuksesan tak terbatas, kekuasaan, kecerdasan, kecantikan, atau cinta. Di balik kedok kepercayaan diri, seringkali mereka memiliki harga diri yang rapuh dan sangat bergantung pada validasi dan persetujuan dari orang lain. Jadi si NPD ini sebenarnya rapuh ya

  12. baca tulisan tentang NPD ini langsung introspeksi diri apakah ada ciri-ciri di atas yang ada pada diriku ya? heu. alhamdulillah ya mbak Kartika berhasil lepas dari suaminya yang NPD ini karena kalau hubungan toxic itu konon susah sekali lepasnya

  13. Perempuan kerap tertipu dengan love bombing ini ya..
    Dan ternyata ini berbahaya untuk kesehatan mental di circlenya.
    Belajar banget dari pengalaman ka Kartika. Semoga ka Kartika semakin dilimpahkan kesehatan dan kebahagiaan selalu..

  14. Congrats untuk bukunya Mbak Kartika.
    Edukasi tentang NPD ini memang perlu digencarkan ya, karena mungkin ada di sekitar kita tetapi belum engeh kalau itu namanya adalah NPD

  15. Di awal2 relasi, pengidap NPD gini cenderung berlaku manis yaaa… istilahnya love bombing tadi. Yang penting dapet dulu lah perhatian dari korbannya dan mengikatnya dalam suatu hubungan. Baru ketauan kecenderungan NPD setelah lama hidup bersama. Jelek2nya mulai keluar semua.

  16. Penting banget nih Mbak, tahu cara menghadapi NPD. Karena kita sering nggak sadar perilaku orang sekitar itu termasuk NPD atau bukan, yang jelas berani berkata tidak kalo merasa dirugikan.

  17. Fantasi kesuksesan sih gak ada
    Bahkan selalu khawatir kalau mengambil langkah A nanti gagal lagi
    Begitu seterusnya sehingga melangkah dengan banyak pikiran
    Apakah hal tersebut masuk NPD ringan?

  18. Kebayang gimana sulitnya selama 23 th bersama orang NPD. Untunglah ya sekarang bisa terbebas dan malah menebar manfaat dengan bikin edukasi kayak gini. Semoga korban2 NPD lainnya bisa teredukasi dan bisa mengikuti Jejak mbak Kartika untuk lepas dari jeratan NPD yaa

  19. Kayaknya saya perlu infoin nih bukunya mba Kartika ke teman saya. Kalau lihat dari ciri2nya 100% persis seperti sifat suaminya yang dicurhatin ke saya. Walau dia masih terjerat di lingkup NPD, minimal dengan baca buku Mba Kartika bisa menenangkan hatinya bahwa dia tidak sendiri dan dia bs berdamai dengan keadaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *