Cerita Dibalik Kunjungan Mombassador SGM Eksplor Batch 5 ke Pabrik Sarihusada

Day 2

Mombassador SGM ke Pabrik Sarihusada – Jam setengah empat pagi, saya dan teman sekamar saya, Bunda Siti di hotel Indies, bangun. Agenda hari ini sarapan pagi jam 6, lalu cuss berangkat ke pabrik Sarihusada di Klaten jam 7 pagi.

Banyak hal yang harus dipersiapkan sebelum kunjungan ke pabrik susu SGM ini. Banyak aturan yang harus diataati karena memang pabrik susu terbesar se-Asia Tenggara tersebut sangat memperhatikan safety first dan kebersihannya. Jadi, siapapun yang mau berkunjung ke pabrik harus mengikuti aturan main yang berlaku.

Apa saja aturan main itu?

  • Kondisi harus fit, tidak boleh sedang sakit flu, diare, hepatitis dan penyakit lainnya
  • Mengenakan sepatu tertutup, tidak boleh memakai sandal atau alas kaki yang terbuka
  • Tidak boleh memotret saat di dalam pabrik
  • Tidak boleh memainkan handphone, harus berhenti jika ada telepon masuk
  • Tidak boleh meludah sembarangan kecuali di kamar mandi
  • Tidak boleh merokok
  • Berjalan di dalam area garis kuning

Kondisi harus fit ini berlaku pula untuk pekerja. Jika pekerja bersin sekali saja, maka harus ijin tidak boleh masuk pabrik sampai dinyatakan sembuh. Yup, adanya kontaminasi dari berbagai sumber menjadi alasan supaya semua pihak bisa memahami hal ini. Namanya juga pabrik susu, yang diproduksi susu untuk bayi, ibu hamil dan menyusui tentu produk yang dihasilkan harus benar-benar hygienis dan bisa dipertanggungjawabkan kualitas produknya.

Pengarahan sebelum masuk ke pabrik πŸ™‚

Idih..Malu Deh!

Bicara tentang sepatu tertutup, saya punya cerita yang cukup mendebarkan. Jadi, sebelum acara, para Bunda Mombassador sudah diberitahu untuk membawa sepatu tertutup yang nyaman. Saya punya sepatu Β tertutup, namun berhak lumayan tinggi dan tentunya kurang nyaman jika dipakai untuk jalan-jalan ke pabrik. Maka saya membawa sepatu kets pinjaman milik ibu, karena sepatu kets saya sudah tidak layak dipakai alias sudah sobek disana-sini. Mesakke yo..ehehe..

Ukuran sepatu saya biasanya 39 atau 40 *catet*. Maklum, saya termasuk anggota kaki njeber di depan. Karena darurat, saya tidak sempat membeli sepatu baru karena waktunya sudah mefet. Lalu saya menelusuri rak sepatu ibu, dan mata saya tertumbuk pada sepatu kets putih milik ibu. Sepatu ini biasa dipakai ibu buat jalan santai atau olahraga manula bersama teman-temannya. Saya melihat ukurannya 38, namun saya mencoba untuk memakainya. Lha kok pas, walau agak-agak gimana gitu rasanya. Maka saya ijin pada ibu untuk meminjamnya dan di approve sama ibu. Fix, masalah sepatu sudah beres sehari sebelum hari H.

Pagi hari, di hari kedua acara, sebelum berangkat sarapan, saya memakai sepatu kets itu. Lho, kok agak susah masuk ya. Perasaan kemarin waktu dicoba di rumah fine-fine saja. Oh, mungkin karena kaus kaki saya yang agak tebal. Maka saya ganti kaus kaki yang tipis seperti stocking itu. Lumayanlah, kaki saya bisa masuk ke sepatu. Maka saya dan roommate saya, Bunda Siti segera bergegas keluar kamar hotel menuju lantai bawah hotel. Etapi, kok something happened ya. Wuah..ternyata sepatu kets milik ibu saya jebol, tepat di depan pintu kamar kami. Sampai terpisah antara alas dan sol sepatunya. Waduh! Gimana ini..

“Pakai sepatu saya saja, Bun! Ada dua kok saya bawa..”

Suara menenangkan bunda Siti langsung meredakan kepanikan saya. Kebetulan, ukuran sepatunya sama. 40. Syukurlah, ada sang penyelamat dari malu, my roommate. Terima kasih ya Bunda Siti. You are my hero! πŸ™‚

Bersama Bunda Siti, sang penyelamat πŸ™‚

Jadilah saya memakai sepatu pinjaman kedua. Jian, ora modal..hahahaha..Etapi, beneran lho. Di acara Mombassador SGM Eksplor ini para peserta tidak pakai modal dan tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Semuanya gratis, sudah ditanggung pihak SGM mulai dari transport, makan, akomodasi, dikasih uang saku pula. Cuma bawa diri saja. Istilahnya, kalau kami pas keadaan bokek pun, tetap bisa pulang pergi sampai tujuan tidak kurang suatu apapun. Utuh.

Dan yang membuat bangga dan senang, kami semua diperlakukan bak puteri raja yang tinggal makan, kemana-mana diantar, fasilitas hotel dan restoran berkelas, sampai bus yang mengantar para Bunda Mombassador ke pabrik susu Sarihusada pun yang paling baru. Pokoknya, semua yang terbaik. Good service!

Baca : Kesempatan Kedua itu Bernama Mombassador SGM Eksplor Batch 5

Pabrik Susu Terbesar Se-Asia Tenggara

Pukul 7 lewat sedikit kami berangkat dengan rombongan 3 bus menuju ke pabrik Sarihusada di Klaten. Kami sempat berhenti di pusat oleh-oleh Bakpia 25 di dekat bandara Adisutjipto Jogja. Toko bakpia 25 belum buka. Para Bunda Mombassador SGM sabar menanti sambil berfoto-foto.

Aih, ternyata di sini saya bisa bertemu dengan para Blogger tersohor dari Semarang seperti Bunda Dewi Rieka, Bunda Rahmi Aziza, lalu Bunda Lina Sasmita dari Batam, Bunda Indy dari makasar, Bunda Muslifa dari Lombok, Bunda Rani dan Bunda Eva Sri Rahayu, keduanya dari Bandung, Bunda Oline dari Bekasi, Bunda Aprilia dari Purwokerto dan masih banyak lagi. Selama ini, saya hanya tahu nama dan tulisan mereka di dunia maya. Maka ketika ada kesempatan saling sapa dan bertatap muka, rasanya excited sekali.

Senangnya jumpa teman Blogger dari kiri ke kanan : Bunda Dewi Rieka, Bunda Indy, Bunda rahmi Aziza dan saya πŸ™‚

Begitu toko buka, para Bunda langsung menyerbu. Bakpia originalnya masih panas, baru saja diangkat dari panggangan. Fresh from the oven. langsung pada kalap tuh, borong-borong. Saya mah kalem saja, maklum orang Jogja sudah biasa dengan bakpia. Jadi ya, beli ala kadarnya saja hehehe…

Selesai beli oleh-oleh, rombongan kembali bergegas naik bus dan menuju ke tujuan semula yaitu pabrik susu Sarihusada. Jam 9 kurang sedikit, kami sudah sampai di pabrik. Bus masuk mengelilingi halaman pabrik seluas 14 hektar itu. Luas sekali, makanya para karyawan kalau mau ke divisi satu ke divisi lain di pabrik naik sepeda. Kalau jalan kaki, lama sampainya dan capeknya itu lho.

Dari dalam bus, kami melihat ada kolam ikan dan tanaman jagung yang tumbuh subur di sekitar area pabrik. Ternyata, lahan itu memang masih milik pabrik. Dan berdasarkan informasi, limbah pabrik susu SGM ini menjadi makanan ikan dan tanaman jagung itu. Aman? Tentu saja dong. Buktinya ikan-ikan tidak mati, dan tanaman jagungnya tumbuh subur. Hal ini menjadi parameter yang kita analisa berdasarkan logika, jika limbah pabriknya saja aman dikonsumsi ikan dan tanaman, maka bagaimana dengan produk susu yang dihasilkan? Tentu saja lebih aman dan bergizi kan. Itulah kenapa, susu SGM sangat aman dan bernutrisi tinggi jika dikonsumsi oleh bayi, ibu hamil dan menyusui.

View pabrik sarihusada dari dalam bus πŸ™‚

Melihat lebih jauh ke dalam pabrik susu SGM, kami para Bunda Mombassador mengamati secara langsung bagaimana susu dikemas dalam kertas aluminium foil, lalu melihat ada sendok takar yang dimasukkan ke dalam kemasan, pengepakan, ada alat sensor khusus untuk mengatur suhu nitrogen, dan lain sebagainya. It means ada standar khusus yang ditetapkan hingga satu produk bisa dinyatakan lulus uji atau tidak. Jika ada satu produk yang rusak karena satu dan lain hal, pabrik langsung menyensor dan produk tersebut tidak akan masuk dalam proses selanjutnya.

Setelah melihat proses packing susu, kami menuju ke gudang yang sangat luas. Dus-dus susu didistribusikan ke daerah-daerah yang sudah masuk dalam daftar yang akan dikirim. Semua sudah ada alurnya, mana yang masuk ke distributor kota A, B dan sebagainya. Oleh karena itu, jika ada konsumen yang akan membeli langsung ke pabrik, tidak bisa dilayani sekalipun dalam skala besar karena semua sudah ada prosedur yang harus ditaati.

Misi SGM

Selama ini, SGM mempunyai bermacam-macam akronim di dalam masyarakat. Mulai dari Susu Gawean Muja-Muju, Susu Gula Manis bahkan ada yang paling ekstrim mengatakan SGM singkatan dari Sinting Gila Miring (maaf). Semua anggapan itu tentu saja sekedar bahan bercanda yang terlanjur ada di masyarakat kita. Padahal, sebenarnya singkatan SGM itu bagus lho : Susu Generasi Maju.

Yup, SGM sangat concern terhadap edukasi nutrisi bangsa. That’s why PT. Sarihusada sangat aktif mengadakan kegiatan yang bertujuan mencerdaskan bangsa dengan memberi edukasi-edukasi tentang nutrisi termasuk dengan adanya acara Mombassador SGM Eksplor yang telah sampai pada Batch 5 ini.

Susu SGM murah? Iya, harganya sangat terjangkau. Tahu kenapa? Karena SGM punya misi supaya susu yang sarat dengan nutrisi dan gizi ini bisa dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Tidak tanggung-tanggung targetnya. Nutrisi untuk bangsa.

Bukti kepedulian SGM ditunjukkan dengan adanya susu bayi khusus yang mengidap alergi susu sapi yaitu susu SGM Soya. Produk susu SGM ada yang untuk bayi, ibu hamil dan ibu menyusui.

Foto di Candi Prambanan setelah makan siang. Wajah-wajah kenyang πŸ™‚ Dokumen : Bunda Diah Arini (Tim SGM)

Outbond di Area Prambanan

Selesai kunjungan ke pabrik Sarihusada, Bunda Mombassador diajak makan siang di Rama Sinta Restoran yang ada di area candi Prambanan. Wuah..makanannya enak-enak lho. Apalagi makan bersama-sama dengan view candi Prambanan. Nikmat mana lagi yang akan didustakan?

Setelah makan siang dan kenyang, berfoto bersama menjadi agenda wajib yang tak boleh ditinggalkan. Seru? Heboh? Pastinya dong..

Lalu kita cuss masuk ke dalam bus menuju area Candi Lumbung dan melakukan outbond di sana. Suasana semakin cair ketika para coach outbond sangat supel dan mengundang gelak tawa dengan games-games yang seru.

Serunya outbond di area Candi Lumbung

Outbond ini dibagi dalam berapa kelompok, dimana masing-masing kelompok akan bekerjasama untuk menyelesaikan semua permainan. Saya masuk kelompok 5. Gamesnya seputar nutrisi yang mengasah kemampuan otak kami. Pokoknya seru dan mengedukasi para Bunda lah. Fisik bergerak, otak berpikir dan pengetahuan menjadi bertambah.

Meskipun kali ini kelompok saya tidak menang, namun kami sudah berusaha dengan maksimal dan fun. Nggak masalah. Yang penting kebersamaan itu sudah dibangun sedemikian rupa sehingga..#eh

Outbond ditutup dengan acara menulis kesan dan pesan di dalam suatu prisma dari kertas. Lucu-lucu deh tulisannya. Ada yang baper, ada yang minta supaya suami dan anak diajak ikut serta supaya tidak pada galau, dan lain sebagainya. Intinya, semoga kami semua bisa berkumpul kembali ke pelukan suami-suami masing-masing. Itu salah satu isi doa yang dipimpin oleh Bunda Upik yang ngaku mirip Dian Sastro itu lho..hahaha..

Suami-suami? Memangnya ada berapa suami? Komentar mas-mas dari EO nya. Hehehe..jelas satu dong ya..Satu saja nggak habis kok. Limited edition-lah pokoknya. πŸ™‚

Gala Dinner di Sekar Kedhaton

Acara hari kedua ini padat merayap. Selesai outbond sampai sore, jam 17.30 sampai hotel. Kami hanya punya waktu untuk mandi dan dandan secantik mungkin untuk gala dinner selama 45 menit. Karena jam 18.15 kami harus siap untuk berangkat ke Sekar Kedhaton restoran.

Maka, mandi cepatlah kami bergantian dengan roommate masing-masing. Dress code malam ini adalah merah. Kebetulan, saya punya blazer favorit warna merah. Rasanya jadi percaya diri dengan warna merah. Semangat. Meskipun sebenarnya capek dan mengantuk. Tapi ini kan malam terakhir, jadi kesempatan ini jangan disia-siakan.

Foto dulu sebelum berangkat gala dinner di Sekar kedaton πŸ™‚ (Dokumen : Ima Satrianto)

Gala dinner ini sangat meriah. Para jajaran direksi dari PT. Sarihusada juga hadir dalam acara malam ini. Dipandu MC yang bisa mencairkan suasana, acara begitu mengalir dan penuh canda tawa dan keakraban.

Acara dibuka dengan performance live music. Lalu ada talkshow menghadirkan narasumber dari pihak SGM Bunda Naomi, Founder komunitas Perempuan Indonesia, dan Bunda Candy ; founder dari komunitas Omah Parenting. Ada acara Berpacu Dalam Melodi yang pesertanya dari para Bunda Mombassador yang bisa menebak lagu dan terpilih. Full doorprize pastinya.

Talkshow dari Perempuan Indonesia, Omah Parenting dan pihak SGM

Acara ditutup dengan pembagian sertifikat dan batik untuk para Bunda Mombassador. Next, batik ini digunakan oleh para Bunda Mombassador saat menghadiri undangan acara dari SGM yang akan datang.

Semarak gala dinner di Sekar Kedhaton resto

Di puncak acara, semua bergoyang mengikuti irama dengan iringan lagu Maumere. Wah..heboh dan sangat menyenangkan. Tak terasa waktu hampir pukul 23.00. Lalu kami pulang ke hotel masing-masing sambil dibawakan oleh-oleh dari panitia. Yeay..senangnya berlipat-lipat deh.

Batik dan oleh-oleh πŸ™‚

*To Be Continoued – Day 3 Sayonara*

Share

Author: Juliastri Sn

Mom of two. Lifestyle Blogger. Entrepeneur.

11 thoughts on “Cerita Dibalik Kunjungan Mombassador SGM Eksplor Batch 5 ke Pabrik Sarihusada”

  1. Hahaha .. bundaaaa.. jd maluu.. makanya kan sayahh ngaku cuma bisa doa masuk kamar mandi lhoo.. eee.. disuruh mimpin doa.. jadi deh “curhat” hahayyy … tulisannya detail bingitsss bun.. super deh ditunggu Part III ..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *